Air Hujan Boleh Diminum? Jangan Kaget Dulu Baca Ini!
Air Hujan Boleh Diminum? Jangan Kaget Dulu Baca Ini!

Air Hujan Boleh Diminum? Jangan Kaget Dulu Baca Ini!

Sajikabar – Air hujan, seringkali kita bertanya-tanya, amankah ya diminum langsung? Sebelum Anda langsung menampung air hujan dan meneguknya, ada baiknya kita simak dulu beberapa hal penting. Memenuhi kebutuhan cairan itu penting banget, tapi gimana kalau sumbernya dari langit? Yuk, kita cari tahu lebih lanjut soal air hujan ini.

Air Hujan: Bersih Alami atau Berbahaya?

Air hujan sering dianggap sebagai sumber air bersih alami, tapi kalau mau diminum, pertimbangkan baik-baik dulu ya. Sebenarnya, air hujan itu boleh diminum asal memenuhi standar kebersihan yang ketat. Tapi, faktanya, enggak semua air hujan itu bersih lho! Saat jatuh dari awan ke bumi, air hujan bisa membawa berbagai macam kontaminan yang memengaruhi kualitasnya.

Kebersihan air hujan itu tergantung banget sama kondisi lingkungan dan atmosfer. Polusi udara, debu, dan kontaminasi dari permukaan yang dilaluinya bisa bikin air hujan yang awalnya bersih jadi berbahaya buat kesehatan. Potensinya, air hujan bisa mengandung parasit, bakteri, virus, bahkan zat kimia yang berbahaya.

“Kualitas air hujan itu ya tergantung lokasinya. Kalau di daerah yang polusinya tinggi, air hujannya bisa mengandung zat-zat berbahaya yang sebaiknya jangan diminum,” kata Dr. Amelia Sari, ahli kesehatan lingkungan dari UGM, saat diwawancarai.

Air hujan yang jatuh di kawasan industri atau perkotaan yang udaranya kotor banget, risikonya tinggi terkontaminasi zat kimia berbahaya, misalnya logam berat dan senyawa organik. Belum lagi kalau air hujan itu kena kotoran hewan, pestisida, atau limbah industri, wah, bisa bahaya kalau diminum!

“Makanya, penting banget untuk memastikan air hujan yang mau kita minum itu benar-benar bersih dan aman. Harus disaring dan didesinfeksi dulu sebelum diminum,” tambah Dr. Amelia.

Tips Aman Mengonsumsi Air Hujan

Kalau Anda berencana minum air hujan, ada beberapa tips penting yang harus diperhatikan. Pertama, pilih tempat penampungan yang bersih dan jauh dari sumber-sumber kotor. Hindari menampung air hujan dari atap yang terbuat dari bahan yang bisa melepaskan zat berbahaya, misalnya asbes.

Setelah air hujan ditampung, penyaringan itu wajib hukumnya! Pakai sistem penyaringan air yang efektif untuk menghilangkan partikel-partikel kasar, endapan, dan mikroorganisme. Anda bisa pakai filter air yang dijual di toko atau bikin sendiri pakai bahan-bahan alami seperti pasir, kerikil, dan arang aktif.

“Penyaringan itu penting, tapi belum cukup lho buat memastikan air hujan benar-benar aman. Harus didesinfeksi juga untuk membunuh bakteri, virus, dan parasit yang mungkin ada di dalam air,” jelas Ir. Budi Santoso, ahli teknik lingkungan dari ITB.

Desinfeksi air hujan bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya merebus air sampai mendidih selama minimal satu menit, pakai tablet klorin, atau pakai sinar ultraviolet (UV). Merebus air itu cara paling gampang dan efektif untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme berbahaya.

Selain itu, penting juga untuk melakukan pengujian kualitas air secara berkala. Tujuannya ya biar kita yakin air hujan yang kita minum itu memenuhi standar kesehatan dan bebas dari kontaminan berbahaya. Anda bisa pakai kit pengujian air sederhana yang banyak dijual atau mengirim sampel air ke laboratorium yang terpercaya.

Sebuah penelitian dari UI di tahun 2024 menunjukkan bahwa sistem filtrasi air sederhana yang pakai botol plastik bekas, pasir, kerikil, arang aktif, dan kapas bisa efektif menghilangkan sebagian besar kontaminan dari air hujan. Sistem ini bisa menurunkan kadar kekeruhan, menghilangkan bau, dan mengurangi kandungan zat besi dalam air.

“Sistem filtrasi sederhana ini bisa jadi solusi alternatif buat masyarakat yang susah dapat air bersih. Tapi ingat, tetap harus didesinfeksi ya setelah disaring biar aman,” kata Dr. Ratna Dewi, peneliti utama studi tersebut.

Manfaat Minum Air Hujan, Benarkah Ada?

Ada banyak klaim soal manfaat kesehatan dari minum air hujan, tapi sebagian besar belum terbukti secara ilmiah. Memang, air hujan yang bersih bisa jadi sumber hidrasi yang baik, tapi belum ada bukti yang menunjukkan bahwa air hujan lebih bermanfaat dari air minum bersih lainnya.

Ada yang bilang air hujan itu lebih basa dari air keran, jadi bisa membantu menjaga keseimbangan pH tubuh. Tapi, sebenarnya pH darah itu diatur oleh mekanisme tubuh yang kompleks dan enggak terlalu dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang kita konsumsi.

“Klaim soal air hujan bisa menyeimbangkan pH tubuh itu enggak ada dasarnya. pH darah itu diatur sama sistem buffer alami dalam tubuh, dan perubahan pH karena makanan atau minuman itu cuma sementara dan kecil banget,” tegas Dr. Michael Tan, ahli gizi dari RSCM.

Selain itu, air hujan itu cenderung asam, apalagi kalau dikumpulkan di daerah yang polusi udaranya tinggi. Hujan asam bisa terjadi kalau polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida bereaksi dengan air di atmosfer, membentuk asam sulfat dan asam nitrat.

“Air hujan yang dikumpulkan di daerah industri atau perkotaan berisiko mengandung asam dengan pH rendah. Kalau minum air hujan yang asam dalam jangka panjang, bisa bahaya buat kesehatan gigi dan saluran pencernaan,” jelas Dr. Michael.

Klaim lain yang sering dikaitkan dengan minum air hujan adalah peningkatan pencernaan dan detoksifikasi. Tapi, manfaat ini sebenarnya didapat dari konsumsi air bersih secara umum, bukan manfaat khusus dari air hujan.

“Minum air yang cukup itu penting banget buat menjaga fungsi pencernaan yang sehat dan membantu tubuh membuang limbah. Tapi, manfaat ini bisa didapat dari air minum bersih dari sumber mana pun, bukan cuma air hujan,” pungkas Dr. Michael.

Intinya, air hujan itu bisa jadi alternatif sumber air minum, tapi keamanannya harus dipastikan dengan penyaringan, desinfeksi, dan pengujian kualitas air yang ketat. Jangan langsung percaya sama klaim-klaim yang enggak jelas soal manfaat kesehatan air hujan. Utamakan selalu keamanan dan kebersihan air yang Anda minum, ya! ***

Tentang dr. Luki Setyawan

Halo semuanya! Saya seorang health practitioner yang passionate untuk berbagi informasi kesehatan. Mari kita jalani hidup sehat bersama-sama dengan tips dan insight yang saya bagikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru