Sajikabar – Indonesia kembali bikin bangga! Tim panjat tebing kita sukses menyabet emas dan perak di Piala Dunia IFSC Climbing World Cup Krakow 2025. Hasil ini makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara terkuat di dunia panjat tebing. Keren! Medali ini jadi bukti nyata kalau pembinaan atlet kita berjalan baik, plus dedikasi tinggi dari para atlet dan pelatih.
Emas dan Perak Bikin Krakow Bergemuruh
Penampilan timnas panjat tebing di Krakow, Polandia, pada Minggu (6/7/2025) lalu, benar-benar bikin arena bergemuruh. Dua emas dan satu perak dari nomor speed putra dan putri berhasil dibawa pulang. Merah Putih berkibar dengan gagah di podium! Bukan cuma bikin bangga, keberhasilan ini juga makin memantapkan posisi Indonesia di peta persaingan panjat tebing dunia.
Speed Jadi Andalan
Nomor speed memang jadi kekuatan utama Indonesia. Kecepatan dan ketepatan gerakan atlet-atlet kita bikin gentar lawan dari negara lain. Strategi latihan yang fokus dan dukungan teknologi terkini, diyakini jadi kunci suksesnya. Kita semua berharap dominasi ini bisa terus berlanjut di ajang-ajang internasional berikutnya.
Rincian Medali yang Bikin Bangga
Medali-medali ini adalah hasil dari perjuangan keras dan strategi yang matang. Setiap atlet memberikan yang terbaik, membuktikan kalau latihan dan persiapan yang intensif itu nggak akan mengkhianati hasil. Berikut detail perolehan medali yang bikin kita semua bangga:
Emas untuk Desak Made Rita Kusuma Dewi (Speed Putri)
Desak Made Rita Kusuma Dewi tampil memukau di nomor speed putri. Di babak final, ia mencatatkan waktu 6,27 , mengalahkan Emma Hunt dari Amerika Serikat yang harus puas dengan perak dengan catatan waktu 7,56 . Penampilan Desak yang tenang dan fokus jadi kunci kemenangannya.
“Saya senang banget dan bangga bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia,” kata Desak usai pertandingan. “Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras tim dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.”
Aleksandra Miroslaw dari Polandia merebut perunggu, mengalahkan Natalia Kalucka dalam perebutan tempat ketiga dengan catatan waktu 6,36 .
Duel Sengit Berujung Emas dan Perak di Speed Putra
Kategori speed putra menyajikan drama yang bikin deg-degan. Di final, dua atlet Indonesia, Raharjati Nursamsa dan Kiromal Katibin, bertemu. Pertarungan keduanya berjalan ketat banget. Raharjati Nursamsa akhirnya berhasil mencatatkan waktu 4,73 , unggul atas Kiromal Katibin yang harus puas dengan perak karena terjatuh.
“Saya bersyukur banget bisa meraih emas di ajang ini,” kata Raharjati Nursamsa usai pertandingan. “Pertandingan tadi menegangkan banget, tapi saya berusaha tetap fokus dan memberikan yang terbaik.”
Ryo Omasa dari Jepang meraih perunggu setelah memenangkan small final dengan catatan waktu 5,48 , memanfaatkan kesalahan Zach Hammer dari Amerika Serikat yang terpeleset.
Apresiasi dan Kebanggaan Mengalir
Keberhasilan timnas panjat tebing ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Pemerintah, federasi panjat tebing, dan masyarakat Indonesia memberikan dukungan penuh kepada para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.
Kata Sekretaris Umum PP FPTI
Sekretaris Umum PP FPTI, Pristiawan Buntoro, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih timnas panjat tebing. Menurutnya, hasil ini adalah bukti nyata dari pembinaan atlet yang terarah dan kerja keras seluruh tim.
“Ini bukti nyata kerja keras para atlet, pelatih, serta dukungan penuh dari seluruh pihak. Selamat untuk para juara dan tim Indonesia! Kami berharap prestasi ini bisa memotivasi atlet-atlet muda Indonesia untuk terus berlatih dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi,” ujar Pristiawan Buntoro dalam rilisnya.
Kebahagiaan Raharjati Nursamsa
Raharjati Nursamsa, yang berhasil meraih medali emas, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali meraih prestasi tertinggi setelah dua tahun lalu. Ia mengaku hanya berusaha untuk memanjat secepat mungkin tanpa merasa tertekan.
“Saya senang, akhirnya bisa dapat emas lagi setelah terakhir kali 2 tahun lalu. Saya cuma berusaha memanjat secepat mungkin dan nggak ada tekanan dalam diri saya,” kata Raharjati, yang akrab disapa Hujrang. Ia berharap kemenangannya ini bisa memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencintai olahraga panjat tebing dan berani bermimpi untuk meraih prestasi di tingkat dunia.
Kemenangan ini jadi momentum penting buat perkembangan panjat tebing di Indonesia. Semoga makin banyak bibit muda yang tertarik untuk menekuni olahraga ini dan mengikuti jejak para seniornya. Pemerintah dan federasi panjat tebing diharapkan terus memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai agar Indonesia bisa terus mempertahankan dominasinya di kancah panjat tebing internasional. Dengan investasi dan pembinaan yang berkelanjutan, Indonesia diyakini bisa meraih lebih banyak medali di ajang-ajang internasional mendatang, termasuk Olimpiade. ***