Sajikabar – Dirga Wira Ramadan Sahputra sukses mengguncang arena berkuda! Ia berhasil merebut gelar juara di FEI CSIW 1* League Final Indonesia Grand Prix 2025. Kemenangan ini jelas jadi suntikan semangat luar biasa, sekaligus mempertebal ambisinya untuk bersaing di SEA Games 2025 mendatang.
Kemenangan yang Bikin Makin Semangat
Bertanding di Arthayasa Stable, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/7/2025), Dirga membuktikan bahwa dirinya siap menghadapi tantangan yang lebih besar. Menunggangi kuda kesayangannya, Conny Mie Pezz, ia tanpa ampun menaklukkan rintangan setinggi 135/140 cm dan mengungguli pesaing-pesaingnya. Gelar juara ini bukan cuma soal medali dan hadiah uang 686 dolar AS (kira-kira Rp 11,1 juta), tapi juga dorongan mental yang sangat berharga untuk mewujudkan mimpinya tampil di SEA Games.
Drama di Arena Grand Prix
Pertandingan Grand Prix berlangsung seru dan menegangkan! Para peserta saling unjuk gigi, berusaha menaklukkan rintangan-rintangan yang rumit. Sedikit saja melakukan kesalahan, bisa berakibat fatal dan menggagalkan impian mereka untuk meraih kemenangan.
Clear Round dan Jump Off yang Menentukan
Dari sekian banyak peserta, hanya Dirga Wira dan Raymen Kaunang yang berhasil mencatatkan clear round sejak putaran pertama kelas 135/140 cm. Sementara itu, Cacu Cantiwa, Muhammad Fahmi Satria Widjaya, Rahman Setiawan, Jendry Palandeng, dan Andry Sutoyo terpaksa menerima penalti karena menjatuhkan rintangan.
Karena ada dua atlet yang clear round, babak jump off pun digelar untuk menentukan siapa yang terbaik. Dirga, yang tampil lebih dulu, menghadapi tekanan berat. Sayangnya, ia gagal mengulang clear round dan menerima penalti empat. Namun, Raymen yang tampil setelahnya pun tak bisa berbuat banyak. Ia justru menerima hukuman enam penalti, yang membuat catatan waktunya lebih lambat dari Dirga. Di babak jump off, Dirga mencatatkan waktu 49,49 , sedangkan Raymen 60.10 .
Menuju SEA Games 2025: Harapan Dirga Wira
Kemenangan di Grand Prix ini tentu menjadi modal berharga bagi Dirga Wira untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025. Ia sangat berharap performanya ini bisa membukakan jalan untuk terpilih masuk skuad Indonesia.
Optimisme dan Kerja Keras Jadi Kunci
“Persaingan ketat banget, banyak juga yang kurang beruntung. Menurut saya, persaingan makin lama makin ketat. Kunci kemenangannya tadi itu berdoa, berusaha semaksimal mungkin, dan latihan terus-menerus, karena tanpa latihan, tak mungkin sampai di titik ini,” ungkap Dirga usai pertandingan, menggambarkan betapa sengitnya persaingan dan pentingnya persiapan yang matang.
Fokus pada Persiapan dan Peluang
Dirga mengungkapkan optimismenya dan komitmennya untuk memberikan yang terbaik jika dipercaya mewakili Indonesia di SEA Games 2025. “Saya selalu optimistis, walaupun hasilnya kurang memuaskan atau seperti apa. Saya pribadi selalu berusaha memberikan yang terbaik. Karena seleksinya tak selalu harus juara, mungkin dilihat dari skill atau yang lain. Makanya saya selalu berlatih, walau hasil saya sebelumnya tak memuaskan, di sini saya bisa membuktikan kalau saya bisa juara 1,” papar Dirga, menunjukkan semangat pantang menyerah dan keyakinannya pada proses.
Ia menambahkan, “Yang jelas, kalau pun saya kepilih, saya pasti akan fight buat Indonesia. Selama ini, saya lihat di Eropa ada beberapa rider yang terlihat, bahkan tuan rumahnya sendiri saya tahu siapa rider-nya,” tandasnya, menunjukkan kesiapannya bersaing dengan atlet-atlet terbaik di Asia Tenggara.
PP Pordasi Pantau Atlet untuk SEA Games
Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menjadikan ajang FEI CSIW 1* League Final Indonesia Grand Prix sebagai salah satu wadah pemantauan bagi para atlet yang berpotensi tampil di SEA Games 2025 Thailand.
Grand Prix Sebagai Ajang Seleksi
Ketua Harian PP Pordasi, Eddy Saddak, menjelaskan bahwa ajang ini sangat penting untuk menilai kemampuan para atlet, tidak hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari aspek lain seperti konsistensi, fighting spirit, dan attitude.
Kriteria Pemilihan Atlet SEA Games
“Betul, ini jadi ajang pemantauan untuk atlet-atlet tersebut, mulai dari 130 cm, 140 cm, nanti juga ada 120 cm. Ini semua akan menjadi acuan bagi kami semua untuk menilai atlet-atlet mana yang kira-kira bisa ikut SEA Games yang akan datang. Dan ingat, bukan hanya SEA Games, tapi juga Asian Continental, dua pekan sebelum SEA Games. Itu dibutuhkan untuk atlet-atlet yang bisa 140 dan 150 cm,” ujar Eddy Saddak.
Eddy menambahkan bahwa nilai atau peringkat bukanlah satu-satunya faktor penentu. “Memang nilai menjadi acuan scouting, tapi bukan satu-satunya. Ada beberapa kriteria, pada dasarnya, konsisten dan fighting spirit, attitude itu juga menjadi acuan,” jelasnya, menggarisbawahi pentingnya aspek mental dan karakter dalam seleksi atlet.
Dengan kemenangan di Grand Prix dan dukungan dari PP Pordasi, mimpi Dirga Wira untuk tampil di SEA Games 2025 semakin mendekati kenyataan. Kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah akan menjadi modal utama bagi Dirga untuk mewujudkan mimpinya dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Persiapan yang matang dan fokus pada peningkatan kemampuan akan menjadi kunci keberhasilannya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Kita semua berharap Dirga Wira dapat memberikan yang terbaik dan meraih prestasi gemilang di SEA Games 2025. ***