Garut Diguncang Gempa, Getarannya Terasa Gak?
Garut Diguncang Gempa, Getarannya Terasa Gak?

Garut Diguncang Gempa, Getarannya Terasa Gak?

Sajikabar – Minggu dini hari (6/7/2025), warga Garut dikejutkan getaran gempa. Sebagian bahkan sampai terbangun dari tidurnya. Kira-kira, gempa ini seberapa besar ya? Dan apa saja dampaknya? Yuk, kita simak laporan lengkapnya.

Informasi Gempa Garut

Waktu dan Lokasi Gempa

Jarum jam menunjukkan pukul 01.46 WIB saat bumi berguncang. Pusat gempa ternyata berada di laut, lumayan jauh sih, sekitar 159 kilometer barat daya Garut. Lokasi ini mengindikasikan adanya aktivitas tektonik sebagai biang keladinya. Meski belum ada laporan resmi soal wilayah mana saja yang merasakan guncangan terkuat, diperkirakan warga di sekitar Garut selatan merasakan getaran ringan. Sekarang, tim terkait masih terus mengumpulkan data untuk memetakan sebaran wilayah yang terdampak.

Magnitudo dan Kedalaman

Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berkekuatan magnitudo 3,1. Bisa dibilang gempa dangkal karena kedalamannya cuma 10 kilometer di bawah laut. Meski magnitudonya tergolong kecil, kedalaman yang dangkal ini bisa bikin guncangan terasa lebih kuat di permukaan.

Koordinat Gempa

Berdasarkan data BMKG, episenter gempa berada di koordinat 8,46 lintang selatan dan 107.18 bujur timur. Lokasi ini menempatkan pusat gempa di Samudra Hindia, wilayah yang memang terkenal aktif secara seismik karena menjadi tempat bertemunya lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Dampak Gempa

Sampai saat ini, belum ada laporan soal kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini. Tapi, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah diterjunkan untuk mengecek dan memantau wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak. Mereka juga berkoordinasi dengan perangkat desa dan relawan untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat. “Kami sedang mendata di lapangan, memastikan tidak ada kerusakan atau korban,” kata seorang petugas BPBD Garut yang minta namanya dirahasiakan.

Pernyataan BMKG

Lewat akun media sosialnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk tenang dan waspada. Jangan mudah percaya sama berita yang belum jelas kebenarannya. Mereka juga menekankan bahwa informasi yang disampaikan saat ini masih sementara dan bisa berubah seiring bertambahnya data. “Informasi ini mengutamakan kecepatan, jadi hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah,” tulis BMKG dalam pengumumannya.

BMKG juga menjelaskan kalau gempa Garut ini adalah bagian dari aktivitas seismik kompleks di selatan Jawa Barat. Wilayah ini memang rentan gempa karena pertemuan lempeng tektonik yang aktif. Makanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD. Jangan panik, tetap waspada,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, dalam keterangannya.

Sementara itu, beberapa ahli geologi mengingatkan bahwa gempa kecil pun tetap harus diwaspadai, apalagi kalau terjadi di daerah dengan bangunan yang kurang kuat. Gempa kecil bisa jadi pemicu longsor atau kerusakan pada bangunan yang sudah rapuh.

Gempa Garut ini jadi pengingat pentingnya mitigasi bencana. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama meningkatkan kesadaran akan risiko gempa dan mempersiapkan diri menghadapi gempa yang lebih besar. Bentuk mitigasinya bisa berupa pembangunan rumah tahan gempa, pelatihan evakuasi, dan penyediaan tempat penampungan sementara.

Dari catatan sejarah, Garut dan sekitarnya pernah beberapa kali diguncang gempa yang lebih besar. Gempa-gempa itu menyebabkan kerusakan yang lumayan parah pada infrastruktur dan rumah penduduk. Jadi, kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko dan dampak gempa di masa depan.

Setelah gempa ini, BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut. Sampai sekarang, belum ada gempa susulan. Tapi, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi.

Pemerintah daerah setempat juga sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi kalau terjadi gempa yang lebih besar, mulai dari penyediaan logistik, pembentukan tim reaksi cepat, sampai koordinasi dengan berbagai pihak terkait. “Kami siap menghadapi segala kemungkinan. Yang terpenting adalah keselamatan masyarakat,” tegas Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat jumpa pers.

Ke depannya, diharapkan ada lebih banyak investasi dalam riset dan pengembangan teknologi terkait mitigasi bencana. Ini penting untuk meningkatkan akurasi prediksi gempa dan mengembangkan teknologi konstruksi bangunan tahan gempa. Dengan begitu, risiko dan dampak gempa bisa diminimalisir. ***

Tentang Aditya Rinaldi

Halo! Saya seorang jurnalis yang passionate dengan dunia berita dan investigasi. Sudah bertahun-tahun saya menekuni profesi ini dan selalu excited untuk menghadirkan informasi terbaru yang akurat untuk kalian semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru