Warung Rp 7 Ribuan Ini Bikin Nostalgia, Sudah 19 Tahun Lho!
Warung Rp 7 Ribuan Ini Bikin Nostalgia, Sudah 19 Tahun Lho!

Warung Rp 7 Ribuan Ini Bikin Nostalgia, Sudah 19 Tahun Lho!

Sajikabar – Warung makan sederhana, tempat orang mencari hidangan enak tanpa bikin dompet jebol, memang nggak pernah kehilangan penggemar. Di Kuching, Malaysia, ada satu warung yang sudah jadi legenda selama 19 tahun: Hasmida. Warung ini menawarkan masakan rumahan dengan harga yang nyaris nggak berubah sejak pertama buka tahun 2006. Lebih dari sekadar makanan murah meriah, kisah Warung Hasmida ini tentang sedekah dan bagaimana caranya menjaga kualitas di tengah inflasi yang terus merangkak naik.

Kisah Warung Hasmida: Tetap Ramah di Kantong Sejak 2006

Warung Hasmida, yang berlokasi di Jalan Lumba Kuda, Kuching, sudah lama jadi tujuan kuliner favorit warga lokal dan turis. Spanduk sederhananya bertuliskan “Dijamin harga murah sejak 2006,” seolah jadi bukti bahwa harga terjangkau dan rasa yang lezat bisa berjalan seiringan.

Lokasi Strategis dan Bukti Harga Murah

Lokasi Warung Hasmida yang strategis, dekat dengan kantor Majlis Bandaraya Kuching Selatan (MBKS), bikin warung ini jadi andalan pegawai kantoran buat sarapan dan makan siang. Tapi, daya tariknya nggak cuma soal lokasi. Klaim harga murah di spanduk bukan cuma sekadar trik marketing, tapi janji yang ditepati selama hampir dua dekade.

Rahasia di Balik Harga Murah

Mohd Firdaus Buang, anak dari pemilik Warung Hasmida, bilang kalau kunci sukses warung ini ada pada konsep sedekah yang dipegang teguh keluarganya. “Warung Hasmida, dengan menu seharga 2 ringgit (sekitar Rp 7.000), bertahan lebih dari 20 tahun, konsep sedekah jadi rahasia kami,” tulis Warung Hasmida di akun Facebook mereka. Filosofi sedekah ini jadi landasan moral dalam berbisnis, dan membantu menjaga harga tetap terjangkau buat semua kalangan.

Selain itu, lokasi yang dekat dengan kantor pemerintahan juga membantu menekan biaya operasional. “Warung kami memang jadi incaran pegawai MBKS untuk sarapan dan makan siang, karena harganya murah,” kata Mohd Firdaus.

Dulu Lebih Murah, Sekarang…Malah Pelanggan yang Minta Naik Harga!

Dulu, sebelum mematok harga 2 ringgit, harga menu di Warung Hasmida malah lebih murah lagi, cuma sekitar 20-50 sen Malaysia (sekitar Rp 600 – Rp 1.600). Kenaikan harga pun dilakukan bertahap, sampai akhirnya 1 ringgit Malaysia (sekitar Rp 3.800). Lucunya, usulan kenaikan harga justru datang dari pelanggan!

“Pelanggan merasa puas dengan makanan kami, tapi sebagian dari mereka merasa nggak enak, karena harga yang kami tawarkan nggak sesuai dengan kenaikan harga bahan baku,” jelas Mohd Firdaus. Ini nunjukkin kalau pelanggan Warung Hasmida nggak cuma cari harga murah, tapi juga menghargai kualitas makanan dan kerja keras pemilik warung.

Menu Andalan Warung Hasmida

Dengan harga 2 ringgit, Warung Hasmida nawarin banyak pilihan menu yang bikin ngiler. Mulai dari mi Jawa, mi kari, mi sup, bakso, nasi kari ayam, nasi ayam merah, sampai laksa sarawak, semuanya disajiin dengan porsi yang cukup mengenyangkan.

Pilihan Menu Murah Meriah

Menu-menu ini dimasak dengan resep rumahan yang otentik, memberikan cita rasa khas yang bikin pelanggan selalu balik lagi. Meskipun harganya sangat terjangkau, Warung Hasmida tetap jaga kualitas bahan baku dan kebersihan warung, demi menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan buat semua orang.

Dari Pegawai Kantoran Sampai Turis Mancanegara

Warung Hasmida sekarang udah jadi ikon kuliner di Kuching. Pelanggannya nggak cuma dari kalangan pegawai kantoran, tapi juga turis dari berbagai daerah, bahkan negara tetangga.

“Baru-baru ini ada rombongan wisatawan dari Semenanjung Malaysia yang mampir dan mereka nggak percaya dengan harga yang kami tawarkan. Sampai-sampai minta struk buat dibawa pulang dan ditunjukin ke teman-temannya,” ungkap Mohd Firdaus.

Bahkan, banyak pengunjung dari negara tetangga, khususnya dari Kalimantan, Indonesia, yang sengaja datang ke warung ini setelah tahu harganya yang murah. Ini bukti kalau Warung Hasmida bukan cuma sekadar tempat makan murah, tapi juga destinasi wisata kuliner yang unik dan menarik.

Kisah Warung Hasmida bisa jadi inspirasi buat para pelaku usaha kuliner. Dengan prinsip sedekah, kualitas yang terjaga, dan pelayanan yang ramah, bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat bisa terwujud. Di tengah gempuran modernisasi dan persaingan bisnis yang ketat, Warung Hasmida tetap setia dengan nilai-nilai tradisionalnya, membuktikan kalau kesederhanaan dan kebaikan hati tetap jadi daya tarik utama. Kisah warung ini juga jadi bukti kalau makanan enak dan murah masih bisa ditemukan, asalkan ada niat baik dan komitmen buat memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Warung Hasmida, dengan menu Rp 7 ribuan, terus melayani dengan senyum, membawa nostalgia dan kebahagiaan bagi setiap pelanggan yang datang. ***

Tentang Rara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru