Sajikabar – Alumni SMK seringkali mengambil jalan yang tak terduga dalam karier mereka, terkadang sangat jauh dari apa yang mereka pelajari di sekolah. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apa sih yang mendorong mereka untuk memilih jalan yang seolah-olah “belok” dari pendidikan mereka? Mari kita bedah beberapa alasan penting di balik pilihan karier yang mungkin bikin kaget dari para lulusan SMK ini.
Kenapa Karier Lulusan SMK Sering “Nggak Nyambung”?
Jurusan yang Kurang Laku di Pasar Kerja
Salah satu alasan utama kenapa banyak lulusan SMK akhirnya bekerja di bidang yang beda banget sama jurusan mereka adalah karena kurikulum di sekolah seringkali nggak sesuai dengan apa yang dicari perusahaan. Banyak SMK membuka jurusan tanpa benar-benar melihat kebutuhan tenaga kerja di sekitar mereka. Akibatnya, para lulusan jadi kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka punya.
“Sekarang ini banyak banget SMK yang tumbuh kayak jamur, tapi nggak merhatiin jurusan apa yang dibutuhin sama industri di daerahnya. Ujung-ujungnya, banyak lulusan yang jadi pengangguran,” kata Yuli Anjar Wati, praktisi SMK bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, Kamis (3/7/2025). Dia menambahkan, contohnya di daerah yang punya potensi wisata, seharusnya jurusan yang dibuka ya yang mendukung pariwisata, bukan malah jurusan teknik yang kurang relevan.
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan, di tahun 2025, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat, pada Februari 2025, tingkat pengangguran mencapai 4,76% dari angkatan kerja. Ironisnya, lulusan SMK ada di urutan ketiga tertinggi sebagai penyumbang angka pengangguran, yaitu sekitar 1,63 juta orang.
Minat Baru yang Muncul di Tengah Jalan
Selain faktor dari luar, pilihan karier yang “belok” juga bisa disebabkan oleh faktor dari dalam diri sendiri. Selama belajar dan berinteraksi dengan dunia luar, seorang lulusan SMK mungkin menemukan minat dan bakat baru yang ternyata nggak sesuai dengan jurusan yang dia ambil di sekolah.
Misalnya, seorang lulusan jurusan teknik mesin mungkin aja jadi tertarik banget sama desain grafis setelah ikut kursus online atau gabung komunitas desain. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengejar karier sebagai desainer grafis, meskipun latar belakang pendidikannya nggak mendukung.
“Dulu aku masuk SMK jurusan otomotif karena disuruh orang tua. Tapi setelah magang, aku sadar kalau aku lebih tertarik sama dunia IT,” kata Rian, alumni SMK di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Sekarang, Rian bekerja sebagai seorang programmer freelance.
Ekonomi dan Peluang Jadi Pertimbangan Utama
Faktor ekonomi juga punya peran penting dalam pilihan karier lulusan SMK. Kadang-kadang, pekerjaan yang tersedia nggak sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Dalam situasi kayak gini, mereka mungkin terpaksa mengambil pekerjaan di bidang lain demi memenuhi kebutuhan hidup.
Data terbaru menunjukkan bahwa ada sektor industri tertentu yang pertumbuhannya lebih pesat dibandingkan sektor lain. Ini menciptakan lebih banyak peluang kerja di sektor tersebut. Kalau lulusan SMK nggak nemu pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya di sektor yang lagi lesu, mereka mungkin memilih untuk bekerja di sektor yang berkembang pesat, meskipun nggak “nyambung” sama pendidikannya.
Gimana Menghadapi Karier yang Nggak Sesuai Jurusan?
Perluas Koneksi, Buka Peluang
Memperluas jaringan profesional itu penting banget buat lulusan SMK yang berkarier di luar jurusan mereka. Dengan punya banyak kenalan, mereka bisa membuka pintu peluang baru dan dapat informasi tentang pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka. Caranya? Aktif ikut kegiatan profesional, seminar, atau workshop yang berhubungan dengan bidang yang mereka tekuni.
“Jaringan itu penting banget. Dari situ aku dapat info lowongan kerja dan tips-tips sukses di bidang ini,” ujar Anita, alumni SMK yang sekarang jadi content creator, Rabu (2/7/2025).
Fokus Cari Peluang yang Sesuai Passion
Daripada terus-terusan nyesel karena salah jurusan, lulusan SMK sebaiknya fokus mencari peluang yang sesuai dengan minat mereka. Caranya bisa dengan ikut kursus online, pelatihan, atau magang di bidang yang diminati. Selain itu, mereka juga bisa aktif mencari info tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
“Jangan takut nyoba hal baru. Kalau kita punya minat dan kemauan, pasti ada jalan,” kata Budi, alumni SMK yang sukses jadi pengusaha kuliner, Kamis (3/7/2025).
Jadikan Jurusan Sebagai Bekal, Bukan Penghalang
Lulusan SMK perlu sadar bahwa jurusan yang mereka ambil di sekolah itu bukan penghalang, tapi bekal untuk mengembangkan diri. Keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapat di sekolah bisa jadi modal berharga untuk menghadapi tantangan di dunia kerja, meskipun nggak “nyambung” sama jurusan mereka.
“Jurusan aku dulu memang teknik, tapi aku belajar banyak hal tentang manajemen dan komunikasi selama kuliah. Itu sangat membantu aku dalam menjalankan bisnis,” kata Sarah, alumni SMK yang sekarang jadi manajer pemasaran di sebuah perusahaan startup, Jumat (4/7/2025).
Intinya…
Pilihan karier yang “belok” bagi lulusan SMK itu adalah masalah kompleks yang dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari jurusan yang nggak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, minat baru yang muncul, sampai faktor ekonomi dan peluang yang ada. Tapi, berkarier di luar jurusan itu bukan akhir dari segalanya. Dengan memperluas jaringan, mencari peluang yang sesuai minat, dan menjadikan jurusan sebagai bekal, lulusan SMK bisa sukses di bidang apa pun yang mereka pilih.
Pemerintah dan pihak terkait juga harus ikut ambil bagian. Caranya, dengan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kebutuhan pasar kerja, memberikan pelatihan keterampilan yang relevan, dan meningkatkan akses informasi tentang peluang karier. Dengan begitu, lulusan SMK bisa membuat pilihan karier yang lebih tepat dan sesuai dengan minat serta potensi mereka, dan akhirnya bisa berkontribusi secara maksimal bagi pembangunan ekonomi bangsa. ***