Internet Lambat dan Gak Merata? Komdigi Bongkar Penyebabnya!
Internet Lambat dan Gak Merata? Komdigi Bongkar Penyebabnya!

Internet Lambat dan Gak Merata? Komdigi Bongkar Penyebabnya!

Sajikabar – Lambatnya koneksi internet dan pemerataan yang belum optimal masih jadi PR besar di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini buka-bukaan soal akar masalah ini, sekaligus menjabarkan rencana aksi untuk menanganinya.

Kenapa Internet Indonesia Lemot dan Tidak Merata? Ini Kata Komdigi

Menurut Komdigi, ada beberapa faktor yang bikin kualitas internet di Indonesia belum maksimal. Masalahnya bukan cuma soal kurangnya infrastruktur, tapi juga terkait dengan kondisi pasar dan bagaimana industri ini dikelola.

Pasar Sudah Terlalu Sesak di Beberapa Kota

Salah satu biang keladinya adalah pasar yang sudah jenuh di beberapa wilayah perkotaan. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan, sekitar 24 kabupaten/kota sudah punya penetrasi fixed broadband yang tinggi banget, bahkan sampai 90%. Anehnya, kondisi ini malah bikin persaingan jadi nggak sehat, infrastruktur tumpang tindih, dan pemanfaatan jaringan jadi nggak efisien. “Ini justru berpotensi bikin tata ruang kota jadi amburadul dan merusak pemandangan,” kata Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, dalam jumpa pers hari Rabu (3/7/2025).

Kabel Semrawut, Masalah Klasik yang Belum Kelar

Masalah klasik yang masih menghantui kota-kota besar adalah kabel yang bergelantungan nggak karuan. Selain bikin jelek, jaringan kabel fiber optik yang semrawut juga bisa membahayakan keselamatan warga. Memindahkan kabel-kabel ini ke bawah tanah butuh kerja keras, koordinasi lintas sektor, dan investasi yang nggak sedikit.

ISP Kebanyakan, Penataan Kurang

Jumlah penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia itu bejibun. APJII mencatat, ada lebih dari 1.300 perusahaan yang jadi anggotanya. Tanpa penataan yang benar, pertumbuhan ISP yang pesat ini malah bikin masalah baru. “Pertumbuhan yang kita capai hari ini justru menimbulkan masalah baru bagi tata kota, efisiensi bisnis, dan bahkan terhadap kualitas layanan bagi masyarakat,” imbuh sang Direktur Jenderal. Persaingan yang ketat, sayangnya, seringkali nggak diimbangi dengan kualitas layanan yang memadai, dan ujung-ujungnya konsumen yang jadi korban.

Ketimpangan Penyebaran ISP: Tantangan Serius yang Harus Dihadapi

Industri telekomunikasi kita lagi menghadapi tantangan besar, yaitu ketimpangan penyebaran penyelenggara internet. Sementara kota-kota besar dijejali puluhan bahkan ratusan ISP, daerah-daerah terpencil dan pelosok malah kekurangan akses internet yang layak. Ketidakseimbangan ini bikin jurang digital makin lebar, menghambat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan akses informasi bagi masyarakat di daerah yang kurang beruntung.

Menurut pengamat telekomunikasi, ketimpangan ini disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari biaya investasi yang mahal untuk membangun infrastruktur di daerah terpencil, kurangnya insentif bagi ISP untuk memperluas jangkauan ke wilayah yang kurang menguntungkan secara ekonomi, sampai regulasi yang belum sepenuhnya mendukung pemerataan akses internet. “Pemerintah perlu turun tangan menjembatani kesenjangan ini, memberikan dukungan dan insentif bagi ISP untuk berinvestasi di daerah terpencil, serta menyederhanakan regulasi agar lebih ramah terhadap investasi,” ujar Dr. Arya Pratama, pengamat telekomunikasi dari Universitas Teknologi Nusantara.

Solusi Ala Komdigi, Apa Saja?

Sadar akan rumitnya masalah internet di Indonesia, Komdigi sudah menyiapkan sejumlah solusi strategis. Solusi ini mencakup peningkatan kualitas layanan, penataan kota, pengendalian praktik usaha ilegal, dan dukungan terhadap target kecepatan internet.

Kualitas Layanan Harus Ditingkatkan

Komdigi akan mendorong optimalisasi pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada, serta penerapan standar layanan yang lebih baik, terutama di 24 wilayah yang sudah padat. Caranya? Dengan meningkatkan kapasitas jaringan, menggunakan teknologi yang lebih efisien, dan menerapkan standar kualitas layanan (Service Level Agreement/SLA) yang ketat. “Kami ingin memastikan konsumen dapat internet yang sesuai dengan harga yang mereka bayar,” tegas sang Direktur Jenderal.

Kota Harus Ditata Lebih Rapi

Penataan kota yang lebih tertib akan dilakukan melalui penerapan ducting bersama (saluran bawah tanah bersama untuk kabel), infrastruktur sharing (berbagi infrastruktur antar ISP), dan skema open access (akses terbuka terhadap infrastruktur jaringan). Tujuannya adalah mengurangi tumpang tindih infrastruktur, meningkatkan efisiensi pemanfaatan jaringan, dan menciptakan lingkungan kota yang lebih rapi dan enak dipandang.

Praktik Usaha Ilegal Harus Ditindak

Komdigi akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap praktik usaha ilegal, seperti ISP tanpa izin yang tidak memenuhi standar. Ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari layanan internet abal-abal, serta menciptakan persaingan yang sehat di antara para penyedia layanan. “Kami akan menindak tegas ISP-ISP yang beroperasi secara ilegal dan merugikan konsumen,” kata juru bicara Komdigi.

Mendukung Target Kecepatan Internet 100 Mbps

Komdigi berkomitmen untuk mendukung pencapaian target kecepatan internet hingga 100 Mbps secara nasional dan merata. Ini akan dilakukan melalui berbagai program, termasuk penyediaan subsidi bagi pembangunan infrastruktur di daerah terpencil, pemberian insentif bagi ISP yang berinvestasi dalam teknologi baru, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang telekomunikasi. Pemerintah menargetkan kecepatan internet 100 Mbps akan tersedia luas di seluruh Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami optimis, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, target kecepatan internet 100 Mbps bisa tercapai. Ini akan jadi momentum penting bagi transformasi digital Indonesia,” pungkas Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi. Harapannya, implementasi solusi-solusi ini bisa meningkatkan kualitas dan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. ***

Tentang Alvin Kurniawan

Salam kenal semuanya! Saya sudah lama berkecimpung di dunia IT dan teknologi. Melalui tulisan saya, saya ingin berbagi pengetahuan tentang dunia digital yang terus berkembang pesat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru