Bingung Pilih Atap Rumah? Ini Dia 5 Material Favorit Orang Indonesia!
Bingung Pilih Atap Rumah? Ini Dia 5 Material Favorit Orang Indonesia!

Bingung Pilih Atap Rumah? Ini Dia 5 Material Favorit Orang Indonesia!

Sajikabar – Pusing memilih atap untuk rumah baru atau renovasi? Tenang, memilih atap memang krusial karena menyangkut kenyamanan dan keamanan. Di Indonesia, pilihannya seabrek! Nah, biar nggak bingung, ini dia 5 material atap favorit orang Indonesia, lengkap dengan plus minusnya, supaya kamu bisa menentukan pilihan terbaik untuk rumah impianmu.

Jenis-jenis Atap Rumah yang Populer di Indonesia

1. Genteng Tanah Liat: Klasik dan Terjangkau

Siapa yang tak kenal genteng tanah liat? Warnanya yang oranye kecoklatan itu sudah jadi identitas rumah-rumah di Indonesia, dari yang tradisional sampai yang modern. Selain mudah didapat, harganya pun ramah di kantong, makanya masih banyak yang setia memilih genteng ini.

“Genteng tanah liat itu juara karena ekonomis dan gampang dicari,” kata Arsitek Bambang Susilo dari Studio Arsitektur Bambang. Katanya, genteng ini juga lumayan oke dalam meredam panas. Tapi ingat, rajin-rajin dibersihkan ya, biar nggak ditumbuhi lumut dan jamur. Harganya? Sekitar Rp 1.500 sampai Rp 3.500 per buah, tergantung kualitas dan ukurannya.

Sayangnya, genteng tanah liat ini lumayan berat. Jadi, rangka atap rumah harus kuat, yang artinya butuh biaya konstruksi lebih. Selain itu, kalau ada benturan keras atau gempa, genteng ini rentan pecah.

2. Spandek: Ringan, Modern, dan Ekonomis

Spandek, si lembaran yang terbuat dari campuran seng, aluminium, dan kadang-kadang uPVC ini, makin populer saja. Ringan, awet, dan harganya bersahabat, cocok buat bangunan industri, gudang, atau rumah minimalis. Tampilannya juga modern dengan pilihan warna yang beragam, jadi alternatif menarik buat menggantikan genteng tradisional.

“Spandek itu pilihan cerdas buat yang cari atap ringan dan tahan lama,” jelas Wildan, seorang kontraktor bangunan di Jakarta. Dia menambahkan, spandek juga tahan api, jadi bikin bangunan lebih aman. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 250.000 sampai Rp 325.000 per meter, tergantung tebal dan jenisnya.

Tapi, spandek ini kurang oke dalam meredam suara dan panas. Kalau hujan deras, suaranya bisa bikin berisik. Terus, kalau nggak ada lapisan insulasi yang bagus, ruangan bisa terasa panas banget di siang hari. Ketebalannya juga beda-beda, dan yang terlalu tipis kurang kuat menahan tekanan dan angin kencang.

3. Genteng Glazur (Glossy): Lebih Cantik dan Elegan

Genteng glazur atau glossy ini menawarkan tampilan yang lebih menarik dibandingkan genteng tanah liat biasa. Permukaannya yang mengkilap dan pilihan warnanya yang banyak, bikin rumah terlihat modern dan mewah. Selain itu, genteng ini juga lebih tahan terhadap lumut dan jamur.

“Genteng glazur itu bikin rumah jadi lebih cantik,” kata Desainer Interior Rina Kartika. “Kilauannya itu lho, bikin kesan bersih dan elegan.” Harganya sekitar Rp 3.500 sampai Rp 9.500 per buah, tergantung kualitas dan desain.

Tapi, permukaan genteng glazur yang licin bisa bahaya, apalagi kalau basah. Selain itu, pasangnya juga harus hati-hati banget, biar nggak ada yang rusak.

4. Bitumen: Tahan Lama dan Ramah Lingkungan

Atap bitumen, yang dibuat dari modifikasi aspal, ini menawarkan atap yang awet, lentur, dan ramah lingkungan. Populer banget di Eropa dan Amerika, sekarang makin banyak yang suka di Indonesia. Tampilannya modern dan pilihan warnanya beragam, cocok buat berbagai gaya arsitektur.

“Bitumen itu bikin tampilan atap jadi rapi dan modern,” kata Wildan lagi. “Bahannya juga tahan cuaca ekstrem dan awet banget.” Harganya memang lebih mahal dari material atap lainnya, sekitar Rp 160.000 sampai Rp 450.000 per lembar.

Pemasangan atap bitumen agak ribet, karena butuh beberapa lapisan. Tapi, kalau dipasang dengan benar, atap ini bisa melindungi rumahmu dengan optimal.

5. Genteng uPVC: Modern, Ringan, dan Tahan Korosi

Genteng uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) ini adalah alternatif modern yang punya banyak kelebihan. Tahan karat, ringan, dan bisa meredam suara serta panas dengan baik. Pilihan warna dan desainnya juga beragam, cocok buat berbagai gaya arsitektur.

“Genteng uPVC itu paling ideal buat daerah yang sering hujan, karena tahan karat,” jelas Wildan. “Bahannya juga bantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk.” Harganya sekitar Rp 100.000 sampai Rp 417.000 per lembar, tergantung ukuran dan ketebalan.

Meski banyak kelebihannya, genteng uPVC juga punya kekurangan. Ketebalannya yang relatif tipis bikin kurang tahan terhadap tekanan berlebih. Selain itu, kualitasnya juga beda-beda, jadi penting buat pilih produk dari produsen yang terpercaya.

Intinya, memilih atap rumah itu investasi jangka panjang yang perlu dipikirkan matang-matang. Setiap material punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan terbaik tergantung kebutuhanmu, budget, dan selera. Pertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, gaya rumah, dan biaya perawatannya sebelum memutuskan. Dengan memilih atap yang tepat, kamu bisa punya rumah yang nyaman, aman, dan tahan lama! ***

Tentang Harry Wirawan

Salam hangat! Saya seorang praktisi di bidang real estate yang senang berbagi pengetahuan tentang investasi properti. Yuk, belajar properti bersama saya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru