Sajikabar – Tragedi pilu kembali menghantam Sulawesi. Seorang petani harus meregang nyawa di dalam lilitan ular piton. Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar: kenapa ya, ular piton sampai memangsa manusia? Nasib malang ini menimpa La Noti, seorang bapak berusia 61 tahun asal Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Kabarnya, La Noti menghilang saat pergi ke kebunnya hari Jumat (4/7) lalu. Setelah dicari oleh warga, La Noti ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tewas di dalam perut ular piton raksasa.
Kisah Pilu dari Buton Selatan
Hilangnya La Noti dan Upaya Pencarian Warga
Semua bermula sore itu, Jumat (4/7), ketika La Noti pamit ke keluarganya untuk pergi ke kebunnya di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga. Tujuannya sederhana: memberi makan hewan ternaknya. “Korban izin ke kebun mau kasih makan ternak, tapi kok nggak balik-balik,” kata Kapolsek Batauga, AKP Masud Gunawan, kepada wartawan, Sabtu (5/7). Keluarga mulai panik saat malam makin larut dan La Noti tak kunjung pulang. Warga pun bahu membahu melakukan pencarian. Mereka menyisir kebun dan area sekitarnya, berharap menemukan La Noti dalam keadaan selamat.
Penemuan Ular Piton dengan Perut Buncit
Pencarian yang berlangsung seharian akhirnya membuahkan hasil, meski bukan kabar baik yang diharapkan. Sekitar pukul 15.40 WITA hari Sabtu (5/7), warga menemukan seekor ular piton besar di semak-semak, nggak jauh dari kebun La Noti. Ada yang aneh dengan ular itu. “Warga curiga sama ular piton itu, perutnya besar banget dan nggak gerak-gerak,” jelas AKP Masud. Kecurigaan semakin kuat bahwa ular itu habis menelan sesuatu yang besar. Warga pun berinisiatif menangkap ular tersebut.
Evakuasi Jenazah dari Perut Sang Ular
Setelah berhasil menangkap ular piton sepanjang 5 meter itu, warga memutuskan untuk membelah perutnya. Pemandangan yang sangat mengerikan pun terungkap. “Setelah dibelah, ternyata benar, korban La Noti ada di dalamnya dan sudah meninggal,” imbuh Masud. Jasad La Noti ditemukan utuh di dalam perut ular. Warga dan polisi melakukan evakuasi dengan hati-hati. Penemuan ini tentu saja membuat keluarga dan masyarakat sekitar berduka. Kasus ini kembali mengingatkan kita semua akan bahaya ular piton di wilayah tersebut.
Lebih Dekat dengan Si Sanca Batik
Habitat dan Ukuran Ular Piton
Ular piton, atau yang dikenal juga dengan sanca batik (Malayopython reticulatus), adalah jenis ular yang banyak ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara. Ular ini terkenal sebagai salah satu ular terpanjang di dunia. Habitatnya meliputi hutan tropis, rawa-rawa, dan lahan pertanian. Biasanya, mereka sering ditemukan di dekat sumber air. Ukuran ular piton batik ini bisa bikin geleng-geleng kepala. Rekor terpanjang yang pernah tercatat mencapai 10 meter! Tapi, rata-rata ular piton dewasa punya panjang antara 3 sampai 6 meter.
Seberapa Sering Ular Piton Menyerang Manusia?
Walaupun ukurannya besar dan berpotensi bahaya, serangan ular piton ke manusia itu sebenarnya jarang banget. “Ini kejadian yang sangat langka,” kata Bruce Jayne, seorang profesor biologi dari Universitas Cincinnati. Makanan ular piton sebagian besar adalah hewan-hewan kecil seperti tikus, burung, dan mamalia kecil lainnya. Tapi, ular piton yang benar-benar besar bisa memangsa hewan yang lebih besar juga, misalnya babi hutan atau bahkan sapi. Serangan ke manusia biasanya terjadi kalau ukuran manusia itu relatif kecil dibandingkan ukuran ular pitonnya.
Kenapa Ular Piton Sampai Memangsa Manusia?
Ukuran Jadi Penentu: Ular Piton dan Mangsanya
Salah satu faktor penting yang menentukan apakah ular piton bisa memangsa manusia adalah ukurannya. Cuma ular piton yang super besar yang punya kemampuan menelan manusia dewasa. “Piton butuh waktu lama banget buat tumbuh jadi sangat besar. Makanya, sebenarnya nggak banyak ular piton yang ukurannya benar-benar jumbo,” jelas Jayne. Selain ukuran ular, ukuran mangsa juga penting. Ular piton biasanya memilih mangsa yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Andalkan Indra Panas dan Penglihatan Saat Berburu
Ular piton punya indra yang hebat buat mendeteksi mangsa. Mereka punya lubang sensor panas di sepanjang mulutnya yang membantu mereka merasakan panas tubuh mangsa. “Piton punya lubang sensor panas di mulutnya buat cari makan. Kalau ada sesuatu yang muncul, hangat, dan gerak-gerak, itu pasti menarik perhatian piton,” kata Jayne. Penglihatan juga penting dalam berburu. Gerakan mangsa bakal menarik perhatian ular piton.
Kecepatan dan Kekuatan Serangan Ular Piton
Walaupun gerakannya nggak terlalu cepat, ular piton bisa menyerang dengan kecepatan yang mengejutkan. Jangkauan serangannya bisa mencapai sepertiga sampai setengah dari panjang tubuhnya. Serangan ular piton sangat berbahaya karena mereka punya kekuatan yang luar biasa. Giginya tajam dan melengkung ke belakang, fungsinya buat menjebak mangsa dan mencegahnya kabur. “Ujung giginya menghadap ke belakang mulut, jadi kalau mangsa atau manusia coba keluar, giginya malah makin dalam. Susah banget buat lepas,” jelas Jayne.
Gimana Cara Menghindari Serangan Ular Piton?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko diserang ular piton. Pertama, jangan jalan sendirian di area yang kita tahu ada ular pitonnya, apalagi malam-malam. Pakai alas kaki yang melindungi kaki dari gigitan ular. Kedua, hati-hati pas jalan di semak-semak atau rumput tinggi. Bikin suara atau getaran biar ular piton tahu kita ada di situ. Ketiga, kalau lihat ular piton, jangan dekati atau coba ganggu. Jaga jarak aman dan segera lapor ke pihak berwenang. Keempat, jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah atau kebun. Singkirkan tumpukan sampah atau kayu yang bisa jadi tempat sembunyi ular piton.
Intinya…
Kisah tragis yang menimpa La Noti ini jadi pengingat buat kita semua tentang bahaya ular piton di Sulawesi dan wilayah lain di Indonesia. Walaupun serangan ke manusia jarang terjadi, kita tetap harus waspada. Dengan memahami perilaku dan habitat ular piton, serta melakukan langkah-langkah pencegahan, kita bisa mengurangi risiko jadi korban serangan ular piton. Pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya ular piton dan cara menghindarinya. Selain itu, upaya menjaga habitat ular piton juga penting untuk menjaga keseimbangan alam. Semoga ke depannya nggak ada lagi kejadian serupa yang terulang. ***