Sajikabar – Dewi Yull, penyanyi yang kita kenal sejak lama, baru-baru ini berbagi cerita mengharukan tentang penglihatannya. Kondisinya kini membuat salah satu matanya tak berfungsi optimal. Meski begitu, semangatnya tak padam. Ia tetap bersyukur dan berusaha terus produktif, menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Awal Mula Masalah Penglihatan
Dewi Yull bercerita, gangguan penglihatan ini mulai dirasakannya sejak tahun lalu. Saat ngobrol santai di sebuah acara televisi, ia mengungkapkan bahwa mata yang hanya berfungsi sebelah tak lantas membuatnya menyerah.
“Aku tetap bersyukur masih bisa melihat dengan satu mata. Yang penting, aku masih bisa berkarya dan memberi manfaat,” ujarnya sambil tersenyum.
Penyebabnya, Minus Mata yang Tinggi
Ternyata, biang keladi masalah penglihatan Dewi Yull adalah minus mata yang sangat tinggi. Mata kanannya mencapai minus 25, sementara mata kirinya minus 19. Kondisi ini jelas meningkatkan risiko komplikasi pada mata.
“Minus yang kebangetan memang bahaya. Aku sendiri baru benar-benar sadar setelah mengalaminya,” ungkapnya.
Kisah Hilangnya Penglihatan di Mata Kanan
Dewi Yull kemudian menceritakan bagaimana penglihatan mata kanannya hilang secara bertahap. Dimulai dari gejala-gejala yang awalnya dianggap biasa saja.
Munculnya Gelembung Aneh
“Awalnya, aku merasa ada gelembung cairan di dalam mata. Bentuknya seperti balon kecil yang mengambang,” ceritanya. Awalnya cairan itu bening, tapi lama-lama berubah jadi kuning dan makin pekat. Hal ini membuat penglihatan mata kanannya makin kabur, apalagi di malam hari.
“Lama-kelamaan, mata kananku gelap total di malam hari. Panik dong! Akhirnya aku langsung periksa ke dokter,” tambahnya.
Operasi dan Pemasangan Silikon
Setelah konsultasi dengan dokter mata, Dewi Yull disarankan untuk segera operasi. Sempat menunda karena jadwal padat, akhirnya ia memutuskan untuk menjalani operasi dengan bius total.
“Operasinya lancar. Setelah bangun, baru deh tahu kalau mata kananku sudah dipasangi silikon. Sekarang, mata kanan cuma bisa menangkap cahaya,” jelasnya. Pemasangan silikon ini tujuannya untuk menjaga bentuk mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pesan Dewi Yull untuk Kita Semua
Dewi Yull tidak hanya berbagi pengalaman pribadinya, tapi juga pesan penting untuk kita, terutama yang punya minus mata tinggi. Ia berharap, pengalamannya ini bisa jadi pelajaran.
Jangan Abaikan Gejala Minus Tinggi
“Aku imbau banget, terutama buat yang minusnya tinggi, jangan cuekin gejala-gejala aneh di mata. Kalau merasa ada gelembung atau gangguan penglihatan lain, langsung periksa ke dokter ya!” tegasnya.
Menurut Dewi Yull, deteksi dini itu penting banget untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mempertahankan penglihatan.
Kenapa Bisa Terjadi Abrasi Retina?
Dewi Yull juga menjelaskan bahwa kondisinya disebabkan oleh abrasi retina, yaitu lepasnya retina dari bola mata. Kondisi ini sering terjadi pada mereka yang punya minus tinggi, karena bentuk mata yang cenderung lebih cembung.
“Retinaku abrasi karena minusnya terlalu tinggi. Jadi, retinanya lepas dari bola mata. Ini risiko yang harus diwaspadai,” jelasnya.
Dewi Yull Tetap Bersyukur, Lho!
Meski penglihatannya terganggu cukup signifikan, Dewi Yull tetap positif dan bersyukur. Ia menolak untuk larut dalam kesedihan, dan memilih fokus pada hal-hal baik yang masih dimilikinya.
Menjalani Hidup Sebagai “Bionic Woman”
Dewi Yull bahkan menyebut dirinya “bionic woman” karena mata kanannya sudah dipasangi silikon. Ia menjadikan hal itu sebagai lelucon untuk menghibur diri sendiri.
“Sekarang aku sudah jadi ‘bionic woman’. Mata aku sudah ada komponen silikonnya,” ujarnya sambil tertawa.
Pantang Menyerah pada Keadaan
Dewi Yull mengakui, gangguan penglihatan ini sangat mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Tapi, ia menolak untuk menyerah pada keadaan. Ia memilih untuk tetap berkarya dan memberikan inspirasi kepada orang lain.
“Tentu saja terganggu, tapi aku nggak mau larut dalam kesedihan. Ini bagian dari perjalanan hidup. Setiap manusia pasti punya kekurangan. Yang penting bagaimana kita menyikapinya dengan bijak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dewi Yull menekankan pentingnya bersyukur atas apa yang masih kita miliki. Ia sadar, di usianya yang semakin bertambah, wajar kalau ada beberapa fungsi tubuh yang mulai menurun. Tapi, ia bersyukur karena organ-organ vital lainnya masih berfungsi dengan baik.
“Di usia saya ini, Tuhan mengambil sebagian penglihatan saya. Tapi paru-paru saya masih bagus, jantung saya juga alhamdulillah sehat. Jadi, saya tetap bersyukur. Nggak ada manusia yang sempurna,” pungkasnya.
Kisah Dewi Yull ini jadi pengingat buat kita semua untuk selalu menjaga kesehatan mata, dan nggak mengabaikan gejala-gejala aneh yang muncul. Selain itu, kisah ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan tegar menghadapi cobaan hidup. Di tengah keterbatasan, semangat Dewi Yull untuk terus berkarya dan memberikan inspirasi patut diacungi jempol. Ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan memberikan manfaat bagi sesama. ***