Sajikabar – Kisah Farel Alfhareza, anak muda asal Bandung ini, layak jadi penyemangat. Dengan segala keterbatasan ekonomi, ia membuktikan bahwa mimpi tetap bisa digapai. Farel berhasil lolos UTBK SNBT dan kini resmi jadi mahasiswa baru jurusan Teknologi Industri Kimia di Universitas Padjadjaran (Unpad). Lebih dari sekadar diterima di PTN impian, perjuangan Farel yang selama lima tahun tinggal di ruang sepatu masjid, sungguh bikin terharu.
Lima Tahun di Ruang Sepatu Masjid, Kok Bisa?
Lulusan SMAN 3 Bandung ini punya cerita unik. Selama lima tahun masa sekolah, Farel menjadikan Masjid Salman ITB sebagai rumahnya. Ayahnya yang bertugas sebagai marbot di sana, membuat Farel akrab dengan lingkungan masjid. Sambil membantu sang ayah, Farel juga aktif di kegiatan keagamaan. Ia jadi imam, qori, bahkan guru madrasah!
Meski hidup serba terbatas, Farel tak pernah kehilangan semangat belajar. Ia sadar betul, pendidikan adalah jalan untuk mengubah nasib. “Pendidikan itu memang terasa eksklusif, apalagi buat saya yang kondisinya begini. Tapi saya yakin, keterbatasan bukan alasan untuk menyerah meraih pendidikan tinggi,” tuturnya dalam sebuah wawancara.
Di ruang sepatu masjid yang sederhana, Farel tetap fokus belajar. Setiap ada waktu luang, ia manfaatkan untuk mengerjakan tugas dan memahami pelajaran. Ruang sempit itu jadi saksi bisu perjuangannya mengejar mimpi.
Beasiswa Perintis, Jalan Menuju PTN Impian
Dengan tekad membara, Farel terus mencari cara agar bisa kuliah. Ia lalu mendaftar program Beasiswa Perintis, yang memberikan bimbingan intensif untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Usahanya tak sia-sia. Farel lolos dan mendapat beasiswa! Bimbingan belajar yang intensif membantunya memahami materi pelajaran dengan lebih baik. “Dulu nilai saya cuma 500-an. Setelah ikut bimbingan Beasiswa Perintis, bisa naik sampai 700,” ungkap Farel.
Selain bimbingan akademis, ia juga mendapat motivasi dan dukungan dari para mentor. Ini semakin memantapkan keyakinannya untuk bisa masuk Unpad.
Setelah kerja keras, Farel akhirnya berhasil! Ia diterima di jurusan Teknologi Industri Kimia Unpad lewat jalur UTBK SNBT. Kabar gembira ini disambut suka cita oleh Farel, keluarga, dan semua orang yang telah mendukungnya.
Internet Masjid Jadi Penyelamat
Salah satu tantangan yang dihadapi Farel adalah akses internet. Tapi ia tak menyerah. Farel memanfaatkan fasilitas internet gratis di Masjid Salman. Ia gunakan untuk mencari materi, mengerjakan tugas, dan ikut pembelajaran online.
Pihak masjid pun memberikan dukungan penuh. Mereka meminjamkan komputer CCTV yang ada di ruang penitipan sepatu, tempat ayah Farel bekerja, agar Farel bisa belajar dengan nyaman. “DKM memberikan akses internet, ruang-ruang masjid, bahkan Farel diizinkan pakai komputer CCTV di ruang penitipan sepatu buat belajar,” kata ayah Farel dengan bangga.
Dukungan dari masjid sangat berarti bagi Farel. Ia merasa terbantu dan semakin termotivasi.
Motivasi Sederhana: Ingin Berkembang dan Bermanfaat
Farel bercerita, motivasinya untuk terus belajar adalah karena ia tak ingin membebani orang tua. Ia juga ingin mengembangkan diri, baik secara sosial maupun keilmuan, agar bisa bermanfaat bagi orang lain. “Saya ingin berkembang, semoga bisa membawa dampak positif untuk orang lain,” ujarnya penuh semangat.
Kisah Farel telah menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan, mimpi setinggi apapun bisa diraih. Farel berharap kisahnya jadi motivasi bagi generasi muda untuk tidak menyerah pada keadaan dan terus berjuang.
Saat ini, Farel tengah mempersiapkan diri untuk kuliah di Unpad. Ia bertekad belajar sungguh-sungguh dan meraih prestasi. Ia juga ingin aktif di kegiatan kampus dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Farel adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa jadi kenyataan, asalkan ada kemauan dan kerja keras. Kisahnya akan terus jadi inspirasi, terutama bagi mereka yang sedang berjuang di tengah keterbatasan. ***