Kenapa Kamar Mandi di AS Jarang Ada Jet Shower?

Perbedaan ini bukan tanpa sebab, lho. Ada beberapa alasan kenapa orang Amerika lebih setia sama tisu. Dari sejarah, budaya, sampai soal praktisnya. Yuk, kita bedah satu-satu.

1. Anggapan yang Aneh Buat Orang Amerika

Buat sebagian besar warga Amerika, jet shower atau bidet (mirip jet shower tapi beda alat) itu sesuatu yang asing banget. Mereka dari kecil udah biasa pakai tisu toilet. Udah mendarah daging, deh! Kata Dr. Emily Carter, seorang sosiolog yang meneliti perilaku konsumen di Amerika, “Ini semua soal kebiasaan. Dari generasi ke generasi, orang Amerika tumbuh besar dengan tisu toilet.” Apalagi, ada merek tisu tertentu yang dianggap paling bersih, jadi makin kuat deh kebiasaan ini.

Jet shower atau bidet itu lebih dikenal sebagai barang mewah yang biasa ada di Eropa atau Jepang. Kalaupun ada orang Amerika yang pakai, biasanya karena pernah nyobain pas liburan ke negara-negara yang doyan air buat bersih-bersih. “Banyak orang Amerika yang baru kepikiran pasang bidet di rumahnya setelah nyobain di Jepang atau Eropa,” lanjut Dr. Carter.

2. Sistem Pipa yang Nggak Mendukung

Nah, ini juga penting. Kebanyakan rumah di Amerika itu sistem pipanya nggak dirancang buat jet shower atau bidet. Bidet yang tradisional butuh saluran air dan pembuangan khusus, beda sama toilet biasa. Jadi, kalau mau pasang bidet di rumah yang udah jadi, ya harus renovasi besar-besaran. Lumayan juga kan biayanya?

“Biaya pemasangan itu yang bikin orang mikir dua kali,” kata John Miller, seorang kontraktor bangunan di New York. “Buat masang bidet yang benar, kita harus bongkar sebagian kamar mandi dan pasang pipa baru. Bisa habis ribuan dolar dan makan waktu.”

Memang sih ada bidet elektrik yang bisa dipasang di toilet biasa tanpa perlu bongkar-bongkar. Tapi, tetap aja belum banyak yang pakai. Selain karena mahal di awal, banyak juga yang nggak tahu kalau ada solusi kayak gini. Belum lagi, ada yang khawatir boros listrik.

3. Dulu Sempat Dicap Negatif

Dulu, bidet itu punya imej yang kurang bagus di mata sebagian orang Amerika. Waktu Perang Dunia II, tentara Amerika yang tugas di Eropa lihat bidet dipakai di rumah bordil. Nah, dari situ deh muncul stigma negatif soal bidet. Memang sekarang stigma ini udah mulai hilang, tapi tetap aja masih ada yang ingat.

“Generasi yang lebih tua mungkin masih mikir yang nggak-nggak soal bidet karena pengalaman masa lalu,” jelas Dr. Carter. “Tapi, anak muda sekarang lebih open minded dan peduli soal kebersihan dan lingkungan, jadi mereka lebih mungkin buat pakai bidet atau jet shower.”

Selain itu, produsen tisu toilet juga gencar banget promosi. Iklan-iklan mereka bikin tisu toilet kelihatan praktis, bersih, dan murah buat cebok.

Kesimpulannya?

Nggak adanya jet shower di kamar mandi Amerika itu karena gabungan dari budaya, infrastruktur, dan sejarah. Memang sih, sekarang jet shower dan bidet mulai naik daun di kalangan anak muda dan orang yang peduli lingkungan. Tapi, kebiasaan pakai tisu toilet masih kuat banget di Amerika.

Mengubah kebiasaan memang butuh waktu dan usaha. Siapa tahu nanti, kalau makin banyak yang sadar soal kebersihan dan lingkungan, jet shower bisa jadi lebih umum di Amerika. Tapi, buat sekarang, kalau kamu mau liburan ke sana, jangan lupa bawa tisu basah atau tisu toilet sendiri ya! Soalnya, kemungkinan besar kamu nggak bakal nemu jet shower di sana. ***