Sajikabar – Heboh di media sosial! Sebuah komunitas curhat soal “tarikan” dana hingga nyaris 2 juta rupiah saat beraktivitas di Gelora Bung Karno (GBK). Pihak pengelola GBK pun langsung merespons ramainya perbincangan ini.
Awal Mula Keluhan
Curhatan di Media Sosial
Semua bermula dari unggahan di platform X. Seorang pengguna mengungkapkan kekecewaannya karena komunitasnya dikenakan biaya saat ingin menggunakan fasilitas di GBK. “Kegiatan komunitas main GRATIS, semua boleh ikut. Cuma permainan tradisional. Tapi kok dipalak sampai 1,9 juta per kegiatan? Terus buat apa bayar pajak? Kita juga gak pakai lapangan khusus. Tolong Pak Gub @pramonoanung. Di Bandung aja bisa gratisan,” tulisnya. Sontak, cuitan ini langsung memicu beragam reaksi dari warganet.
Si pengguna juga menambahkan, “Tiap Jumat acara gratis, kita perhatiin jalur biar gak ganggu, gak pake speaker, panitia sukarela. Masih aja diperas tiap minggu bayar 1,9 juta? Repot banget mau kumpul-kumpul doang. Taman dan fasilitas lain itu buat apa dong?” Keluhan ini mencerminkan rasa frustrasi komunitas yang merasa terbebani biaya, padahal kegiatan mereka non-komersial dan tujuannya cuma buat silaturahmi.
Klarifikasi Pihak GBK
Penjelasan Resmi dari Kepala Divisi Humas GBK
Menanggapi ramainya keluhan tersebut, pengelola GBK memberikan klarifikasi resmi. Asep Triyadi, Kepala Divisi Humas, Hukum & Administrasi GBK, menegaskan bahwa GBK adalah ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Ia menekankan bahwa GBK terbuka bagi berbagai kegiatan positif komunitas sebagai wadah berkumpul, berinteraksi, dan berolahraga.
“Kompleks GBK ini didedikasikan untuk dimanfaatkan semua orang. Kami menyambut baik kegiatan di GBK sebagai tempat berkumpul yang aman dan nyaman,” ujar Asep dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/7/2025). Menurutnya, pengelolaan kegiatan di GBK bertujuan agar fasilitas publik dinikmati secara adil dan merata oleh semua.
Tarif untuk Kegiatan Komersial
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa tarif hanya berlaku untuk kegiatan komersial. “Pengenaan tarif diberlakukan bagi kegiatan yang bersifat komersil,” tegasnya. Tujuannya untuk menjaga keberlangsungan operasional dan pemeliharaan fasilitas GBK, sekaligus mencegah monopoli ruang publik oleh pihak tertentu.
Asep menambahkan, kegiatan komersial itu termasuk acara yang melibatkan penjualan produk, jasa, atau promosi yang bertujuan mencari untung. Sementara kegiatan komunitas non-profit yang bertujuan sosial atau olahraga, umumnya tidak dikenakan biaya sewa. Meski begitu, GBK tetap akan mengevaluasi setiap kegiatan yang diajukan agar sesuai dengan regulasi.
Komitmen GBK untuk Ruang Publik Inklusif
Pihak GBK menekankan komitmen mereka untuk menyediakan ruang publik yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat. “GBK menghargai kepercayaan dan dukungan masyarakat sebagai ruang publik inklusif, kami berkomitmen mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas, sehingga tercipta sinergi positif antara GBK dan komunitas dalam mewujudkan fasilitas publik yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Asep.
Untuk mewujudkan komitmen itu, GBK terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas, menyediakan program dan kegiatan menarik, serta menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai komunitas dan elemen masyarakat. GBK juga terbuka terhadap kritik dan saran untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas.
Tindak Lanjut dan Komunikasi dengan Komunitas
Undangan untuk Memberikan Masukan
Sebagai tindak lanjut dari keluhan yang viral, GBK langsung berkomunikasi dengan komunitas terkait. Tujuannya untuk mendengarkan masukan dan mencari solusi terbaik. “PPKGBK telah berkomunikasi langsung dengan komunitas terkait untuk mendengarkan masukan secara terbuka dan membangun,” ungkap Asep.
Dalam pertemuan itu, GBK memberikan penjelasan detail mengenai kebijakan tarif, serta menampung keluhan dan saran dari komunitas. GBK juga berjanji mengevaluasi sistem layanan komunitas agar lebih transparan, mudah diakses, dan partisipatif.
Sebagai bentuk komitmen meningkatkan pelayanan, GBK mengundang seluruh komunitas, warga, dan pihak terkait untuk memberikan masukan dan saran melalui email info@gbk.id atau kanal media sosial @love_gbk. Diharapkan dengan komunikasi yang terbuka dan partisipatif, GBK bisa terus berbenah dan menjadi ruang publik yang inklusif dan bermanfaat bagi semua.
Ke depannya, GBK berencana mengadakan forum diskusi berkala dengan berbagai komunitas untuk membahas isu terkait penggunaan fasilitas GBK dan mencari solusi bersama. Dengan forum ini, diharapkan komunikasi antara GBK dan komunitas bisa lebih baik, sehingga potensi kesalahpahaman bisa diminimalisir. Selain itu, GBK juga akan meningkatkan transparansi informasi mengenai tarif dan prosedur perizinan kegiatan melalui website resmi dan media sosial. Tujuannya agar komunitas dan masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi yang akurat dan terkini. ***