Sajikabar – Indonesia punya cita-cita besar: ekonomi yang melesat tinggi. Tapi, untuk mewujudkannya, butuh dana nggak main-main. Pemerintah memperkirakan, setidaknya Rp 7.500 triliun harus disiapkan untuk mencapai target pertumbuhan yang diidamkan pada tahun 2026. Gimana cara mengumpulkan dana sebanyak itu? Itulah yang lagi jadi fokus utama pemerintah saat ini.
Dompet Ekonomi Butuh Rp 7.500 Triliun
Kata Menteri Keuangan, supaya ekonomi Indonesia bisa benar-benar ngebut di tahun 2026, perlu investasi baru minimal Rp 7.500 triliun. Angka ini setara dengan sekitar 30% dari seluruh hasil produksi alias PDB kita. Bayangkan, betapa pentingnya investasi untuk menggerakkan roda ekonomi.
“Nggak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa tinggi kalau nggak ada dukungan investasi yang kuat,” tegas Menteri Keuangan saat rapat di DPR, Selasa (1/7/2025). “Makanya, kita harus jaga, bahkan tingkatkan pertumbuhan investasi sampai 5,9% setiap tahun. Jadi, kebutuhan investasi baru Rp 7.500 triliun itu mutlak, biar target pertumbuhan kita tercapai.”
Investasi: Jantungnya Ekonomi
Investasi itu ibarat jantung bagi perekonomian. Aliran modal yang masuk memicu banyak kegiatan ekonomi, mulai dari bangun jalan, jembatan, sampai pabrik, serta menciptakan lapangan kerja. Investasi juga mendorong inovasi dan teknologi, yang ujung-ujungnya bikin kita lebih produktif dan berdaya saing.
Di Indonesia, investasi adalah salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi. Pemerintah sadar betul pentingnya menciptakan suasana yang ramah buat investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Caranya? Dengan mempermudah aturan, mempercepat perizinan, dan membangun infrastruktur yang lebih baik.
Harapan Baru: BPI Danantara
Pemerintah menaruh harapan besar pada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini diharapkan bisa jadi “game changer” untuk menarik modal dan mengarahkannya ke sektor-sektor penting yang punya nilai tambah tinggi.
Tugas BPI Danantara adalah mengelola investasi negara dan mengajak investor global untuk ikut serta dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia. Fokusnya pada sektor-sektor seperti energi terbarukan, infrastruktur digital, dan industri pengolahan. Harapannya, BPI Danantara bisa memberikan kontribusi besar untuk mencapai target investasi pemerintah.
“Kami harap BPI Danantara bisa memainkan peran kunci dalam menarik investasi strategis dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia,” ujar Menteri Keuangan. “Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, BPI Danantara, dan swasta, kami yakin target investasi bisa tercapai.”
Jangan Lupakan Belanja Emak-Emak!
Selain investasi, belanja rumah tangga juga penting banget untuk pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan menekankan, konsumsi rumah tangga perlu didorong sampai 5,5% untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Artinya, pemerintah harus berupaya menciptakan lapangan kerja yang kondusif, biar penghasilan masyarakat meningkat.
“Konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 55% dari PDB nasional,” jelas Menteri Keuangan. “Makanya, menjaga daya beli masyarakat itu penting sekali. Inflasi harus tetap terkendali, kesempatan kerja harus diperluas, dan pemerintah perlu turun tangan di bidang pangan dan energi untuk menjaga harga tetap stabil.”
Target Ekonomi 2026: Optimis Tapi Realistis
Dalam rancangan anggaran tahun 2026 yang dipaparkan di DPR, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5,2-5,8% setiap tahun. Target ini mempertimbangkan berbagai kondisi ekonomi global dan dalam negeri yang ada.
Target ini menunjukkan bahwa pemerintah optimis dengan prospek ekonomi Indonesia di masa depan. Tapi, untuk mencapainya, semua pihak harus bekerja keras dan berkoordinasi dengan baik.
Kerikil dan Upaya Mengatasinya
Meski punya potensi besar, Indonesia masih punya beberapa tantangan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah infrastruktur yang belum memadai, aturan yang rumit, birokrasi yang berbelit-belit, dan kualitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan.
Pemerintah terus berupaya mengatasi tantangan-tantangan ini melalui berbagai kebijakan dan program. Pembangunan infrastruktur terus dipercepat, aturan disederhanakan, birokrasi dipangkas, dan kualitas pendidikan dan pelatihan ditingkatkan. Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global melalui berbagai perjanjian perdagangan dan investasi.
“Pemerintah punya komitmen yang kuat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas,” tegas Menteri Keuangan. “Tapi, upaya ini butuh dukungan dan kerja sama dari seluruh elemen bangsa. Dengan bersatu padu, kita optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan dan membawa Indonesia menuju kemakmuran.”
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi makro, meningkatkan investasi di sektor-sektor produktif, dan mendorong inovasi serta pengembangan teknologi. Pemerintah juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, dengan memberikan insentif dan kemudahan bagi investor, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan. Dengan upaya yang berkelanjutan dan terkoordinasi, Indonesia diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dan mewujudkan visi menjadi negara maju dan sejahtera. ***