Belajar Soshum Gak Bikin Ngantuk? Coba 5 Channel YouTube Ini!
Belajar Soshum Gak Bikin Ngantuk? Coba 5 Channel YouTube Ini!

Belajar Soshum Gak Bikin Ngantuk? Coba 5 Channel YouTube Ini!

Sajikabar – Soshum, atau ilmu sosial humaniora, seringkali bikin kening berkerut. Banyak yang mikir belajar soshum itu berat dan membosankan. Padahal, anggapan itu bisa banget dipatahkan! Kuncinya ada di cara belajar yang lebih interaktif dan seru. Salah satunya? Manfaatin YouTube! Platform video ini bisa jadi ‘teman’ belajar yang asyik dan visual banget. Nah, ini dia lima channel YouTube yang bisa bikin kamu jatuh cinta sama soshum, tanpa bikin ngantuk!

Belajar Soshum Gak Bikin Ngantuk? Coba 5 Channel YouTube Ini!

1. Malaka Project

Pernah denger Malaka Project? Channel edukasi ini lagi naik daun banget, dengan lebih dari 799 ribu subscriber dan ratusan video. Digawangi sama anak-anak muda keren kayak Ferry Irwandi, Dea Anugrah, dan Jerome Polin, Malaka Project punya visi mulia: pengen menciptakan “Masyarakat Baru” yang cerdas, kritis, dan punya empati. Mereka berusaha banget menyajikan pendidikan yang berkualitas, tapi dengan bahasa yang gampang dicerna, tanpa mengurangi esensi materinya.

Yang bikin Malaka Project menarik itu, salah satunya, “Kelas Pakar”. Di sini, para ahli di berbagai bidang bagi-bagi ilmu dan pandangan mereka tentang topik-topik yang lagi hits. Bayangin aja, dr. Ryu Hasan, seorang spesialis bedah saraf yang mendalami neurosains, ngejelasin kenapa cinta bisa lebih bikin kecanduan daripada narkoba! Ada juga Ade Rai, si pakar kebugaran, yang ngebahas gimana lemak bisa jadi cadangan energi. Bahkan, dr. Tirta, dokter sekaligus pengusaha yang nyentrik, ngupas tuntas fenomena influencer yang jadi korban bisnis bodong. Gokil, kan?

“Malaka Project itu kayak wadah buat siapa aja yang pengen belajar soshum dengan cara yang asyik dan relevan sama perkembangan zaman,” kata Ferry Irwandi, salah satu pendiri Malaka Project.

Selain “Kelas Pakar”, ada juga segmen “Bahasa Bayi”. Segmen ini ngebahas isu-isu sosial politik yang lagi rame dibicarain, tapi dengan bahasa yang super sederhana dan mudah dimengerti.

2. TEDx

Siapa sih yang gak kenal TEDx? Dengan lebih dari 43,2 juta pelanggan dan video yang bejibun, kredibilitas platform ini udah gak perlu diraguin lagi. TEDx itu kayak acara lokal yang diadain secara independen di bawah lisensi TED (Technology, Entertainment, Design), organisasi nirlaba global yang terkenal banget sama konferensi-konferensinya.

Di TEDx, para ahli dari berbagai bidang berbagi “Ide yang Layak Disebarkan” dalam bentuk ceramah singkat yang inspiratif. Topiknya macem-macem banget, mulai dari sains, bisnis, isu-isu global, sampe seni dan budaya.

Lewat channel TEDx, kamu bisa mengakses berbagai topik dengan pembicara dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Contohnya, ada ceramah dari Reza Permana, seorang content creator yang aktif mengangkat isu-isu sosial di media digital, dengan judul “How to Say No”. Ada juga Nabila Ishma, content creator dan influencer yang peduli banget sama hak-hak anak dan pendidikan, yang ngasih ceramah berjudul “Does ‘Keep Up with the Trends’ Provide a Sense of Happiness?”. Bikin mikir, kan?

3. Menjadi Manusia

Menjadi Manusia itu channel YouTube yang nawarin ruang hangat buat siapa aja yang pengen dengerin dan berbagi cerita kehidupan. Dengan lebih dari 933 ribu subscriber dan ratusan video, Menjadi Manusia percaya banget kalau setiap jiwa punya makna dan setiap cerita bisa menyelamatkan nyawa. Dalem banget!

Channel ini punya beberapa playlist menarik, di antaranya “Belajar Hidup” dan “Merayakan Cinta”.

Belajar Hidup

Playlist “Belajar Hidup” ini nyoba ngerespons isu-isu yang lagi rame diomongin di masyarakat. Tapi, mereka gak mau sok jadi layanan medis atau sumber akademis. “Belajar Hidup” tujuannya lebih ke ngasih inspirasi, hiburan, dan cerita seputar fenomena kehidupan manusia.

Video-videonya disajiin dalam bentuk videografis yang menarik dengan narasi yang enak didenger dan dicerna. Mereka juga nyantumin sumber-sumber penjelasan dari jurnal-jurnal ilmiah. Salah satu contoh videonya itu “Mengapa Kita Berbohong?”. Jujur banget!

Merayakan Cinta

Playlist “Merayakan Cinta” nampilin berbagai perspektif tentang cinta dan hubungan. Salah satu videonya ngundang Zola Yoana, seorang relationship coach dan certified matchmaker dari Heart Inc., yang ngadain eksperimen sosial kencan buta selama 30 menit buat tiga pasangan. Pertanyaannya, bisakah manusia jatuh cinta dalam 30 menit? Penasaran, kan?

4. Kok Bisa?

Buat kamu yang gampang bosen sama format belajar yang gitu-gitu aja, channel “Kok Bisa?” bisa jadi pilihan utama. Dengan lebih dari 5,84 juta pelanggan dan ribuan video, “Kok Bisa?” nyampaiin ilmu soshum dengan pendekatan visual animasi yang menarik dan pertanyaan-pertanyaan yang mancing rasa pengen tahu, kayak “Kenapa bisa terjadi perang dunia?” atau “Gimana sih sistem ekonomi negara berjalan?”.

Salah satu playlist unggulan “Kok Bisa?” itu “Nusantarasa: Seri Kekayaan Kuliner Indonesia”. Playlist ini nyajiin video-video animasi grafis yang ngebahas berbagai aspek kuliner Indonesia dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, kayak “Kenapa Masakan Indonesia Beragam Banget?” dan “Benarkah Rendang Bisa Tahan Setahun Lamanya?”. Jadi laper!

“Kami percaya bahwa semua pertanyaan itu penting, dan kami berusaha menjawabnya dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,” kata tim “Kok Bisa?” lewat deskripsi channel mereka.

Selain itu, playlist “Sosial Politik” juga nawarin video-video menarik dengan judul-judul kayak “Apa Jadinya Jika Dunia Tanpa Aturan?” dan “Lebih Baik Mana: Toilet Duduk vs Jongkok?”.

5. Hujan Tanda Tanya

Dengan lebih dari 594 ribu pelanggan, “Hujan Tanda Tanya” populer banget karena ngebahas sejarah dan sosiologi dengan pendekatan storytelling yang unik. Gaya narasinya kayak podcast visual, jadi penonton seolah-olah lagi dengerin cerita dari seorang teman. Topik-topik kayak sejarah kolonialisme, revolusi industri, sampe teori-teori sosiologi dijelasin dengan narasi ringan dan ilustrasi yang engaging.

“Hujan Tanda Tanya” dikelola sama sekelompok pemuda diaspora yang pengen banget ningkatin kecintaan masyarakat Indonesia sama sains dan teknologi. Mereka berusaha nyajiin konsep-konsep ilmu pengetahuan dengan bahasa yang ringan dan sedikit humor, meskipun disadur dari jurnal-jurnal ilmiah.

Salah satu playlist videonya itu “Shallow Talk” yang ngebahas topik-topik ringan dengan judul-judul kayak “Ngebadut: Menghibur Demi Sesuap Cinta” dan “Asal Usul Manusia Diperbudak Kucing”.

Dengan banyaknya pilihan channel YouTube yang nawarin konten soshum berkualitas dan menarik, belajar gak lagi harus ngebosenin. Jadi, tunggu apa lagi? Buruan kunjungi channel-channel di atas dan temuin cara belajar soshum yang paling cocok sama gaya belajarmu! Selamat belajar! ***

Tentang Rangga Yulianto

Hi everyone! Nama saya Rangga dan saya passionate untuk berbagi ilmu pengetahuan. Education is the key to success, yuk kita belajar bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru