Mimpi Vadel Jadi Kenyataan, Reaksi Nikita Bikin Kaget

Ketemuan Vadel dan Nikita di pengadilan itu bukan sekadar urusan sidang. Di baliknya, ada perasaan pribadi yang kuat banget. Vadel kelihatan excited, sementara Nikita jelas nggak nyaman. Ini menggambarkan betapa rumitnya hubungan seorang ibu dengan pacar anaknya yang lagi kena masalah hukum.

“Alhamdulillah Bisa Ketemu,” Kata Vadel

Vadel Badjideh bilang lega dan bersyukur akhirnya bisa ngobrol langsung sama Nikita Mirzani. “Alhamdulillah bisa ketemu sekarang,” ujarnya sebelum masuk ruang sidang. Katanya, pertemuan ini sudah lama diimpikan. Selama pacaran sama LM, ia memang belum pernah sekalipun ketemu Nikita. “Iya ditunggu-tunggu, kebetulan dari awal pacaran nggak pernah ketemu,” jelasnya. Soal pesan khusus buat Nikita, Vadel memilih untuk nyimpan dulu dan janji bakal ngomong di dalam sidang. Buat Vadel, momen ini mungkin jadi kesempatan buat menjernihkan suasana atau sekadar nunjukkin rasa hormat. Tapi, kayaknya niat baik Vadel ini nggak disambut hangat sama Nikita.

Nikita Mirzani: “Agak Jijik Sih Ya…”

Beda 180 derajat sama Vadel, Nikita Mirzani malah nunjukkin reaksi yang nggak enak banget. Ia nggak nyembunyiin perasaannya saat harus berhadapan sama Vadel. “Agak jijik sih ya,” celetuk Nikita dengan nada tegas. Nikita bahkan dengan lantang bilang nggak bakal maafin Vadel Badjideh. Alasannya? Dampak yang dirasain putrinya gara-gara perbuatan Vadel. “Memang gak bakal (maafin Vadel Badjideh), gak akan! Karena masa depan anak perempuan semata wayang saya sudah dihancurkan,” tegasnya. Komentar pedas Nikita ini nunjukkin kekecewaan mendalam dan amarah seorang ibu yang merasa anaknya dirugiin. Pernyataan ini juga kayak kode keras kalau proses hukum yang lagi jalan nggak bakal bikin hatinya luluh sama Vadel. Di sisi lain, sikap keras Nikita ini bisa jadi tekanan mental buat Vadel selama persidangan.

Vadel Badjideh Terancam Hukuman Berat

Kasus yang nyeret Vadel Badjideh ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ini bukan main-main. Ia didakwa dengan sejumlah pasal yang berhubungan sama perlindungan anak dan kesehatan. Vadel dijerat dengan Pasal 81 ayat 2 juncto Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 77A ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak, Pasal 428 huruf A juncto Pasal 60 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Kesehatan, serta Pasal 348 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Ancaman hukuman yang ngintai Vadel juga nggak kaleng-kaleng. Dengan dakwaan itu, ia bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara. Selama proses hukum, Vadel nggak ngajuin nota keberatan atau eksepsi terhadap dakwaan yang dibacain Jaksa Penuntut Umum. Keputusan ini bisa jadi strategi hukum Vadel buat langsung menghadapi persidangan, atau mungkin juga karena ia mengakui perbuatannya.

Sidang lanjutan kasus Vadel Badjideh dijadwalin lagi minggu depan. Agendanya? Dengerin keterangan saksi-saksi yang diajuin Jaksa Penuntut Umum. Keterangan saksi ini bakal ngaruh banget buat nentuin nasib Vadel di pengadilan. Sementara itu, tim kuasa hukum Vadel juga lagi nyiapin pembelaan yang kuat buat ngeringanin hukuman. Proses hukum yang panjang dan berliku ini masih bakal terus berlanjut, dan hasilnya bakal nentuin masa depan Vadel Badjideh. ***