Sajikabar – Kimberly Ryder menyimpan kesedihan mendalam. Bukan soal materi, tapi minimnya interaksi mantan suaminya, Edward Akbar, dengan kedua buah hati mereka. Meski Edward tetap menunaikan kewajibannya memberi nafkah, Kimberly tak bisa menyembunyikan kekhawatiran dan tanda tanya besar soal kehadirannya sebagai seorang ayah. Di usia 31, Kimberly mencoba memahami keadaan, namun hatinya tetap berharap anak-anaknya bisa merasakan kasih sayang seorang ayah.
Curahan Hati Kimberly Ryder tentang Edward Akbar
Setelah berpisah, Kimberly Ryder blak-blakan soal perannya Edward Akbar sebagai ayah. Ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2025), Kimberly mengungkap bahwa komunikasi langsung antara Edward dan anak-anak nyaris tak ada. “Gak ada komunikasi ke anak-anak. Cuma ngirim aja (nafkah) tanpa komunikasi,” ujarnya lirih. Jeda emosional ini terasa begitu lebar. Kimberly tak memungkiri hatinya terluka, namun ia memilih untuk tetap berpikir positif.
Pertemuan Jarang, Komunikasi Hampir Nihil
Kimberly melanjutkan, Edward seolah tak punya inisiatif untuk menemui anak-anak mereka. Padahal, Kimberly sering mendengar kabar bahwa Edward merindukan buah hatinya. “Gak ada usaha buat ketemu dengan anak-anak. Terus kenapa gak pernah datang dan ketemu kalau kangen?” sindir Kimberly dengan nada kecewa. Bukan hanya materi, kehadiran seorang ayah secara emosional sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak. Ini yang menjadi perhatian utama Kimberly.
Perasaan Seorang Ibu: Sedih dan Berharap
Melihat sikap mantan suaminya yang terkesan pasif, Kimberly mengaku sedih. Sebagai seorang ibu, ia merasakan betapa anak-anaknya merindukan sosok ayah. Meski begitu, ia berusaha berprasangka baik dan menyerahkan segalanya pada Tuhan. “Sedih sih… cuma ya aku yakin dari Allah tuh pasti ada hikmah dari semua ini. Jadi seperti ini tuh ya udah percayain aja,” tuturnya. Kimberly mencoba menguatkan diri dan fokus memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya.
Menjelaskan Situasi pada Buah Hati
Menghadapi situasi yang tak mudah, Kimberly berusaha memberikan penjelasan yang sesuai dengan usia anak-anaknya tentang keberadaan Edward Akbar. Ia memilih kata-kata positif dan menghindari menyudutkan siapa pun. “Udah pastinya (dijelaskan ke anak-anak). Bapaknya lagi ada urusan masing-masing. Mungkin orang tua juga butuh healing dulu dan nanti kalau sudah selesai pasti akan datang,” jelasnya. Kimberly berharap, seiring berjalannya waktu, Edward akan kembali hadir dalam kehidupan anak-anak mereka. Ia menekankan, perpisahan orang tua tak seharusnya menghalangi hak anak untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua belah pihak.
Kilasan Balik: Pernikahan dan Perpisahan
Kimberly Ryder dan Edward Akbar mengikat janji suci pada 26 Agustus 2018. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak yang lucu, Rayden Starlight Akbar dan Aisyah Moonlight Akbar. Sayangnya, pernikahan yang awalnya terlihat harmonis itu harus berakhir. Pengadilan Agama Jakarta Pusat resmi memutuskan perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar pada 29 November 2024. Perceraian ini tentu meninggalkan luka, terutama bagi anak-anak. Kini, Kimberly Ryder berjuang sebagai orang tua tunggal, berusaha memberikan cinta dan dukungan yang cukup bagi kedua buah hatinya. Kisah ini mengingatkan, membangun rumah tangga yang harmonis butuh komitmen dan usaha dari kedua belah pihak. Setelah perpisahan pun, menjalin komunikasi yang baik demi anak-anak adalah hal yang krusial. Kehadiran dan dukungan orang tua, meski tak lagi bersama, sangat berarti bagi perkembangan emosional dan psikologis anak. ***