Sajikabar – Candi Mendut, permata budaya yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sedang bersolek. Kompleks candi Buddha kuno ini tengah menjalani serangkaian perbaikan, bukan sekadar mempercantik diri, tapi juga untuk melestarikan bangunan bersejarah ini dan membuat kunjungan ke sana makin berkesan. Pembenahan ini menyentuh berbagai aspek, mulai dari memperkokoh struktur bangunan hingga menata lingkungan sekitarnya agar lebih nyaman.
Mengapa Candi Mendut Perlu Dipoles?
Candi Mendut, yang diperkirakan berdiri megah sejak abad ke-9 Masehi, adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah Jawa Kuno. Lokasinya yang tak jauh dari Candi Borobudur dan Candi Pawon menjadikannya bagian dari poros spiritual yang penting. Namun, waktu dan alam tak selalu bersahabat. Kerusakan akibat usia dan cuaca ekstrem membuat candi ini memerlukan perhatian serius. Inisiatif pembenahan ini lahir dari kesadaran akan pentingnya menjaga warisan ini untuk generasi mendatang, sekaligus mengembangkan potensi wisatanya secara berkelanjutan.
Apa Saja yang Membuat Candi Mendut Berbenah Diri?
Kerusakan pada Candi Mendut disebabkan oleh beberapa faktor, terutama cuaca yang tak menentu dan usia bangunan yang sudah renta.
Air Masuk, Masalah Serius
Salah satu problem utama adalah kebocoran air yang meresap ke dalam struktur candi. Bayangkan, air hujan yang menyusup melalui celah-celah batu bisa menggerogoti dan merusak lapisan batu. Kondisi ini diperparah oleh perubahan suhu dan kelembapan yang ekstrem, yang mempercepat proses pelapukan material. “Kebocoran air ini jadi perhatian utama kami, karena bisa mengancam keutuhan candi dalam jangka panjang,” kata Dinar Wahyu, seorang arkeolog yang saya temui di lokasi pembenahan.
Menjaga Batu, Mempertahankan Sejarah
Selain mengatasi kebocoran air, upaya pelestarian juga meliputi perbaikan batu-batu candi yang sudah aus atau retak, membersihkan lumut dan jamur yang menempel di permukaan batu, serta memperkuat fondasi candi. Semua ini dilakukan dengan hati-hati dan teliti, memastikan bahwa setiap tindakan tidak merusak nilai sejarah dan artistik candi.
Bagaimana Proses Pembenahan Candi Mendut Dilakukan?
Pembenahan Candi Mendut dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sudah direncanakan dengan matang.
Langkah Demi Langkah Memugar Candi
Tahap pertama adalah melakukan kajian mendalam terhadap kondisi candi, termasuk memetakan kerusakan dan menganalisis material. Setelah itu, dilakukan pembersihan dan konservasi batu-batu candi yang rusak. Proses ini menggabungkan teknik konservasi modern dengan metode tradisional. Tahap terakhir adalah menata lingkungan sekitar candi, termasuk memperbaiki sistem drainase dan menanam vegetasi yang sesuai.
Material dan Teknik, Harmoni Antara Modern dan Tradisional
Material yang digunakan dalam pembenahan Candi Mendut harus memenuhi standar kualitas yang tinggi dan sesuai dengan material asli candi. Teknik yang digunakan juga harus sejalan dengan prinsip-prinsip konservasi yang berkelanjutan. “Kami menggunakan campuran bahan alami seperti kapur, pasir, dan tanah liat untuk merekatkan batu-batu candi yang rusak,” jelas Slamet Riyadi, seorang tukang batu yang sudah berpengalaman dalam pemugaran candi selama lebih dari 20 tahun. Teknik ini dianggap lebih ramah lingkungan dan tidak merusak material asli candi.
Apa Dampak Pembenahan Bagi Pengunjung dan Warga Sekitar?
Pembenahan Candi Mendut diharapkan membawa dampak positif bagi pengunjung dan masyarakat sekitar.
Pengunjung Lebih Nyaman, Pengalaman Lebih Berkesan
Dengan kondisi candi yang lebih baik dan lingkungan yang tertata rapi, pengunjung akan merasa lebih nyaman dan aman saat berada di Candi Mendut. Perbaikan fasilitas pendukung seperti toilet dan tempat parkir juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan pengunjung. Selain itu, penambahan informasi mengenai sejarah dan arsitektur candi akan menambah nilai edukasi bagi pengunjung.
Ekonomi Lokal Bergeliat
Pembenahan Candi Mendut juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, para pedagang dan pelaku usaha lokal akan mendapatkan manfaat dari peningkatan penjualan dan permintaan jasa. Pemerintah daerah juga berupaya melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembenahan candi, sehingga mereka dapat merasakan langsung manfaat dari kegiatan ini. Data dari Dinas Pariwisata menunjukkan, peningkatan kunjungan wisatawan ke Candi Mendut setelah pembenahan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal hingga 20%.
Harapan untuk Masa Depan Candi Mendut
Pembenahan Candi Mendut adalah investasi jangka panjang untuk menjaga warisan budaya bangsa. Harapannya, setelah pembenahan selesai, Candi Mendut akan menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan edukatif, serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Upaya pelestarian Candi Mendut juga diharapkan menjadi contoh bagi pelestarian warisan budaya lainnya di Indonesia. “Kami berharap Candi Mendut dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan kita bersama,” ujar Dinar Wahyu dengan nada optimis. Rencananya, pembenahan ini akan rampung pada akhir tahun depan, siap menyambut lebih banyak pengunjung dan menjadi simbol kebanggaan budaya Indonesia. ***