Sajikabar – BlackBerry is back, baby! Atau setidaknya, begitulah yang ingin kita percayai. Dua perusahaan teknologi asal China, Unihertz dan Zinwa Technologies, mencoba menghidupkan kembali kenangan manis keyboard QWERTY lewat ponsel Android yang terinspirasi desain klasik BlackBerry. Di tengah gempuran layar sentuh, Titan 2 dan Zinwa Q25 hadir sebagai oase bagi mereka yang rindu sentuhan fisik saat mengetik. Pertanyaannya, mampukah “kebangkitan” ini memikat hati para penggemar setia, atau bahkan menarik perhatian pengguna baru?
BlackBerry Reborn: Android Bertemu Keyboard QWERTY
Unihertz dan Zinwa Technologies punya cara masing-masing dalam membangkitkan sang legenda. Titan 2, garapan Unihertz, tampil berani dengan meniru bentuk unik BlackBerry Passport yang kotak. Sementara itu, Zinwa Q25 dari Zinwa Technologies memilih jalur nostalgia dengan menghidupkan kembali desain BlackBerry Classic yang ikonik. Keduanya seolah menjawab doa para pengguna yang lelah dengan dominasi layar sentuh dan mendambakan kenyamanan mengetik ala BlackBerry.
Titan 2: Penerus Semangat BlackBerry Passport?
Unihertz, yang memang dikenal suka bikin perangkat “nyeleneh”, mencoba peruntungan dengan Titan 2. Desainnya langsung bikin mata melirik, mengingatkan kita pada BlackBerry Passport yang nyentrik dengan layar persegi 4,5 inci (resolusi 1440×1440 piksel). Keyboard QWERTY fisik dengan lampu latar jadi daya tarik utama, memungkinkan mengetik nyaman walau minim cahaya. Uniknya, keyboard ini juga bisa berfungsi sebagai trackpad, menambah nilai fungsional.
Ada kejutan lain di bagian belakang! Titan 2 punya layar sekunder 2 inci yang menampilkan informasi penting seperti jam, nama penelepon, dan notifikasi. Jadi, kamu bisa intip info penting tanpa harus repot buka kunci ponsel. Keren, kan?
Zinwa Q25: BlackBerry Classic dengan Sentuhan Modern
Zinwa Technologies memilih pendekatan yang lebih familiar dengan Zinwa Q25. Ponsel ini adalah reinkarnasi BlackBerry Classic Q20, lengkap dengan keyboard QWERTY, layar 720×720 piksel, lampu LED notifikasi, dan rangka klasik yang bikin kita auto-flashback ke era keemasan BlackBerry. Meski tampangnya mirip, jeroan Zinwa Q25 sudah dirombak habis.
Spesifikasi dan Harga: Pilih Nostalgia atau Performa?
Perbedaan pendekatan desain antara Titan 2 dan Zinwa Q25 juga tercermin dalam spesifikasi yang mereka tawarkan. Titan 2 jelas mengincar performa tinggi, sementara Zinwa Q25 lebih fokus pada pengalaman pengguna yang klasik dengan sentuhan kekinian.
Titan 2: Spesifikasi dan Harga
Di balik layar, Titan 2 ditenagai chipset MediaTek Dimensity 7300, RAM 12 GB, dan penyimpanan internal 512 GB. Kombinasi ini menjanjikan performa ngebut untuk menjalankan berbagai aplikasi dan multitasking. Urusan foto diserahkan pada kamera belakang 50 MP dengan lensa telefoto 8 MP, serta kamera depan 32 MP untuk selfie dan video call. Baterai 5.050 mAh dengan dukungan fast charging 33W memastikan kamu bisa beraktivitas seharian tanpa khawatir kehabisan daya.
Ponsel ini juga sudah mendukung konektivitas 5G, dual SIM, dan fitur face unlock. Menariknya lagi, Titan 2 menjalankan Android 15, menjanjikan pengalaman pengguna yang modern dan kaya fitur. Sekarang, Titan 2 lagi digalang dananya di Kickstarter dengan harga promosi USD 269 (sekitar Rp 4,3 juta). Kalau kampanyenya sukses, pengiriman dijadwalkan mulai Oktober 2025 ke berbagai negara.
Zinwa Q25: Spesifikasi dan Harga
Zinwa Q25 mengandalkan chipset MediaTek Helio G99, RAM 12 GB LPDDR4X, dan memori internal 256 GB. Meski nggak sekuat Titan 2, konfigurasi ini masih cukup oke untuk penggunaan sehari-hari. Urusan fotografi dipercayakan pada kamera utama 50 MP dan kamera depan 8 MP. Baterai 3.000 mAh mungkin terasa kecil dibandingkan ponsel modern lainnya, tapi diharapkan cukup awet mengingat ukuran layar dan efisiensi daya chipset yang digunakan.
Sayangnya, Zinwa Q25 masih menjalankan Android 13, tanpa kejelasan apakah akan dapat update ke versi yang lebih baru. Zinwa Q25 akan tersedia dalam dua pilihan: sudah dirakit lengkap seharga USD 400 (Rp 6,5 jutaan) atau sebagai kit konversi seharga USD 300 (Rp 4,8 jutaan) bagi pengguna yang sudah punya BlackBerry Classic dan pengin memasangnya sendiri. Baik kit maupun perangkat yang sudah jadi diperkirakan akan dikirim pada awal Agustus 2025.
Masa Depan BlackBerry: Bakal Ada Model Lainnya?
Kemunculan Titan 2 dan Zinwa Q25 menunjukkan bahwa masih ada pasar yang merindukan pengalaman mengetik dengan keyboard fisik. Meskipun spesifikasi dan fitur yang ditawarkan berbeda, keduanya punya tujuan yang sama: menghidupkan kembali semangat BlackBerry di era modern.
Kabarnya, Zinwa juga lagi garap pembaruan serupa untuk BlackBerry KEYone dan Passport, yang kemungkinan besar akan dinamai K25 dan P26. Ini menandakan bahwa Zinwa serius dalam menghidupkan kembali ekosistem BlackBerry dan menawarkan pilihan yang lebih beragam bagi para penggemarnya. Akankah kebangkitan ini berhasil menarik perhatian pasar dan mengembalikan kejayaan BlackBerry? Waktu yang akan menjawab. Tapi yang pasti, kehadiran Titan 2 dan Zinwa Q25 memberikan warna baru di pasar smartphone yang didominasi layar sentuh. ***