Sajikabar – Menonton video dengan kecepatan tinggi memang lagi jadi tren. Tujuannya sih simpel, biar lebih hemat waktu. Tapi, tahukah kamu kalau kebiasaan ini ternyata bisa berdampak besar buat otak kita? Para ahli punya penjelasan menarik soal fenomena ini.
Bahaya Ngebut Nonton Video: Otak Bisa Kewalahan?
Sekarang ini, makin banyak orang yang suka mempercepat video, podcast, atau audiobook. Bahkan, sebuah survei di kalangan mahasiswa California menunjukkan, 89% dari mereka mengatur kecepatan video kuliah online. Alasannya jelas: biar cepat dan fokus. Tapi, muncul pertanyaan, ada efek samping negatifnya nggak, ya?
Gimana Otak Menerima Informasi?
Kata peneliti, proses otak saat menerima informasi lisan itu kayak gini: pertama, ada pengodean, lalu penyimpanan, dan terakhir pengambilan. Nah, pas pengodean ini, otak butuh waktu buat memproses semua omongan yang masuk. Otak kayak lagi mencerna kata-kata dan menghubungkannya dengan memori jangka pendek.
“Pengodean itu penting banget, karena menentukan seberapa baik informasi itu bisa disimpan dan diingat,” jelas Dr. Amelia Surya, seorang ahli neurosains dari Universitas Indonesia.
Efek “Overload” di Otak
Setelah informasi dicerna, barulah disimpan sementara di memori kerja. Memori ini punya kapasitas terbatas, kayak tempat buat ngolah informasi sebelum dipindahkan ke memori jangka panjang. Kalau informasi yang masuk terlalu banyak dan terlalu cepat, memori kerja bisa “tumpah”. Ini yang disebut cognitive overload, dan akibatnya, informasi penting bisa hilang.
“Bayangin memori kerja itu kayak gelas,” kata Dr. Surya. “Kalau airnya dituang terlalu cepat, gelasnya tumpah, kan? Sama kayak informasi, kalau diproses terlalu cepat, ya sebagian hilang.”
Studi Buktikan: Nonton Video Kecepatan Tinggi Ada Efek Sampingnya!
Banyak studi yang meneliti efek nonton video yang dipercepat terhadap pemahaman dan daya ingat. Salah satunya, analisis terhadap 24 studi tentang belajar dari video ceramah, hasilnya cukup mengejutkan. Studi-studi ini dilakukan dengan berbagai cara, tapi intinya sama: ada kelompok yang nonton video dengan kecepatan normal (1x), dan ada yang nonton dengan kecepatan lebih tinggi (1.25x, 1.5x, 2x, dan 2.5x).
Kecepatan Video Pengaruhi Pemahaman
Hasilnya? Semakin cepat video diputar, semakin buruk hasil tesnya. Kalau kecepatannya masih di bawah 1.5x, efeknya masih kecil. Tapi, begitu sampai 2x atau lebih, efek negatifnya langsung terasa. Ini berarti, pemahaman dan daya ingat langsung menurun drastis kalau videonya ditonton terlalu cepat.
“Intinya, otak kita kesulitan mencerna informasi yang disajikan terlalu cepat,” kata Prof. Budi Santoso, pakar psikologi kognitif dari Universitas Gadjah Mada. “Akibatnya, kita jadi susah paham dan ingat apa yang kita tonton.”
Beda Usia, Beda Dampak
Penelitian lain juga menunjukkan, efek nonton video dipercepat beda-beda tergantung usia. Orang dewasa yang lebih tua (61-94 tahun) lebih gampang terpengaruh oleh kecepatan video yang tinggi dibandingkan yang lebih muda (18-36 tahun). Mungkin karena fungsi kognitif mereka sudah mulai menurun.
Tapi, para peneliti masih belum yakin, apakah efek negatif ini bisa dikurangi kalau kita sudah terbiasa nonton video dipercepat. Perlu penelitian lebih lanjut lagi nih buat cari tahu.
Jadi, Kesimpulannya?
Nonton video cepat memang bikin hemat waktu, tapi bisa ganggu proses kognitif di otak. Informasi yang terlalu cepat masuk bisa bikin otak “kewalahan,” dan akhirnya pemahaman serta daya ingat kita jadi buruk. Efek negatif ini kayaknya lebih terasa kalau videonya diputar 2x lebih cepat, dan terutama pada orang yang lebih tua.
Walaupun belum jelas apakah kebiasaan ini bisa bikin otak beradaptasi, sebaiknya kita pikir-pikir lagi deh sebelum nonton video dipercepat. Kalau tujuannya biar paham dan ingat dalam jangka panjang, nonton dengan kecepatan normal tetap jadi pilihan terbaik. “Penting untuk seimbangkan antara efisiensi waktu dan pemahaman yang optimal,” tutup Dr. Surya. Para ahli masih terus meneliti efek jangka panjang kebiasaan ini pada kesehatan otak kita. ***