Sajikabar – Rasanya pasti menjengkelkan kalau gatal terus-menerus menyerang, apalagi kalau gatalnya makin menjadi-jadi saat malam tiba. Jangan dianggap sepele, ya! Gatal yang bikin begadang ini bisa jadi sinyal dari tubuh kita, pertanda ada masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Gatal di sekujur tubuh, khususnya kalau makin parah saat mau tidur, bisa jadi alarm buat kesehatan hati atau liver kita.
Gejala Gatal Malam Hari yang Dialami Penderita Liver
Memang, kadang gatal cuma datang sesekali dan nggak terlalu ganggu. Tapi, buat mereka yang punya masalah dengan liver, gatal bisa jadi teman setia yang bikin kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari jadi berantakan. Villda, seorang wanita asal Tangerang Selatan, merasakan sendiri bagaimana gangguan fungsi liver di tahun 2022 membuatnya tersiksa. “Awalnya, setiap habis makan pasti muntah, nggak nafsu makan, lemas, terus yang paling parah itu badan gatel banget di semua ruas,” cerita Villda. Gatal ini benar-benar bikin dia nggak nyaman.
Kata Dr. Shreya Sengupta, direktur program penyakit hati terkait alkohol di Cleveland Clinic, gatal karena penyakit liver memang seringkali lebih parah di malam hari. “Biasanya, gatalnya makin menjadi-jadi pas malam karena beberapa alasan. Jadi, mungkin seharian baik-baik aja, tapi pas mau tidur, gatalnya nggak berhenti,” jelasnya. Ini bisa jadi karena perubahan suhu tubuh, peningkatan zat-zat tertentu dalam darah, atau karena produksi kortisol, hormon anti-inflamasi alami, yang menurun di malam hari.
Perlu diingat, gatal karena penyakit liver biasanya nggak disertai ruam. Tapi, karena gatalnya intens banget, garukan berlebihan bisa bikin iritasi, perubahan warna kulit, bahkan infeksi. Makanya, penting banget buat cari tahu penyebab gatalnya dan dapat penanganan yang tepat.
Apa Sih Penyebab Gatal pada Penyakit Liver?
Meski penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, para ilmuwan punya beberapa teori kenapa gatal sering menghantui penderita penyakit liver. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
Garam Empedu
Teori yang paling banyak diteliti adalah peningkatan kadar garam empedu dalam darah. Liver yang bermasalah bisa bikin garam empedu numpuk di bawah kulit, dan ini memicu rasa gatal. Penelitian di tahun 2022 menunjukkan bahwa kadar garam empedu yang tinggi memang ada hubungannya dengan gatal pada penderita penyakit liver. Tapi, Dr. Aminah, seorang ahli penyakit hati di Jakarta, mengingatkan, “Nggak semua orang dengan penyakit liver dan kadar garam empedu tinggi mengalami gatal. Ini menunjukkan ada faktor lain yang ikut berperan.” Para ilmuwan masih terus meneliti hubungan antara kadar garam empedu dan seberapa parah gatalnya.
Bahan Kimia Alami Lainnya
Selain garam empedu, ada beberapa zat alami dalam tubuh yang juga bisa bikin gatal. Penelitian menunjukkan bahwa histamin, kalsium, hormon seks wanita, fosfor, dan hormon paratiroid bisa jadi ikut andil memicu gatal pada penderita penyakit liver. Zat-zat ini bisa mempengaruhi saraf di kulit dan bikin kita merasa gatal.
Sel Kulit Sensitif
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gatal akibat Primary Biliary Cirrhosis (PBC) mungkin melibatkan reaksi saraf pada keratinosit, sel lapisan luar kulit. Orang dengan PBC punya kadar lipid (lemak) tinggi dalam darah. Saat ilmuwan menyuntikkan zat ini ke kulit tikus, rasa gatalnya meningkat. Ini menunjukkan bahwa perubahan komposisi lipid dalam darah bisa mempengaruhi sensitivitas sel-sel kulit dan menyebabkan rasa gatal.
Penyakit Liver yang Sering Picu Gatal
Gatal sering dikaitkan dengan penyakit hati intrahepatik, kondisi yang memengaruhi struktur dalam hati. Ini beberapa penyakit liver yang sering disertai gejala gatal:
Primary Biliary Cirrhosis (PBC)
Primary Biliary Cirrhosis (PBC) atau sirosis bilier primer adalah penyakit autoimun yang merusak saluran empedu di hati. Akibatnya, empedu menumpuk di hati dan bisa menyebabkan jaringan parut permanen dan sirosis. Gatal adalah salah satu gejala yang paling umum dialami penderita PBC.
Primary Sclerosing Cholangitis (PSC)
Primary Sclerosing Cholangitis (PSC) adalah peradangan pada saluran empedu. Bedanya dengan PBC, PSC bisa memengaruhi saluran empedu di dalam dan luar hati. Penyakit ini juga meningkatkan risiko kanker saluran empedu. Gatal juga jadi gejala umum pada penderita PSC.
Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP)
Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP) adalah kolestasis yang terjadi pada ibu hamil. Kolestasis sendiri adalah kondisi yang mengganggu pelepasan empedu. Pada orang dengan kolestasis, empedu menumpuk di hati dan mengganggu fungsinya. ICP biasanya terjadi selama paruh kedua kehamilan. Gatal adalah gejala utama ICP dan bisa sangat mengganggu kenyamanan ibu hamil.
Kapan Gatal Tidak Berhubungan dengan Penyakit Hati?
Penting untuk diingat bahwa gatal nggak selalu berarti ada masalah dengan liver. Banyak hal lain yang bisa jadi penyebab gatal, misalnya:
* Eksim atopik
* Psoriasis
* Kulit kering
* Alergi
* Infeksi jamur
* Infeksi parasit
* Perubahan hormonal
* Kondisi kesehatan lain, seperti masalah tiroid atau ginjal.
Kalau kamu mengalami gatal yang berkepanjangan, apalagi kalau disertai gejala lain seperti kelelahan, penyakit kuning (kulit dan mata menguning), urin berwarna gelap, atau tinja berwarna pucat, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mencari tahu penyebab gatalnya dan memberikan penanganan yang tepat. Jangan tunda, ya! Diagnosis dan penanganan dini bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.
Sementara itu, ilmu pengetahuan di bidang penyakit hati terus berkembang. Para peneliti terus berusaha memahami kenapa gatal bisa terjadi pada penderita penyakit liver, dan mengembangkan terapi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan kemajuan ini, diharapkan kualitas hidup para penderita penyakit liver bisa meningkat. ***