Sajikabar – Ribuan atlet Indonesia bersiap unjuk gigi di SEA Games 2025 Thailand. Meski angka pastinya masih digodok, persiapan matang terus dikebut. Di balik optimisme, sorotan tajam tertuju pada proses seleksi atlet. Pemilihan yang tepat dianggap kunci untuk mendulang medali sebanyak-banyaknya bagi Merah Putih.
Berapa Sebenarnya Jumlah Atlet yang Didaftarkan?
Indonesia mendaftarkan 1.548 atlet untuk berlaga di berbagai cabang olahraga di SEA Games 2025. Data ini muncul setelah panitia penyelenggara Thailand 2025 merilis daftar sementara peserta dari 11 negara yang tergabung dalam Komite Olimpiade Nasional (NOC).
Rincian Pendaftaran Atlet: Siapa Terbanyak?
Dari data tersebut, delapan negara peserta diperkirakan mengirimkan lebih dari seribu atlet. Thailand sebagai tuan rumah memimpin dengan delegasi terbesar, mencapai 1.807 atlet. Menyusul di belakangnya adalah Malaysia (1.580 atlet), Indonesia (1.548 atlet), dan Kamboja (1.515 atlet). Angka-angka ini adalah hasil pengumpulan data setelah tenggat waktu Entry by Number yang ditetapkan panitia. Tahap ini adalah fase kedua dari tiga tahapan pendaftaran NOC. Tahap terakhir, Entry by Name, rencananya akan ditutup 1 September mendatang.
Jumlah Atlet Masih Bisa Berubah?
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat mengakui bahwa jumlah atlet masih dalam pembahasan dan belum final. “Belum ada update terbaru. Sampai hari ini, belum ada info yang sampai ke saya. Mungkin informasinya sudah sampai ke deputi atau Asdep. KOI (Komite Olimpiade Indonesia) mungkin punya info lebih detail karena prosesnya masih jalan terus,” ujar Taufik di Kantor Kemenpora, Jakarta. Ini berarti, angka 1.548 atlet masih bersifat sementara dan bisa saja berubah seiring evaluasi lebih lanjut.
Fokus Utama: Efisiensi Anggaran dan Raihan Medali
Di tengah persiapan menuju SEA Games 2025, pemerintah Indonesia menekankan efisiensi anggaran dan seleksi atlet yang lebih ketat. Tujuannya jelas: mengirimkan kontingen yang bukan hanya besar, tapi juga berpotensi meraih banyak medali.
Angin Segar: Efisiensi Anggaran Dicabut!
Kabar baik datang dari Kemenpora, kebijakan efisiensi anggaran untuk cabang olahraga dicabut. Kebijakan ini sebelumnya sempat membatasi kuota pengiriman atlet dan cabang olahraga, terutama dalam persiapan menuju SEA Games 2025. Dengan pencabutan ini, cabang olahraga diharapkan punya ruang gerak lebih luas untuk mempersiapkan atlet terbaik mereka.
Pentingnya Seleksi Atlet yang Lebih Ketat
Senada dengan pencabutan efisiensi anggaran, Wamenpora Taufik Hidayat menekankan pentingnya seleksi atlet yang lebih selektif. “Keikutsertaan atlet di SEA Games 2025 harus benar-benar selektif, bukan sekadar ikut-ikutan,” tegas Taufik. Fokus utama harus diberikan kepada atlet yang punya potensi meraih medali, entah itu perunggu, perak, atau emas. Penekanan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kontingen dan memaksimalkan peluang meraih prestasi.
Kemenpora, KOI, dan Cabor Harus Bergerak Bersama
Proses seleksi yang ketat butuh koordinasi erat antara Kemenpora, KOI, dan cabang-cabang olahraga (cabor). “Kita perlu duduk bersama untuk menghitung dan menyusun strategi yang tepat. Keterlibatan aktif dari Kemenpora, KOI, dan cabor sangat penting untuk memastikan seleksi berjalan efektif dan menghasilkan atlet terbaik,” jelas Taufik. Ia mengingatkan, jika seleksi tidak cermat, jumlah atlet bisa membengkak hingga ribuan, tapi belum tentu menjamin perolehan medali yang optimal.
Dengan persiapan yang terus dimatangkan dan fokus pada efisiensi serta seleksi atlet yang lebih ketat, Indonesia berharap bisa meraih hasil maksimal di SEA Games 2025. Kontingen Merah Putih bertekad memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga Asia Tenggara. Kemenpora, KOI, dan seluruh pihak terkait terus berkoordinasi agar semua persiapan berjalan sesuai rencana. Proses finalisasi jumlah atlet dan nama-nama yang akan berlaga diharapkan segera rampung, sehingga persiapan bisa lebih difokuskan pada aspek teknis dan mental atlet. SEA Games 2025 adalah momentum penting bagi Indonesia untuk membuktikan diri sebagai kekuatan olahraga yang disegani di Asia Tenggara. ***