Kronologi Kejadian yang Menggemparkan

Semua bermula ketika dua orang saksi hendak menjenguk IF (26), sang pemilik kios, di tempatnya berjualan di Kampung Kadu Kecapi. Mereka tak menyangka akan mendapati IF tergeletak tak berdaya di lantai kiosnya, berlumuran darah dengan luka parah di wajah akibat benda tumpul.

Upaya Penyelamatan yang Sia-Sia

Saksi yang panik langsung menghubungi polisi dan berusaha memberikan pertolongan pertama. Tim medis pun segera datang dan melarikan IF ke rumah sakit terdekat. Sayang, luka yang diderita IF terlalu parah. Ia dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit. Penemuan mayat IF dalam kondisi mengenaskan ini sontak membuat warga sekitar gempar dan mengecam tindakan pelaku.

Identifikasi dan Penangkapan Kilat

Polresta Serang Kota bergerak cepat! Tim khusus dibentuk untuk menyelidiki kasus ini secara mendalam. Olah TKP dilakukan secara teliti untuk mengumpulkan petunjuk. Berbekal keterangan saksi dan bukti di lokasi kejadian, polisi berhasil mengidentifikasi MD (17), remaja asal Ciomas, sebagai terduga pelaku perampokan dan pembunuhan.

“Kami kejar terus pelaku berdasarkan bukti yang ada. Alhamdulillah, kurang dari 24 jam, dia berhasil kami amankan di Pabuaran,” ujar Kompol Salahuddin, Kasat Reskrim Polresta Serang Kota. Ia menambahkan, pelaku diduga beraksi sendirian dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat. “Ini baru awal proses hukum. Kami akan usahakan pelaku dihukum setimpal,” tegasnya.

Barang Bukti yang Memberatkan

Saat penangkapan, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga kuat terkait dengan kejahatan MD. Di antaranya adalah palu yang diduga digunakan untuk menghantam korban, celana pendek yang dipakai pelaku saat kejadian, dan ponsel milik pelaku. Palu tersebut menjadi bukti krusial karena ada bercak darah yang identik dengan DNA korban.

“Barang bukti ini akan memperkuat dakwaan di pengadilan. Kami pastikan dia tidak bisa mengelak,” kata Salahuddin. Tim forensik juga masih memeriksa barang bukti lain untuk mencari tahu apa motif sebenarnya dari tindakan brutal ini.

Proses Hukum dan Ancaman Hukuman Menanti

MD kini mendekam di sel Polresta Serang Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih mendalami apa yang membuat remaja ini nekat merampok hingga menghilangkan nyawa seseorang. Dugaan sementara, ia terdesak masalah ekonomi. Namun, polisi terus menggali informasi untuk memastikan motif sebenarnya.

Atas perbuatannya, MD dijerat pasal Pencurian dengan Kekerasan (Pasal 365 KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun, karena masih di bawah umur, proses hukum akan mengikuti Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). “Kami akan koordinasi dengan Bapas dan pihak terkait untuk memastikan proses hukumnya sesuai aturan,” tambah Salahuddin.

Imbauan Penting untuk Masyarakat

Tragedi ini membuat Polresta Serang Kota mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi tindak kriminal di lingkungan sekitar. Jangan ragu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan kepada polisi.

“Peran aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” kata Salahuddin. Polisi juga akan meningkatkan patroli di daerah rawan dan menggandeng tokoh masyarakat serta agama untuk memberikan penyuluhan tentang pencegahan kriminalitas. Harapannya, kerjasama antara polisi dan masyarakat bisa menekan angka kejahatan dan menjaga keamanan bersama. ***