Sajikabar – Penerima Program Keluarga Harapan (PKH), sudah tahu belum terdaftar atau belum? Tenang, gampang kok ngeceknya! Soalnya, program bantuan sosial dari pemerintah ini memang ditujukan buat membantu keluarga yang kurang mampu supaya hidupnya bisa lebih baik. Nah, biar nggak penasaran, yuk ikuti langkah-langkah berikut buat mastiin apakah kamu termasuk yang berhak menerima PKH dan gimana cara cairinnya.
Cara Cek Status Penerima PKH? Online Aja!
Sekarang ini, ngecek status kepesertaan PKH makin mudah lho! Tinggal manfaatin aja platform digital yang udah disediain sama Kementerian Sosial (Kemensos). Jadi, nggak perlu repot, bisa cek online lewat website resmi atau aplikasi yang tersedia.
Cek Lewat Situs Cek Bansos Kemensos
Salah satu cara paling praktis buat ngecek status penerima PKH adalah lewat situs resmi Cek Bansos Kemensos. Caranya gini:
1. Buka dulu situs Cek Bansos Kemensos di alamat ini: cekbansos.kemensos.go.id.
2. Isi deh kolom “Provinsi”, “Kabupaten/Kota”, “Kecamatan”, sama “Desa/Kelurahan” sesuai sama data yang ada di KTP kamu. Ingat ya, datanya harus akurat dan sesuai!
3. Di kolom “Nama Penerima Manfaat”, tulis nama lengkap kamu sesuai sama yang tertera di KTP. Jangan salah eja ya!
4. Masukin kode huruf (captcha) yang muncul di gambar ke dalam kolom yang udah disediain. Ini buat mastiin aja kalau yang ngakses itu manusia, bukan robot.
5. Kalau semua kolom udah diisi dengan benar, tinggal klik tombol “Cari Data”. Sistemnya nanti bakal nyari data berdasarkan informasi yang kamu masukkin.
Nah, kalau kamu terdaftar sebagai penerima manfaat PKH, nanti bakal muncul informasi tentang kepesertaan kamu. Ada nama, status kepesertaan, periode bantuan, sama jenis bantuan yang kamu terima. Tapi, kalau muncul tulisan “Tidak Terdaftar Peserta/PM”, berarti nama kamu nggak ada di data penerima bansos di sistem DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Atau, Pakai Aplikasi Cek Bansos Kemensos
Selain lewat website, kamu juga bisa ngecek status penerima PKH lewat aplikasi Cek Bansos yang ada di Google Play Store. Lebih gampang lagi karena bisa langsung dari HP kamu. Begini caranya:
1. Download dulu aplikasi “Cek Bansos” di Google Play Store, terus instal di HP Android kamu.
2. Setelah keinstal, buka aplikasinya terus klik “Buat Akun” kalau kamu belum punya akun.
3. Isi data diri yang diminta, kayak Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, alamat, sama nomor telepon yang aktif. Pastiin datanya bener ya!
4. Klik “Buat Akun Baru”. Kalau datanya nggak ada yang salah, akun kamu bakal langsung dibuat.
5. Kalau disuruh verifikasi email, cek kotak masuk email kamu buat ngelakuin proses verifikasi.
6. Setelah akunnya berhasil dibuat dan diverifikasi, buka menu “Profil” buat ngecek status penerima bansos kamu.
7. Di sini, kamu bakal ngeliat informasi tentang jenis bantuan yang kamu dapet, termasuk status kepesertaan PKH kamu.
8. Aplikasi ini juga nampilin data diri anggota keluarga yang terdaftar di DTKS, kayak nama, umur, jenis kelamin, sama informasi sanggahan kalau ada. Semua data diri anggota keluarga bakal muncul di bagian bawah jenis bansos yang diterima.
Dengan aplikasi Cek Bansos ini, kamu bisa mantau status kepesertaan PKH kamu secara berkala dan dapet informasi terbaru soal pencairan bantuan.
Nominal Bantuan PKH, Beda-beda Tiap Kategori
Besaran bantuan PKH yang diterima tiap keluarga itu beda-beda lho, tergantung kategori yang memenuhi syarat. Soalnya, PKH ini emang buat keluarga yang sangat miskin dan punya anggota keluarga yang termasuk dalam kategori-kategori ini:
* Ibu Hamil: Rp 3 juta per tahun (Rp 750.000 per tahap)
* Anak Usia Dini (0-6 tahun): Rp 3 juta per tahun (Rp 750.000 per tahap)
* Siswa SD: Rp 900.000 per tahun (Rp 225.000 per tahap)
* Siswa SMP: Rp 1,5 juta per tahun (Rp 375.000 per tahap)
* Siswa SMA: Rp 2 juta per tahun (Rp 500.000 per tahap)
* Penyandang Disabilitas Berat: Rp 2,4 juta per tahun (Rp 600.000 per tahap)
* Lanjut Usia (60 tahun ke atas): Rp 2,4 juta per tahun (Rp 600.000 per tahap)
* Korban Pelanggaran HAM berat: Rp 10,8 juta per tahun (Rp 2,7 juta per tahap)
Nominal bantuan di atas itu total yang bakal diterima dalam setahun dan dibagi jadi empat tahap pencairan. Harapannya, bantuan ini bisa bantu keluarga penerima manfaat buat memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Kapan Sih Jadwal Pencairan Bansos PKH?
Pencairan bansos PKH itu dilakuin bertahap, ada empat tahap dalam setahun. Pemerintah udah ngejadwalin pencairan PKH tahap tiga buat periode Juli, Agustus, sama September. Penyaluran dananya lewat bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan kantor pos. Biasanya, proses pencairannya dilakuin secara berkala, bisa di pekan pertama, kedua, sampe keempat tiap bulannya.
“Kami terus berusaha mempercepat proses pencairan bansos PKH biar masyarakat yang membutuhkan bisa cepet nerima manfaatnya,” kata perwakilan dari Kemensos dalam pernyataan resminya.
Makanya, penerima bansos disaranin buat rajin ngecek rekening bank atau hubungi kantor pos terdekat buat mastiin apakah dananya udah ditransfer. Kalau udah, bisa langsung diambil di bank Himbara atau kantor pos dengan bawa identitas diri yang sah.
Siapa Saja yang Berhak Jadi Penerima Bansos PKH?
Buat bisa jadi penerima manfaat PKH, ada beberapa syarat yang harus dipenuhin:
1. Warga Negara Indonesia (WNI) dan punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
2. Punya Kartu Keluarga (KK) yang terdata dan terdaftar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
3. Terdata sebagai masyarakat miskin atau rentan miskin dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola sama Kemensos.
4. Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota Polri, atau anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
5. Nggak nerima bantuan sosial lain yang sejenis dari pemerintah pusat, kayak bantuan Program Kartu Sembako atau Bantuan Sosial Tunai (BST).
Selain itu, keluarga penerima manfaat PKH juga harus bersedia ngikutin program pendampingan yang dikasih sama pendamping PKH. Program pendampingan ini tujuannya buat ningkatin pengetahuan dan keterampilan keluarga penerima manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, kayak kesehatan, pendidikan, sama ekonomi.
Dengan memenuhi syarat dan ngikutin program pendampingan, harapannya keluarga penerima manfaat PKH bisa ningkatin taraf hidup mereka dan keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan. Soalnya, program PKH ini bukan cuma ngasih bantuan finansial aja, tapi juga ngasih dukungan dan pendampingan biar keluarga penerima manfaat bisa mandiri dan sejahtera. ***