Sajikabar – Kabar baik datang dari sektor energi terbarukan Indonesia! Dana segar sebesar Rp 162 triliun baru saja masuk ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari perusahaan energi raksasa asal Arab Saudi, ACWA Power. Investasi super besar ini jadi sinyal positif buat pengembangan energi hijau di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi.
Kerja Sama Strategis: Danantara Gandeng ACWA Power
MoU Rp 162 Triliun Ditandatangani!
Rabu (2/7/2025) kemarin di Jakarta, Danantara dan ACWA Power resmi teken nota kesepahaman (MoU) senilai US$ 10 miliar, atau setara Rp 162 triliun! Raad Al Saady, Wakil Ketua sekaligus Direktur Pelaksana ACWA Power, dan Rosan Roeslani, CEO Danantara, hadir langsung dalam acara penandatanganan tersebut. Momen ini jadi langkah maju penting untuk mewujudkan kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
“Ini momentum bagus banget buat Indonesia. Kemitraan dengan ACWA Power ini bakal membawa dampak positif yang besar untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” tulis Rosan Roeslani di akun media sosialnya setelah penandatanganan MoU. Ia juga menambahkan kalau kerja sama ini bukan cuma soal investasi, tapi juga transfer pengetahuan dan teknologi yang bisa mempercepat transisi energi di Indonesia.
Investasi Rp 162 triliun ini bisa dibilang salah satu investasi terbesar yang pernah diterima Indonesia di sektor energi terbarukan. Diharapkan, suntikan dana ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor terkait energi terbarukan.
Dana Segar untuk Energi Hijau
Investasi dari ACWA Power ini fokusnya untuk mendukung pengembangan berbagai proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia. Mulai dari proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), sampai pembangkit listrik tenaga hidro (PLTA). Beberapa lokasi strategis di berbagai pulau di Indonesia sudah diincar sebagai lokasi potensial untuk proyek-proyek ini.
“Dana ini akan kami gunakan untuk membangun infrastruktur energi terbarukan yang modern dan efisien. Tujuannya jelas, menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap sumber internal Danantara yang enggan disebutkan namanya.
Pengembangan energi terbarukan ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Menuju Net Zero Emissions 2060
Kemitraan antara Danantara dan ACWA Power ini adalah langkah penting untuk mencapai visi net zero emissions (NZE) pada tahun 2060. Visi ambisius ini adalah target yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon hingga titik nol.
“Kami berkomitmen untuk mendukung visi net zero emissions 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Investasi ini bukti nyata komitmen kami untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tegas Raad Al Saady dalam pernyataan resminya.
Untuk mencapai target NZE, Indonesia perlu melakukan transformasi besar-besaran di sektor energi, industri, transportasi, dan pertanian. Pengembangan energi terbarukan adalah salah satu pilar utama dalam strategi ini. Selain itu, efisiensi energi, penggunaan teknologi bersih, dan penanaman kembali hutan juga punya peran penting.
Investasi Sebelumnya dan Ambisi Pertumbuhan Ekonomi
Gandeng Banyak Negara
Sebelum menggandeng ACWA Power, Danantara sudah menjalin kerja sama investasi dengan berbagai negara, seperti Qatar, Rusia, China, dan Australia. Total investasi yang berhasil diraih dari kerja sama tersebut mencapai US$ 7 miliar, atau sekitar Rp 112,7 triliun. Dana ini dialokasikan untuk berbagai proyek strategis di bidang infrastruktur, energi, dan teknologi.
“Kami bangga bisa bekerja sama dengan berbagai negara untuk memajukan pembangunan ekonomi Indonesia. Kerja sama ini menunjukkan kalau Indonesia adalah negara yang menarik bagi investor asing,” ujar Rosan Roeslani.
Kerja sama investasi dengan berbagai negara ini menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap potensi ekonomi Indonesia. Ini juga membuktikan kalau Danantara mampu menjalankan perannya sebagai lembaga pengelola investasi yang profesional dan terpercaya.
Target Tinggi: Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam beberapa tahun ke depan. Kehadiran Danantara diharapkan bisa menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Dengan adanya Danantara ini, InsyaAllah kita bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia, mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” kata Rosan Roeslani.
Target pertumbuhan ekonomi yang ambisius ini butuh investasi besar di berbagai sektor. Karena itu, Danantara punya peran penting untuk menarik investasi asing dan mengalokasikan dana tersebut untuk proyek-proyek yang punya dampak ekonomi signifikan.
Tapi, beberapa analis ekonomi mengingatkan kalau mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% ini bukan perkara mudah. Kondisi ekonomi global yang tidak pasti, inflasi yang tinggi, dan ketegangan geopolitik bisa menghambat upaya mencapai target tersebut. Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap optimis dengan kerja keras dan strategi yang tepat, target tersebut bisa dicapai.
Keberhasilan Danantara dalam menarik investasi Rp 162 triliun dari ACWA Power jadi angin segar untuk upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Investasi ini diharapkan bisa memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, terutama di sektor energi terbarukan.
Tantangan yang perlu dihadapi adalah memastikan investasi tersebut benar-benar dialokasikan secara efisien dan transparan. Pengawasan ketat dan akuntabilitas yang tinggi diperlukan untuk mencegah penyimpangan dan memastikan manfaat investasi bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai tambahan informasi, proyeksi ke depan menunjukkan kalau sektor energi terbarukan akan terus berkembang pesat di Indonesia. Potensi energi terbarukan yang melimpah, dukungan pemerintah yang kuat, dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya energi bersih jadi faktor pendorong utama pertumbuhan sektor ini. Diharapkan, investasi dari ACWA Power bisa jadi katalisator untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan membantu negara ini mencapai visi net zero emissions 2060. ***