Kisah Inspiratif, Anak Warung Kelontong Raih Mimpi Kuliah Gratis di UGM!
Kisah Inspiratif, Anak Warung Kelontong Raih Mimpi Kuliah Gratis di UGM!

Kisah Inspiratif, Anak Warung Kelontong Raih Mimpi Kuliah Gratis di UGM!

Sajikabar – Kabar baik datang dari Yogyakarta! Soraya Esther Br Sitanggang, gadis asal Medan yang sehari-hari membantu di warung kelontong, berhasil mewujudkan impiannya untuk kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) secara gratis. Kisahnya membuktikan, ekonomi yang pas-pasan bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi. Dengan kegigihan dan semangat membara, ia kini menjadi mahasiswi Akuntansi di salah satu kampus terbaik di Indonesia.

Kisah Soraya Esther Br Sitanggang: Dari Warung ke UGM

Soraya, panggilan akrabnya, tak pernah menyangka pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akan mengubah hidupnya. Ia diterima di program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Senang bukan kepalang, tapi ada secuil khawatir soal biaya kuliah.

“Masih ingat banget, pulang sekolah langsung buka pengumuman. Pas lihat warna biru tanda lulus, langsung lari meluk mama yang lagi beresin dagangan di warung,” cerita Soraya, seperti dikutip dari keterangan resmi UGM. Momen itu jadi harapan baru buat dia dan keluarganya.

Dibesarkan Single Parent Sejak Kecil

Kekhawatiran Soraya bukan tanpa alasan. Ayahnya meninggal saat ia baru berusia dua tahun. Sejak itu, ibunya seorang diri membesarkan Soraya dan ketiga saudaranya. Ibunya banting tulang berjualan di warung kelontong sederhana di rumah mereka di Sidorejo, Medan. Dari warung itulah, keluarga ini bertahan hidup.

“Mama udah berjuang keras banget buat kami. Aku tahu betul susahnya cari nafkah,” kata Soraya dengan nada terharu. Kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas sempat membuatnya ragu, meski sudah lulus UGM.

Dapat Beasiswa UKT Rp 0 dari UGM

Untungnya, kegelisahan Soraya hilang setelah pengajuan beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen dari UGM diterima. Artinya, Soraya bebas biaya UKT selama kuliah. Beasiswa ini seperti oase di padang pasir buat dia dan keluarganya.

“Rasanya lega banget. Dengan UKT 0, aku bisa bantu Mama. Kalau nggak ada beasiswa ini, berat banget buat mama biayain kuliahku. Sekarang, setidaknya satu beban udah keangkat,” ujar Soraya. Ia berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik mungkin.

Ibunda Soraya pun tak bisa menahan harunya. “Beban yang awalnya berat, perlahan keangkat. Aku pesan sama Soraya buat mensyukuri ini. Ini bukan akhir, tapi awal perjalanan baru yang harus ditempuh,” kata sang ibu dengan mata berkaca-kaca.

Gigih Belajar Sejak SD

Menurut cerita ibunya, Soraya memang dikenal gigih dan tekun belajar sejak kecil. Bahkan sejak Sekolah Dasar (SD), ia sudah menunjukkan prestasinya di berbagai bidang. Soraya aktif ikut lomba, mulai dari cerdas cermat sampai fashion show. Ia juga jadi relawan yang mengajar adik-adik kelasnya.

Saat masuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Soraya berhasil masuk ke salah satu sekolah favorit di Medan, yaitu SMAN 3 Medan. Di sana, ia terus mengukir prestasi. Salah satunya, meraih posisi 10 besar peraih nilai tertinggi dari total 45.846 peserta di International Science Qualification Olympiad (ISQO) tahun 2023.

Selain itu, Soraya juga meraih Gold Medal di ajang Eduexpo Himatek USU Student Olympiad 2024 dan masuk Top 100 peserta terbaik di kompetisi yang diadakan Universitas Sumatera Utara (USU). Ia juga menyabet medali perak di kompetisi International Medallion Student Competition 2024 bidang Ekonomi yang digelar International Level Test Institution (ILTI).

Berkat prestasinya, Soraya dipercaya sebagai Koordinator Bidang Matematika tahun 2024-2025. Tugasnya mendampingi siswa lain mempersiapkan Olimpiade Sains Nasional (OSN) mewakili sekolah.

Mimpi dan Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

Setelah diterima di UGM, Soraya punya mimpi lanjut S2 dan meraih sertifikasi profesi. Ia juga ingin aktif berorganisasi dan ikut berbagai kompetisi selama kuliah.

“Pengennya sih lanjutin ini pas di UGM nanti. Jauh dari keluarga harus diisi kegiatan yang bermakna biar terus berkembang. Semoga tetep bisa aktif berorganisasi dan ikut kompetisi,” ungkap Soraya.

Kepada generasi muda, Soraya berpesan untuk tidak mudah menyerah dan terus mengejar mimpi. “Jangan pernah remehin mimpimu. Semua mimpi itu berharga dan layak diperjuangkan,” tegasnya. Kisah Soraya adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan keyakinan, segala keterbatasan bisa diatasi untuk meraih cita-cita. Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi lebih banyak anak muda Indonesia untuk terus bermimpi dan berjuang demi masa depan yang lebih baik. ***

Tentang Dinda Maharani

Salam pendidikan! Saya sudah lama di dunia edukasi dan senang berbagi tips pembelajaran serta motivasi. Mari kita wujudkan learning for life bersama-sama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru