Sajikabar – Bumi Dikuasai Dinosaurus: Mungkinkah Manusia Bertahan di Jurassic World?
Lima tahun berlalu sejak kejadian di Jurassic World Dominion. Sekarang, dinosaurus berkeliaran di mana-mana. Pertanyaannya, bisakah kita, manusia, hidup berdampingan dengan makhluk raksasa ini? Mari kita lihat apa saja yang mungkin terjadi dan tantangan yang dihadapi umat manusia di era dinosaurus.
Sekilas Cerita
Setelah lima tahun pasca-insiden di Jurassic World Dominion, dunia sudah jauh berbeda. Dinosaurus ternyata kesulitan bertahan hidup di banyak wilayah. Solusinya? Mereka dipindahkan ke pulau tropis terpencil, mencoba menciptakan kembali “rumah” mereka di zaman purba.
Di tengah kekacauan ini, Zora Bennett (Scarlett Johansson), seorang ahli operasi rahasia yang jago menyelesaikan misi yang nyaris mustahil, mendapat tawaran menarik dari perusahaan farmasi ParkerGenix. Misinya? Bekerjasama dengan Dr. Henry Loomis (Jonathan Bailey), seorang ahli paleontologi terkenal, untuk menyusup ke Ile Saint-Hubert, pulau terlarang di Samudra Atlantik yang dulu dipakai InGen untuk riset dinosaurus. Mereka harus mengambil sampel darah dari tiga dinosaurus terbesar. Tugas berat dengan konsekuensi besar!
Ulasan Singkat
Zora Bennett adalah pilihan tepat kalau kamu butuh seseorang yang bisa mewujudkan hal yang kelihatannya mustahil. Dan bagi Martin Krebs (Rupert Friend) dari perusahaan farmasi, mendapatkan darah tiga dinosaurus terbesar di dunia adalah misi yang sangat mustahil. Hanya Zora dan timnya – Duncan Kincaid (Mahershala Ali) dan Bobby Atwater (Ed Skrein) – yang cukup berani untuk mengambil risiko ini.
Lupakan aksi heroik Chris Pratt dan kawan-kawan dari trilogi Jurassic World sebelumnya. Jurassic World Rebirth memberi kita pandangan baru tentang dunia yang berubah. Sepertinya manusia sudah mulai menerima kenyataan bahwa mereka harus hidup berdampingan dengan dinosaurus. Masalahnya? Dinosaurus tidak begitu pandai beradaptasi dengan lingkungan modern yang penuh polusi. Bayangkan macet di New York gara-gara dinosaurus sekarat di tengah jalan!
Karena ketidakpedulian manusia, dinosaurus yang tersisa banyak ditemukan di pulau-pulau tropis. Dengan bantuan Henry Loomis, ahli paleontologi, Zora dan timnya memulai misi mereka. Tapi, seperti yang kita tahu dari film-film Jurassic, hidup berdampingan dengan dinosaurus tidak pernah mudah.
Dunia yang Sudah Berubah
Perubahan iklim dan polusi membuat dinosaurus kesulitan bertahan hidup di habitat aslinya. Keberadaan mereka di perkotaan juga sering menimbulkan masalah, seperti kemacetan dan bahaya bagi warga. Jadi, relokasi menjadi solusi utama untuk menjaga kelangsungan hidup spesies purba ini.
Sementara itu, perusahaan farmasi seperti ParkerGenix melihat peluang bisnis di balik keberadaan dinosaurus. Mereka percaya darah dinosaurus mengandung senyawa unik yang bisa digunakan untuk mengembangkan obat-obatan. Tapi, mendapatkan sampel darah ini bukan perkara mudah. Butuh tim yang berpengalaman dan ahli paleontologi untuk melakukannya.
Alur Cerita Sederhana Tapi Bikin Tegang
Ditulis oleh David Koepp, yang sebelumnya menulis dua film pertama Jurassic Park, Jurassic World Rebirth menawarkan alur cerita yang cukup aman dan mudah diikuti. Artinya, kamu tidak perlu menonton semua film Jurassic sebelumnya untuk menikmati film ini. Film ini juga dirancang untuk ditonton seluruh keluarga, jadi minim adegan dewasa, bahkan romansanya pun tipis.
Dibandingkan film Jurassic sebelumnya, plot film ini jauh lebih sederhana. Ceritanya fokus pada tim Zora yang berusaha mengambil sampel DNA dari tiga dinosaurus dan bagaimana mereka bertahan hidup di lingkungan yang berbahaya. Ada subplot tentang sebuah keluarga, tapi tidak terlalu berpengaruh pada cerita utama. Mungkin hanya untuk membuat penonton merasa peduli dengan karakter-karakternya. Meskipun begitu, Jurassic World Rebirth tetap seru ditonton berkat arahan Gareth Edwards yang mumpuni.
Sentuhan Tangan Gareth Edwards yang Ahli
Pengalaman Gareth Edwards menyutradarai film-film monster dan fiksi ilmiah sebelumnya sangat membantu dalam menggarap Jurassic World Rebirth. Film Monsters dan Godzilla membuktikan kemampuannya menampilkan monster dengan efektif. Star Wars: Rogue One menunjukkan bahwa Edwards mampu menangani IP (intellectual property) yang besar. Sementara The Creator memamerkan kemampuannya menciptakan visual yang megah tanpa anggaran besar. Semua kemampuan itu dia terapkan dengan baik dalam film ini.
Menurut pengamat film, Candra Aditya, lulusan Binus International, “Edwards mampu merangkai adegan-adegan terornya seperti film horor. Ada beberapa adegan yang akan membuat penonton terkejut saat menonton film ini.”
Visual yang Memanjakan Mata
Soal visual, Jurassic World Rebirth adalah salah satu film yang paling memukau, bahkan jika dibandingkan dengan trilogi sebelumnya. Penggunaan seluloid membuat warna-warna terlihat lebih cerah dan teksturnya kaya. Hasilnya? Gambar-gambar yang enak dipandang. Kemampuan Edwards dalam merangkai gambar semakin terlihat saat ia menunjukkan kemahirannya mengatur tensi.
Dengan desain produksi yang megah, efek visual yang meyakinkan, dan editing yang mantap, Jurassic World Rebirth menawarkan pengalaman menonton blockbuster yang memuaskan.
Kesimpulan Akhir
Jurassic World Rebirth adalah film yang memuaskan secara visual dan menghibur. Mungkin tidak akan mengubah hidupmu, tapi film ini menawarkan pengalaman menonton yang menegangkan dan memuaskan.
Jurassic World Rebirth sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.
Film ini dibintangi oleh Scarlett Johansson, Mahershala Ali, dan Jonathan Bailey. ***