Sajikabar – Segelas matcha seharga Rp 70 ribu di Pondok Indah Mall (PIM) lagi jadi buah bibir di kalangan anak muda Jakarta Selatan. Warna hijaunya yang cerah emang bikin minuman ini naik daun banget, tapi beneran worth it gak sih harga segitu buat rasa dan pengalaman yang ditawarkan? Nah, itu dia pertanyaan yang lagi banyak dibahas.
Matcha yang Lagi Hype, Itu Apaan Sih?
Sebenernya, matcha itu bukan barang baru. Bubuk teh hijau asal Jepang ini udah lama digemari karena rasanya yang unik dan kandungan antioksidannya yang tinggi. Tapi, yang bikin heboh kali ini adalah ada gerai yang jual matcha dengan harga lumayan di lokasi premium kayak PIM, plus kemasannya yang Instagramable banget. Ini yang bikin orang penasaran, tapi juga jadi perdebatan, “Mahal amat, ya?”
Lokasinya di Mana, Vibes-nya Gimana?
Gerai matcha yang harganya bikin mikir ini ada di dalam atmos PIM. atmos itu toko retail yang jual barang-barang branded dan kekinian. Nah, keberadaan gerai matcha di sana tuh kayak nunjukkin kelasnya, nyasarnya ke konsumen yang peduli sama lifestyle dan fashion. Atmos sendiri emang udah terkenal jadi tempat nongkrong anak muda yang stylish dan up-to-date, jadi pas banget ada gerai matcha di sana. Desainnya minimalis modern dengan sentuhan Jepang yang kental, bikin pengalaman minum matcha jadi lebih asik.
Harga vs. Matcha Lain, Bedanya Jauh Gak?
Jelas, Rp 70 ribu buat segelas matcha itu termasuk mahal kalau dibandingin sama harga matcha di kedai kopi atau restoran lain. Biasanya, matcha latte di tempat lain harganya sekitar Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu. Perbedaan harga yang signifikan ini pasti bikin kita bertanya-tanya, kenapa bisa beda jauh gitu? Apa kualitas bahan baku, lokasi, atau branding yang bikin harganya jadi selangit? Ya, konsumen berhak mikir-mikir dulu sebelum memutuskan buat beli.
Rasanya Gimana? Emang Kualitasnya Oke?
Kalau harganya lebih mahal, seharusnya kualitasnya juga lebih baik, dong. Nah, gimana dengan rasa dan kualitas matcha yang ditawarkan gerai ini? Apakah rasanya sepadan dengan harganya? Ini yang bakal kita bahas lebih dalam.
Proses Bikinnya Ribet Gak?
Kayaknya, proses pembuatan matcha di gerai ini jadi salah satu faktor yang bikin beda. Matcha-nya gak disajikan instan, tapi diolah manual pakai alat tradisional kayak chawan (mangkuk teh) dan chasen (pengaduk bambu). Proses ini dilakuin langsung di depan pelanggan, jadi kita bisa lihat sendiri dan percaya kalau mereka beneran peduli sama kualitas. “Kami pakai matcha premium yang diimpor langsung dari Jepang,” kata salah satu barista di sana. “Proses pembuatannya juga kami jaga banget biar rasa dan aromanya tetap autentik.”
Rasanya Kayak Apa?
Rasa matcha-nya punya karakter yang khas. Pahitnya teh hijau terasa kuat, tapi tetap seimbang sama manis dan creamy-nya susu. Aroma umami-nya juga lembut, bikin sensasi yang kompleks dan memanjakan lidah. Beberapa pelanggan bahkan bilang rasa matcha di gerai ini lebih smooth dan gak terlalu pahit dibanding matcha di tempat lain. Ini bukti kalau kualitas bahan baku dan teknik pembuatan yang tepat emang berpengaruh banget sama rasa akhirnya.
Buat Anak Jaksel, Worth It Gak Sih?
Keputusan buat beli matcha seharga Rp 70 ribu itu jelas subjektif, tergantung sama selera masing-masing. Buat sebagian orang, mungkin harganya terlalu mahal cuma buat segelas minuman. Tapi, buat sebagian yang lain, pengalaman dan kualitas yang ditawarkan mungkin sepadan sama harganya.
Gaya Hidup dan Tren Berbicara
Di kalangan anak muda Jakarta Selatan, lifestyle dan tren punya peran penting dalam mengambil keputusan. Minuman atau makanan yang lagi viral dan Instagramable seringkali jadi daya tarik tersendiri. Beli matcha seharga Rp 70 ribu di gerai yang lagi hype bisa jadi bentuk ekspresi diri dan keinginan buat ikutin perkembangan tren. Selain itu, faktor kenyamanan dan lokasi yang strategis juga jadi pertimbangan penting. PIM sebagai pusat perbelanjaan mewah nawarin pengalaman belanja yang menyenangkan dan tempat nongkrong yang nyaman buat anak muda.
Apa yang Kita Dapatkan dengan Harga Segitu?
Pertanyaan utamanya adalah, apa sih yang sebenernya kita dapatkan dengan bayar Rp 70 ribu buat segelas matcha? Selain rasa dan kualitas yang premium, ada juga faktor pengalaman yang gak terlupakan. Proses pembuatan yang atraktif, suasana gerai yang stylish, dan kesempatan buat ngobrol sama sesama pecinta matcha bisa jadi nilai tambah yang gak bisa diukur dengan uang. “Buat saya, ini bukan sekadar minum matcha, tapi juga experience,” kata Sarah, seorang pengunjung PIM yang mengaku sering beli matcha di gerai itu. “Saya suka suasananya, rasanya juga enak, dan lumayan buat foto-foto.”
Kesimpulannya?
Matcha seharga Rp 70 ribu di PIM emang nawarin pengalaman yang beda dari matcha pada umumnya. Kualitas bahan baku premium, proses pembuatan yang autentik, dan suasana gerai yang stylish jadi daya tarik utamanya. Tapi, apakah harganya sepadan dengan nilai yang didapatkan, balik lagi ke preferensi masing-masing. Buat mereka yang cari pengalaman premium dan gak keberatan sama harga yang lebih tinggi, matcha ini mungkin worth it. Tapi, buat mereka yang lebih utamain nilai ekonomis, mungkin ada pilihan matcha lain yang lebih terjangkau. Tren matcha di kalangan anak muda Jakarta Selatan diperkirakan bakal terus berkembang, dan persaingan antara gerai-gerai matcha bakal semakin ketat. Konsumen pun bakal semakin diuntungkan dengan banyaknya pilihan yang tersedia. ***