Sajikabar – Sebuah detonator ditemukan di lokasi ledakan bom ikan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tim Brimob Polda Sulsel menemukan benda itu saat melakukan sterilisasi di area ledakan. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan mengumpulkan bukti-bukti penting terkait kejadian tragis tersebut.
Penemuan Detonator: Sterilisasi Lokasi Jadi Kunci
Tim Gegana Brimob Polda Sulsel Sisir Lokasi Ledakan
Setelah ledakan dahsyat yang merenggut nyawa Jasmawati (43), seorang ibu rumah tangga di Bulukumba, tim Gegana Unit Jibom dari Brimob Polda Sulsel langsung bergerak cepat. Mereka diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan sterilisasi. Proses ini sangat penting untuk mengamankan area dari potensi ledakan susulan dan mengumpulkan petunjuk yang akan membantu mengungkap penyebab ledakan.
Sterilisasi dilakukan dengan ekstra hati-hati. Tim menggunakan peralatan khusus dan mengikuti prosedur yang ketat, mengingat kemungkinan masih ada bahan peledak tersembunyi. Langkah ini juga untuk melindungi petugas kepolisian lain yang bertugas di lokasi kejadian perkara (TKP).
“Prioritas kami adalah memastikan lokasi benar-benar aman,” ujar Kombes Heru Novianto, Dansat Brimob Polda Sulsel, kepada wartawan di lokasi. “Kami tidak ingin ada korban lagi. Karena itu, tim Gegana yang sudah terlatih kami kerahkan.”
Barang Bukti yang Diamankan
Selama sterilisasi, tim Gegana berhasil mengamankan beberapa benda yang diduga kuat terkait dengan bom ikan tersebut. Di antaranya, sumbu api, detonator api, dan material lain yang berpotensi berbahaya. Semua barang bukti ini langsung disita dan dibawa ke laboratorium forensik untuk dianalisis lebih lanjut.
Pemeriksaan forensik diharapkan dapat mengungkap jenis bahan peledak yang digunakan, bagaimana bom itu dirakit, dan dari mana bahan-bahan tersebut berasal. Tim juga mencari serpihan bom yang bisa menjadi petunjuk penting untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas ledakan ini. Selain itu, lokasi kejadian dipetakan secara detail untuk membantu rekonstruksi peristiwa.
Keterangan Dansat Brimob Polda Sulsel
Detonator Diduga untuk Pengeboman Ikan
Kombes Heru Novianto menjelaskan, detonator api yang ditemukan di lokasi ledakan kuat dugaan digunakan untuk aktivitas pengeboman ikan. Praktik ilegal ini masih sering terjadi di beberapa wilayah pesisir Sulawesi Selatan dan sangat merusak lingkungan laut.
Penggunaan bom ikan bukan hanya berbahaya bagi nelayan itu sendiri, tetapi juga menghancurkan terumbu karang dan membunuh banyak biota laut. Polisi sudah sering menangkap pelaku pengeboman ikan, tapi praktik ini terus berulang. Pihaknya menegaskan akan meningkatkan patroli dan penegakan hukum untuk memberantas aktivitas ilegal ini.
“Detonator api ini biasanya dipakai oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk membom ikan,” kata Kombes Heru. “Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya pengeboman ikan dan dampaknya bagi lingkungan.”
Jumlah Bahan Peledak Belum Bisa Dipastikan
Meski sudah menemukan detonator, Kombes Heru belum bisa memastikan berapa banyak bahan peledak yang ada di lokasi kejadian. Tim forensik masih terus memeriksa dan menganalisis untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan peledak yang digunakan.
Ia menambahkan, sumbu api yang ditemukan panjangnya sekitar 50 meter dan digulung dalam satu rol besar. Ini menunjukkan bahwa bahan peledak disiapkan dalam jumlah yang lumayan banyak. Polisi akan terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap motif di balik ledakan dan menangkap pelakunya.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik untuk tahu pasti jumlah dan jenis bahan peledaknya,” ujar Kombes Heru. “Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan membawa pelaku ke pengadilan.”
Ledakan bom ikan yang merenggut nyawa seorang ibu di Bulukumba ini jadi perhatian serius bagi polisi dan pemerintah daerah. Kejadian ini kembali mengingatkan betapa berbahayanya penggunaan bahan peledak ilegal dan dampaknya bagi lingkungan serta masyarakat. Pemerintah daerah berjanji akan meningkatkan pengawasan dan memberikan bantuan kepada keluarga korban. Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap jaringan pelaku pengeboman ikan di wilayah tersebut dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kasus ini juga jadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara berbagai pihak terkait dalam memberantas pengeboman ikan dan melindungi ekosistem laut. Penegakan hukum yang tegas dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. ***