Jakarta Makin Gak Macet? Ini Dia Rahasianya!
Jakarta Makin Gak Macet? Ini Dia Rahasianya!

Jakarta Makin Gak Macet? Ini Dia Rahasianya!

Sajikabar – Dulu, Jakarta bikin kepala pusing tujuh keliling karena macetnya ampun-ampunan. Tapi, belakangan ini ada angin segar nih. Muncul pertanyaan, beneran Jakarta udah nggak separah dulu macetnya? Kalau iya, apa aja sih yang bikin Jakarta bisa berubah? Yuk, kita kulik lebih dalam!

Data Bicara: Jakarta Nggak Lagi Jadi Biang Macet?

Jakarta kayaknya mulai lepas dari gelar kota termacet di dunia. Menurut data TomTom Traffic Index 2024, Jakarta sekarang ada di urutan kelima kota termacet di Indonesia. Jauh banget kan dari peringkat sebelumnya yang bikin geleng-geleng kepala? Nah, perubahan drastis ini pasti ada sebabnya dong.

Apa Saja Sih yang Bikin Macet Jakarta Berkurang?

Banyak faktor yang bikin macet di Jakarta berkurang. Mulai dari perbaikan transportasi umum sampai evaluasi rute dan konektivitas, semuanya punya peran penting.

Transportasi Umum Makin Oke

Salah satu kunci utama perubahan ini adalah transportasi umum yang makin nyaman. Busnya ditambah, halte diperbaiki, dan berbagai moda transportasi diintegrasikan. Jadi, naik transportasi umum makin enak dan efisien. “Ini langkah penting buat masa depan Jakarta,” kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, waktu konferensi pers beberapa waktu lalu.

Rute dan Konektivitas Transportasi Umum Dievaluasi

Nggak cuma fasilitas yang diperbaiki, rute dan konektivitas juga jadi perhatian utama. Pemprov DKI Jakarta terus melakukan simulasi dan perhitungan kepadatan penumpang. Tujuannya biar rute-rute baru TransJabodetabek bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama yang mau ke Jakarta.

Target Pengguna Transportasi Umum Naik

Pemprov DKI Jakarta punya target tinggi nih, yaitu peningkatan jumlah penumpang transportasi umum. Harapannya, kalau makin banyak yang naik transportasi umum, makin sedikit kendaraan pribadi di jalan, dan macet pun berkurang.

Penumpang Transportasi Umum Makin Banyak?

Data nunjukkin ada tren positif. Makin banyak orang yang naik transportasi umum. Di tahun 2024, ada 371,4 juta penumpang TransJakarta. Naik banget dibanding tahun 2023 yang cuma 285 juta dan tahun 2022 yang 191 juta. Ini bukti kalau warga Jakarta mulai beralih ke transportasi umum.

Pemprov DKI Jakarta Nggak Berhenti Berbenah

Pemprov DKI Jakarta terus berusaha keras meningkatkan konektivitas antar moda transportasi. Kerja sama dengan daerah-daerah sekitar Jakarta juga terus digalakkan. Tujuannya biar ada sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien. Jadi, warga Bekasi dan daerah penyangga lainnya bisa gampang naik transportasi umum ke pusat kota.

TomTom Traffic Index 2024 Itu Apa Sih?

TomTom Traffic Index 2024 jadi acuan buat ngukur tingkat kemacetan. Metodenya pakai floating car data (FCD). Jadi, TomTom ngumpulin data pergerakan kendaraan anonim buat menganalisis arus lalu lintas di Jakarta. Tingkat kemacetan dihitung dengan ngebandingin waktu tempuh pas macet sama waktu tempuh pas lancar.

“Kemacetan itu dihitung sebagai persentase. Jadi, kelihatan berapa lama waktu tempuh yang lebih lama karena macet. Misalnya, tingkat kemacetan 40 persen, berarti rata-rata waktu tempuh di jalan 40 persen lebih lama daripada pas lancar,” jelas TomTom dalam laporannya.

Kota Mana Aja yang Paling Macet di Indonesia?

Ini dia daftar kota termacet di Indonesia tahun 2024 menurut TomTom Traffic Index:

1. Bandung: Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 37 ; Tingkat kemacetan: 48%
2. Medan: Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 3 ; Tingkat kemacetan: 40%
3. Palembang: Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 27 menit 55 ; Tingkat kemacetan: 41%
4. Surabaya: Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 26 menit 59 ; Tingkat kemacetan: 31%
5. Jakarta: Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 25 menit 31 ; Tingkat kemacetan: 43%

Walaupun peringkat Jakarta udah membaik, macet tetap jadi masalah yang harus diatasi. Pemerintah dan masyarakat harus terus kerja sama buat nyari solusi yang berkelanjutan dan inovatif. Kualitas dan jangkauan transportasi umum harus ditingkatkan, kebijakan yang dukung penggunaan transportasi non-pribadi harus diterapkan, dan infrastruktur yang lebih baik harus dibangun. Kuncinya di situ biar Jakarta makin lancar dan nyaman buat semua warganya.

Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta mau terus evaluasi dan perbaiki sistem transportasi secara berkelanjutan. Investasi di teknologi dan inovasi juga jadi fokus utama biar transportasi publik makin efisien dan efektif. Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, Jakarta diharapkan bisa terus memperbaiki peringkat kemacetannya dan jadi kota yang lebih enak ditinggalin. ***

Tentang Diah Kusuma

Hi readers! Saya Diah, jurnalis yang selalu curious dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Menulis berita dan melakukan investigasi adalah passion saya. Mari kita jelajahi dunia informasi bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru