Sajikabar – Harga mobil di Indonesia lagi seru-serunya nih, terutama merek-merek asal China. Beberapa bulan belakangan, kelihatan banget produsen mobil dari Tiongkok ini lagi gencar banget banting harga produknya di pasar Indonesia. Potongan harganya juga nggak main-main, mulai dari puluhan juta, bahkan sampai ratusan juta rupiah! Kira-kira, strategi apa ya yang ada di balik keputusan ini? Merek apa saja yang ikutan ‘perang harga’ ini?
Daftar Produsen China Pangkas Harga Mobil
Penurunan harga mobil dari merek-merek China ini jelas jadi perhatian banyak orang, mulai dari pelaku industri sampai kita-kita sebagai konsumen. Setidaknya ada lima merek yang kelihatan banget menyesuaikan harganya. Beberapa alasannya sih, mulai dari perakitan lokal, perubahan strategi marketing, sampai persaingan pasar yang makin ketat. Nah, ini dia daftar merek mobil China yang ketahuan lagi diskon besar-besaran di Indonesia:
MG Motors
MG Motors ini bisa dibilang yang pertama kali memulai tren penurunan harga mobil di Indonesia. Langkah yang diambil merek asal Inggris (tapi sekarang dimiliki perusahaan otomotif China, SAIC Motor) ini lumayan berani dan bertahap. Strategi ini kayak jadi magnet buat konsumen, apalagi buat yang pengen punya mobil listrik dengan harga yang lebih masuk akal.
Contoh Pemangkasan Harga MG Motors
Salah satu contoh paling jelas ya MG4 EV. Waktu pertama kali datang ke Indonesia masih dalam bentuk CBU (Completely Built Up) dari Thailand, harganya sekitar Rp 640 jutaan. Tapi, begitu diproduksi lokal (CKD alias Completely Knocked Down), harganya langsung turun drastis jadi sekitar Rp 433 jutaan.
Turunnya harga MG4 EV nggak berhenti di situ aja. MG Motors terus menyesuaikan harga jadi Rp 423 jutaan, dan akhirnya mentok di angka Rp 395 jutaan (on the road Jakarta). Total-total, harga MG4 EV sudah turun hampir Rp 250 juta dari harga awal! Kata Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia beberapa waktu lalu, “Ini adalah langkah strategis buat ningkatin daya saing produk kami di pasar Indonesia.” Penurunan harga segini jelas jadi daya tarik utama buat yang pengen beralih ke mobil listrik tapi nggak mau kantong jebol.
Neta
Merek Neta juga nggak mau ketinggalan meramaikan persaingan harga di segmen mobil listrik. Neta V, salah satu model andalannya, awalnya dijual Rp 379 jutaan (on the road Jakarta). Tapi, nggak lama kemudian, harganya dipangkas jadi Rp 317 jutaan.
Yang lebih menarik lagi, Neta malah ngeluarin Neta V-II sebagai model terbaru dengan berbagai update. Tapi, harganya justru lebih murah, cuma Rp 299 juta. Pihak Neta bilang penurunan harga ini karena mereka sudah merakit mobilnya secara lokal di Indonesia. Fajrul Ilhami, Brand Communication Manager PT Neta Auto Indonesia, bilang, “Dengan perakitan lokal, kami bisa nekan biaya produksi dan nawarin harga yang lebih kompetitif ke konsumen.”
BAIC
BAIC, produsen mobil asal China lainnya, juga ikutan menurunkan harga produknya. Model BJ40 Plus, yang awalnya harganya Rp 790 jutaan, turun harga setelah dirakit lokal di Purwakarta, Jawa Barat. Sekarang, harga BJ40 Plus jadi Rp 698 jutaan, alias turun sekitar Rp 92 jutaan.
Walaupun harganya turun, BAIC malah nambahin beberapa fitur di BJ40 Plus. Kata BAIC, langkah ini buat menarik lebih banyak konsumen di pasar otomotif Indonesia. Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia (distributor resmi BAIC di Indonesia), jelasin, “Kami pengen nawarin produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau, plus ngasih nilai tambah buat konsumen lewat penambahan fitur-fitur unggulan.”
Wuling
Wuling, salah satu merek mobil China yang lumayan populer di Indonesia, memilih pendekatan yang lebih kalem dalam urusan penyesuaian harga. Mereka nggak langsung banting harga kayak merek-merek lain, tapi cuma sedikit aja. Contohnya, Air ev Lite yang awalnya Rp 190 jutaan, sekarang ditawarin dengan harga Rp 170 jutaan.
Walaupun penurunannya nggak signifikan, langkah Wuling ini tetap berdampak positif buat konsumen, terutama yang lagi nyari mobil listrik dengan harga yang bersahabat. Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, bilang, “Kami pengen ngasih pilihan yang lebih luas buat konsumen, dengan tetap ngejaga kualitas dan fitur-fitur unggulan yang jadi ciri khas Wuling.”
Chery
Chery jadi merek mobil China terbaru yang ikutan tren penurunan harga di Indonesia. Dua model andalannya, yaitu Chery C5 dan Omoda 5, harganya juga disesuaikan lumayan signifikan.
Chery C5, misalnya, sekarang harganya Rp 319 jutaan (on the road Jakarta). Sebelumnya, waktu masih namanya Omoda 5, mobil ini dijual mulai dari Rp 346 jutaan, alias Rp 27 jutaan lebih mahal.
Hal serupa juga terjadi sama Chery E5, yang merupakan produk rebranding dari Omoda E5. Harga mobil listrik ini turun drastis sampai Rp 100 jutaan. Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, bilang, “Penurunan harga ini adalah bagian dari strategi kami untuk ningkatin daya saing produk dan memperluas pangsa pasar di Indonesia.”
Langkah penurunan harga yang dilakukan beberapa produsen mobil asal China ini nunjukkin betapa sengitnya persaingan di pasar otomotif Indonesia. Kita sebagai konsumen sih yang paling diuntungkan dengan adanya tren ini, karena jadi punya lebih banyak pilihan mobil dengan harga yang lebih terjangkau. Tapi, di sisi lain, produsen mobil lainnya juga harus putar otak dan nyari strategi yang tepat biar tetap bisa bersaing di pasar yang makin kompetitif ini. Ke depannya, kayaknya persaingan harga di pasar otomotif Indonesia bakal makin panas nih, apalagi di segmen mobil listrik yang makin banyak diminati. ***