Keputusan yang Kini Disesali Vinales, Dulu Pilih Yamaha, Sekarang...
Keputusan yang Kini Disesali Vinales, Dulu Pilih Yamaha, Sekarang...

Keputusan yang Kini Disesali Vinales, Dulu Pilih Yamaha, Sekarang…

Sajikabar – Maverick Vinales, sang pembalap MotoGP yang kini berseragam KTM, baru-baru ini blak-blakan soal satu keputusan yang menghantuinya. Ternyata, ada satu pilihan di masa lalu yang membuatnya menyesal bukan main: lebih memilih bertahan di Yamaha ketimbang menerima pinangan dari Ducati. Pengakuan ini muncul dalam wawancara eksklusif, membuka lembaran “andai saja” yang selalu menghiasi dunia balap.

Penyesalan Vinales: Andai Dulu Pilih Ducati…

Ketika Ducati Menawarkan Peluang Emas

Di tahun 2018, saat Yamaha mulai kedodoran, Vinales ternyata sempat dapat tawaran menggiurkan dari Ducati. Tim asal Italia itu ngebet merekrutnya untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang kontraknya mau habis. Kesempatan itu, yang datang di saat yang krusial dalam karirnya, kini dilihatnya sebagai peluang emas yang disia-siakan. “Itu penyesalan terbesar dalam karier balapku,” ungkap Vinales dengan nada getir. Katanya, Ducati menawarkan posisi sebagai pembalap pabrikan, jadi rekan setim Andrea Dovizioso, yang waktu itu lagi gencar-gencarnya mengejar gelar juara dunia.

Terpikat Janji Manis Yamaha

Tapi, Vinales malah memilih memperpanjang kontrak dengan Yamaha. Keputusan ini, katanya, didasari keyakinan yang keliru. Ia termakan janji-janji manis perbaikan dari Yamaha dan optimisme yang ditanamkan timnya. “Mereka meyakinkanku untuk tetap di Yamaha dan mencoba menang di sana,” jelas Vinales. Ia menambahkan, timnya waktu itu sangat percaya Yamaha bakal kembali kompetitif. Sayangnya, harapan itu tak pernah terwujud.

Hubungan yang Retak dengan Yamaha

Keputusan Vinales bertahan di Yamaha justru jadi awal periode penuh badai. Sempat tampil menjanjikan di awal musim, konsistensi jadi masalah utama. Belum lagi perselisihan internal tim dan masalah teknis motor yang bikin situasi makin runyam. Hubungan Vinales dan Yamaha, yang awalnya mesra, perlahan merenggang. Puncaknya terjadi di tengah musim 2021, ketika keduanya sepakat mengakhiri kontrak lebih cepat. Keputusan yang mengejutkan banyak pihak, mengingat Vinales seharusnya masih punya kontrak sampai akhir musim 2022. Tapi ya, serangkaian masalah dan ketidakcocokan membuat perpisahan jadi solusi terbaik.

Takdir Bersama KTM

Setelah cabut dari Yamaha, Vinales akhirnya menemukan “rumah” baru di Aprilia Racing. Perlahan tapi pasti, performanya mulai membaik. Meski belum bisa langsung bersaing untuk menang, Vinales merasa lebih bahagia dan termotivasi. Ia yakin, takdir membawanya ke KTM dan bangga mewakili keluarga barunya ini. Soal apakah ia bisa juara dunia jika dulu gabung Ducati di 2019, Vinales nggak bisa jawab pasti. Ia sadar, setiap keputusan ada risikonya, dan nggak ada jaminan sukses. “Aku pikir dalam hidup, semua yang terjadi pasti ada alasannya,” ujarnya. Bahkan, ia bilang mungkin saja kalau dulu ke Ducati, ia malah cedera dan nggak bisa lanjutin karir. Sekarang, Vinales fokus berkembang bersama KTM. Ia merasa lebih dewasa dan berpengalaman, siap menghadapi tantangan di depan mata.

Vinales menambahkan, perjalanan karirnya membawanya pada evolusi yang ia sukai. Ia bangga pada dirinya sendiri dan merasa terhormat mewakili timnya saat ini. Kisah Vinales ini jadi pengingat bahwa dalam dunia balap, juga dalam hidup, setiap pilihan ada konsekuensinya. Penyesalan mungkin datang, tapi yang penting adalah belajar dari kesalahan dan terus maju. Masa depan Vinales bersama KTM masih panjang dan penuh potensi. Akankah ia mewujudkan impiannya meraih gelar juara dunia? Waktu yang akan menjawab. ***

Tentang Rangga Setia

Hi everyone! Nama saya Rangga dan saya adalah sports enthusiast sejati. Menulis tentang olahraga adalah passion saya. Mari kita diskusi tentang dunia sport bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru