Sajikabar – Layangan, benda yang sering kita lihat beterbangan di langit, ternyata bisa bikin repot urusan penerbangan. Beberapa waktu lalu, gara-gara layangan, sejumlah pesawat di Bandara Soekarno-Hatta harus putar balik sebelum mendarat! Alhasil, jadwal penerbangan jadi molor dan bikin penumpang gelisah. Kok bisa ya, mainan sederhana ini ganggu bandara yang super sibuk itu?
Layangan Bikin Penerbangan Delay? Ini Ceritanya
Kamis sore (4/7/2025), Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang mendadak riuh. Bukan karena lonjakan penumpang, tapi gara-gara layangan! Setidaknya tiga pesawat terpaksa melakukan go-around, istilah kerennya putar balik sebelum mendarat. Tindakan ini diambil demi keselamatan, tapi efeknya? Penundaan penerbangan yang bikin penumpang menghela napas panjang. Seorang pengamat penerbangan bahkan sampai curhat di media sosial X (dulu Twitter), mengungkapkan kekecewaannya.
“Makasih layang-layang… bikin delay nambah… Sudah 3 pesawat go-around gara2 layangan sore ini,” tulis Gerry Soejatman, sambil menyertakan screenshot dari Flightradar24 yang menunjukkan jalur terbang aneh pesawat Transnusa rute Yogyakarta-Jakarta. Pesawat itu terlihat berputar-putar sebelum akhirnya diizinkan mendarat.
Kata Pengamat Penerbangan Soal Bahaya Layangan
Ketika dikonfirmasi, Gerry menjelaskan bahwa go-around itu prosedur standar. Pilot melakukannya kalau ada potensi bahaya di landasan atau sekitar bandara. Dalam kasus ini, layangan adalah ancaman nyata. “Pilot lebih baik aman daripada menyesal. Terbang berputar dan menunggu area steril lebih baik daripada menabrak sesuatu yang bisa membahayakan pesawat,” jelasnya.
Gerry juga mewanti-wanti soal potensi kerusakan yang bisa ditimbulkan layangan. Bayangkan kalau layangan nyangkut di mesin pesawat! “Layangan kecil mungkin terlihat tidak berbahaya, tetapi jika masuk ke mesin, dampaknya bisa sangat besar. Biaya perbaikan mesin pesawat sangat mahal, mencapai jutaan dolar,” tegasnya. Ngeri juga ya!
Angkasa Pura Minta Maaf dan Beri Imbauan
Menanggapi kejadian ini, PT Angkasa Pura Indonesia (API) langsung menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Lewat akun media sosialnya, API mengakui bahwa insiden layangan ini bikin penerbangan jadi telat. Mereka juga menegaskan bahwa keselamatan penerbangan adalah prioritas nomor satu.
“PT Angkasa Pura Indonesia mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Terkait kejadian adanya layang-layang di sekitar area Bandara Soekarno-Hatta yang berdampak pada keterlambatan penerbangan,” tulis API dalam pernyataan resminya.
Selain minta maaf, API juga mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan layangan, drone, atau benda terbang lainnya di sekitar bandara. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas penerbangan layangan, drone, atau sejenisnya di area sekitar bandara demi keselamatan penerbangan. Hal ini sangat penting untuk menghindari potensi bahaya yang dapat mengancam nyawa,” lanjut pernyataan itu.
API juga sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi ke masyarakat.
Kenapa Layangan Bisa Bahaya Buat Pesawat?
Keberadaan layangan di dekat bandara bukan cuma gangguan biasa. Bahayanya itu nyata dan nggak bisa dianggap remeh.
Ulasan Teknis: Apa Jadinya Kalau Layangan Masuk Mesin Pesawat?
Meski ringan, layangan bisa bikin kerusakan parah kalau sampai masuk ke mesin pesawat. Mesin pesawat, apalagi yang jet, menyedot udara dalam jumlah besar. Nah, kalau layangan ikut masuk, materialnya bisa menyumbat saluran udara atau merusak turbin di dalam mesin.
Kerusakan pada turbin ini bisa bikin getaran hebat, tenaga mesin berkurang, bahkan mesin bisa mati total! Kebayang kan bahayanya, apalagi kalau pesawat lagi krusial-krusialnya terbang, misalnya saat lepas landas atau mendarat.
Selain itu, tali layangan juga bisa melilit roda atau sirip kemudi pesawat, bikin pilot susah mengendalikan pesawat.
Pengalaman Pilot: Ketemu Layangan di Dekat Bandara
Kapten Ari Setiawan, seorang pilot maskapai swasta, menceritakan pengalamannya menghadapi layangan di dekat bandara. “Kami seringkali menjumpai layangan saat akan mendarat, terutama di sore hari. Biasanya, kami akan melaporkan ke petugas ATC (Air Traffic Controller) dan melakukan go-around jika layangannya terlalu dekat dengan landasan,” ujarnya.
Kapten Ari menambahkan bahwa pilot harus selalu waspada saat terbang di sekitar bandara, apalagi pas musim layangan. “Kami harus ekstra hati-hati dan selalu memantau kondisi sekitar. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Kejadian kayak gini bukan sekali ini aja terjadi di Indonesia. Beberapa bandara lain juga pernah kena imbas layangan. Makanya, perlu banget kesadaran dan kerjasama dari semua pihak biar kejadian serupa nggak terulang lagi.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan harus lebih gencar sosialisasi dan menindak tegas pelanggaran terkait layangan di sekitar bandara. Masyarakat juga diharapkan punya kesadaran dan tanggung jawab untuk nggak main layangan di area yang bisa membahayakan penerbangan.
Ke depannya, semoga ada solusi yang lebih jitu untuk mengatasi masalah layangan ini. Mungkin bisa pakai drone untuk memantau dan menertibkan layangan. Yang penting, dengan kerjasama dan kesadaran dari semua pihak, penerbangan di Indonesia bisa aman dan lancar jaya! ***