Sajikabar – Berani membuktikan ketahananmu terhadap pedas? Kalau iya, siap-siap merasakan sensasi “membakar” dari Rajungan Remason, kuliner pedas andalan Tuban, Jawa Timur, yang bikin ketagihan! Konon, hanya mereka yang tahan banting pedasnya neraka yang pantas menyandang gelar penikmat sejati hidangan ini.
Rajungan Remason: Pedasnya Bikin Jantungan, Kuliner Ikonik dari Tuban
Kota Tuban, yang berada di pesisir utara Jawa Timur, ternyata bukan cuma soal wisata religi atau pabrik semen saja, lho. Di balik itu, ada harta karun kuliner yang siap menantang lidah para penggila pedas. Salah satunya ya si Rajungan Remason ini. Bayangkan, daging rajungan yang manis berpadu dengan bumbu pedas yang membara – bukan sekadar makanan, tapi sebuah “ujian” keberanian.
Kenapa Namanya “Remason”? Ada Cerita Unik!
Jangan salah sangka, nama “Remason” ini bukan asal comot. Terinspirasi dari balsem gosok legendaris Rheumason yang terkenal panasnya, nama ini pas banget menggambarkan betapa “dahsyat” pedasnya rajungan ini. Sensasi panasnya diklaim bisa menghangatkan badan, bahkan buat yang sudah terbiasa makan pedas sekalipun!
Berburu Rajungan Remason yang Melegenda di Tuban
Nah, kalau kamu penasaran ingin mencicipi Rajungan Remason yang asli, coba deh mampir ke warung-warung makan yang sudah terkenal di sana. Salah satu yang paling banyak direkomendasikan adalah RM Rajungan Manunggal Jaya.
RM Rajungan Manunggal Jaya: Kisah Sukses di Balik Warung Sederhana
Warung ini memang terlihat sederhana, tapi jangan remehkan rasanya! Ibu Suartih sudah mengelola warung ini sejak tahun 1985, lho. Lokasinya juga gampang banget ditemukan, yaitu di Jalan Manunggal No.100. Strategisnya lagi, RM Rajungan Manunggal Jaya ini dekat banget sama Pantai Kelapa yang terkenal dan persis di depan SMA Negeri 3 Tuban. Bayangkan, sudah puluhan tahun warung ini menemani perjalanan kuliner warga Tuban.
Pedasnya Nampol, Bikin Nagih Sampai Nangis!
Penampilan Rajungan Remason ini saja sudah bikin perut keroncongan. Rajungan segar yang sudah dikukus, lalu disiram dengan kuah kari merah yang menggoda. Aroma rempah yang kuat bercampur dengan aroma cabai yang menusuk hidung, langsung memberi kode bahwa ini bukan makanan sembarangan pedasnya.
Uji Nyali: Siap-Siap Keringat Bercucuran!
Menyantap Rajungan Remason itu bukan sekadar makan, tapi sebuah petualangan. Setiap suapan adalah tantangan. Rasa pedasnya langsung menyerbu lidah dan tenggorokan. Jangan kaget kalau keringat mulai bercucuran dan mata sedikit berair. Tapi tenang, di balik rasa pedas yang membara, ada daging rajungan yang segar dan bumbu kari yang bikin nagih!
“Ini bukan cuma makanan pedas biasa, tapi pengalaman kuliner yang gak bakal dilupain,” kata Andi, salah satu pelanggan setia RM Rajungan Manunggal Jaya. “Pedasnya itu bikin ketagihan, apalagi kalau dimakan pas cuaca lagi dingin.”
Level Ekstrem: Tantangan Buat Para Pecinta Pedas Sejati
Buat kamu yang merasa jagoan pedas, tantangan Rajungan Remason belum lengkap kalau belum mencoba level ekstremnya. Beberapa warung, termasuk RM Rajungan Manunggal Jaya, punya opsi “pisahan”.
Jadi, rajungan dan kuahnya disajikan terpisah. Tantangannya adalah kamu harus menghabiskan rajungannya dulu, baru deh menyeruput kuah “balsem” pedasnya di akhir. Siap-siap merasakan sensasi panas dan pedas yang menyebar ke seluruh tubuh, menguji batas toleransimu terhadap pedas!
“Banyak pelanggan yang datang ke sini khusus buat nyobain tantangan ‘pisahan’,” jelas Ibu Suartih, pemilik RM Rajungan Manunggal Jaya. “Mereka pengen buktiin kalau mereka itu beneran pecinta pedas sejati.”
Rajungan Remason sudah jadi simbol kuliner Tuban yang berani dan menantang. Kehadirannya bukan cuma memperkaya kuliner Indonesia, tapi juga jadi daya tarik wisata yang unik dan menggoda. Jadi, buat kamu yang berani, siap-siap merasakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bersama Rajungan Remason!
Sekarang, Rajungan Remason sudah mulai dikenal di luar Tuban, lho. Beberapa restoran di kota-kota besar mulai mengadopsi resep ini dengan sedikit modifikasi. Ini membuktikan kalau kuliner pedas ekstrem ini punya potensi untuk jadi tren kuliner yang lebih besar. Siapa tahu, dalam beberapa tahun ke depan, Rajungan Remason bisa jadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang mendunia! ***