Kepergian Diogo Jota Menyisakan Luka Mendalam

Kabar duka meninggalnya Diogo Jota, pilar lini depan Liverpool, bak petir di siang bolong bagi dunia sepak bola. Jota dikabarkan menghembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan mobil di Zamora, Spanyol, pada Kamis (3/7/2025) dini hari. Tragisnya, kecelakaan itu juga merenggut nyawa adik laki-lakinya, Andre Silva. Berita ini menyebar dengan cepat, memicu gelombang ucapan belasungkawa dari klub, pemain, dan penggemar di seluruh penjuru dunia. Jota, yang dikenal sebagai pemain bertalenta dan sosok yang menyenangkan, meninggalkan kesan mendalam bagi siapapun yang mengenalnya. Kepergiannya yang mendadak menjadi kehilangan besar bagi olahraga ini, dampaknya tak hanya dirasakan di Liverpool, tetapi juga di timnas Portugal, di mana Jota adalah bagian penting.

Neto Terpukul Kehilangan Sahabat

Kepergian Diogo Jota jelas menjadi pukulan berat bagi Pedro Neto. Keduanya diketahui memiliki hubungan yang sangat erat, baik di dalam maupun di luar lapangan hijau. Sumber internal di Chelsea mengungkapkan bahwa Neto sangat terpukul mendengar berita duka itu dan sulit untuk fokus mempersiapkan pertandingan. “Pedro benar-benar terpukul. Ia seperti kehilangan kata-kata ketika mendengar kabar itu,” ungkap seorang sumber dekat dengan sang pemain. “Diogo bukan hanya rekan satu tim, tapi juga sahabat karibnya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di luar lapangan dan saling mendukung dalam setiap langkah karier.” Kesedihan Neto sangat terlihat dalam sesi latihan tim, di mana ia tampak murung dan tak bersemangat. Kondisi emosional ini memunculkan pertanyaan apakah ia mampu tampil maksimal dalam laga krusial melawan Palmeiras.

Absen Bela Chelsea Kontra Palmeiras

Memahami kondisi emosional Neto, manajemen Chelsea memutuskan untuk memberikan izin khusus kepadanya agar absen dalam pertandingan perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Palmeiras. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi psikologis Neto yang dinilai tidak memungkinkan untuk bermain dengan performa terbaiknya. Klub juga menegaskan pentingnya memberikan dukungan penuh kepada Neto di masa sulit ini. “Kami memahami betapa beratnya kehilangan ini bagi Pedro,” kata juru bicara klub. “Kami akan memberikan semua dukungan yang ia butuhkan untuk melewati masa berkabung ini.” Keputusan ini disambut baik oleh para penggemar dan rekan-rekan setim Neto, yang memahami pentingnya memberikan waktu dan ruang bagi pemain untuk berduka. Ketidakhadiran Neto tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Chelsea, namun klub diyakini memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk mengatasi absennya pemain kunci tersebut.

Dukungan dari Enzo Maresca

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menyampaikan dukungannya kepada Pedro Neto dan membenarkan izin yang diberikan kepadanya. “Dia sangat sedih sekali. Benar-benar terpukul, tapi kami selalu ada di dekat Pedro untuk mendukungnya di momen seperti ini,” ujar Maresca dalam konferensi pers jelang pertandingan. “Keputusan ada di tangan Pedro, apakah ia ingin bermain atau tidak. Saya sudah bicara dengannya pagi ini dan kami mendukungnya. Apapun keputusannya, itu yang terbaik untuknya dan kami akan mendukung penuh dalam kondisi apapun, jadi tidak penting apakah dia ada di lapangan atau tidak. Kita lihat besok.” Maresca menambahkan bahwa timnya akan bermain untuk menghormati Diogo Jota dan memberikan yang terbaik untuk para penggemar. “Kami akan bermain dengan hati dan memberikan segalanya di lapangan untuk mengenang Diogo,” tegasnya. Pernyataan Maresca ini menunjukkan solidaritas dan dukungan yang kuat di dalam tim Chelsea.

Persahabatan Erat Neto dan Jota

Pedro Neto dan Diogo Jota memiliki ikatan yang sangat kuat, yang terjalin sejak mereka bermain bersama di Wolverhampton Wanderers pada musim 2019/2020. Keduanya tampil memukau dan menjadi bagian penting dari kesuksesan tim tersebut. Selain itu, mereka juga merupakan rekan senegara di tim nasional Portugal, di mana mereka baru-baru ini berhasil meraih gelar juara UEFA Nations League 2024/2025 dengan mengalahkan Spanyol di final. Keberhasilan ini semakin mempererat hubungan mereka sebagai teman dan rekan satu tim. Kedekatan mereka tercermin dalam berbagai momen di dalam dan di luar lapangan, di mana mereka sering terlihat saling mendukung dan merayakan kesuksesan bersama. Kehilangan Jota merupakan pukulan telak bagi Neto, yang merasa kehilangan seorang sahabat sejati dan rekan seperjuangan. Dukungan dan doa dari seluruh komunitas sepak bola diharapkan dapat membantu Neto melewati masa sulit ini dan kembali ke lapangan dengan semangat yang lebih membara. Absennya Neto dalam laga melawan Palmeiras akan dirasakan oleh tim Chelsea, namun persatuan dan semangat tim diyakini akan menjadi kunci untuk meraih kemenangan dan mempersembahkannya untuk Diogo Jota. Chelsea diperkirakan akan merancang strategi khusus untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Neto, dengan mengandalkan pemain lain yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai. Pertandingan melawan Palmeiras diperkirakan akan menjadi pertandingan yang penuh emosi, di mana kedua tim akan bermain dengan semangat juang tinggi untuk menghormati Diogo Jota. ***