Mpok Atiek Terharu! Mushola Peninggalan Ayah Kini Lebih Indah Berkat Kekompakan Warga
Mpok Atiek Terharu! Mushola Peninggalan Ayah Kini Lebih Indah Berkat Kekompakan Warga

Mpok Atiek Terharu! Mushola Peninggalan Ayah Kini Lebih Indah Berkat Kekompakan Warga

Sajikabar – Mpok Atiek tak kuasa menahan air mata haru. Mushola peninggalan almarhum ayahnya kini berdiri lebih megah, lebih indah dari sebelumnya. Renovasi mushola di kampung halamannya itu memang hasil kerja keras, gotong royong warga sekitar. Mereka bahu membahu mewujudkan impian tempat ibadah yang lebih nyaman, menjawab kekhawatiran soal kondisi bangunan yang sudah tua.

Kisah di Balik Renovasi Mushola

Sebenarnya, ide merenovasi mushola ini sudah lama terpendam. Warga sadar betul pentingnya punya tempat ibadah yang nyaman dan aman. Mushola itu, walau masih berdiri tegak, umurnya sudah puluhan tahun. Muncul kekhawatiran di antara jamaah, takut bangunannya kenapa-kenapa. Belum lagi soal fasilitas yang kurang memadai, seperti lahan parkir yang sempit dan kamar mandi yang kurang representatif. Kondisi inilah yang akhirnya mendorong warga untuk patungan, berinisiatif melakukan renovasi bersama. Soal dana, alhamdulillah terkumpul dari berbagai sumber. Ada sumbangan dari warga setempat, donatur dari luar daerah, dan tentu saja, bantuan dari Mpok Atiek.

Sentuhan Tangan Mpok Atiek

Sebagai anak tertua, Mpok Atiek merasa terpanggil untuk ikut andil dalam proyek mulia ini. Ia sangat mengerti, mushola itu bukan sekadar bangunan, tapi juga simbol kebersamaan dan pusat kegiatan keagamaan masyarakat. “Kebetulan ini mushola peninggalan papa, jadi saya sebagai anak tertua merasa bertanggung jawab. Mushola ini sudah kami hibahkan untuk masyarakat, agar mereka bisa beribadah dengan nyaman,” cerita Mpok Atiek saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lahan Baru untuk Kemudahan Jamaah

Salah satu kontribusi nyata Mpok Atiek adalah membeli sebidang tanah persis di samping mushola. Rencananya, tanah itu akan dijadikan lahan parkir dan dibangun kamar mandi. Langkah ini diambil karena selama ini jamaah memang kesulitan soal parkir dan fasilitas MCK. “Parkiran mushola kan nggak ada, kamar mandi juga nggak ada. Jadi saya berinisiatif membeli tanah di samping mushola agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi,” jelasnya. Ia juga nggak mau lahan itu jatuh ke tangan orang lain yang mungkin saja menghambat akses ke mushola.

Semangat Gotong Royong yang Luar Biasa

Proses renovasi mushola berjalan lancar berkat semangat gotong royong yang luar biasa dari warga. Semua orang ikut berpartisipasi, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ada yang menyumbangkan tenaga, pikiran, bahkan materi. Mereka bahu-membahu membersihkan area mushola, mengangkut material bangunan, sampai menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Semangat kebersamaan inilah modal utama untuk mewujudkan impian punya mushola yang lebih indah dan nyaman. Renovasi meliputi perbaikan atap yang bocor, dinding yang retak, lantai yang sudah usang, serta penambahan fasilitas seperti tempat wudhu dan kamar mandi yang lebih bersih. Desain mushola juga diperbarui, tapi tetap mempertahankan ciri khas bangunan lamanya.

Menurut salah seorang warga yang ikut terlibat dalam renovasi, semangat gotong royong ini sudah menjadi tradisi di kampung mereka sejak dulu. “Kami selalu bekerja sama dalam setiap kegiatan, termasuk dalam merenovasi mushola ini. Kami yakin, dengan kebersamaan, semua pekerjaan akan terasa lebih ringan,” ujarnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Mpok Atiek atas dukungan dan kontribusinya. “Tanpa bantuan Ibu Atiek, mungkin renovasi ini tidak akan berjalan semulus ini,” imbuhnya.

Kilasan Sejarah Mushola Tercinta

Mushola ini punya sejarah panjang dan sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat. Dibangun tahun 1970 oleh ayah Mpok Atiek, awalnya mushola ini hanya berupa bangunan sederhana dari kayu. Seiring waktu, mushola ini mengalami beberapa kali renovasi untuk menambah kapasitas dan kenyamanan jamaah. “Mushola ini dibangun papa sejak tahun 70-an. Kemudian direnovasi lagi sekitar tahun 89 atau 98. Dan sekarang direnovasi lagi,” cerita Mpok Atiek.

Lebih lanjut, Mpok Atiek menjelaskan kalau mushola ini bukan cuma tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial dan keagamaan. Di sinilah warga berkumpul untuk sholat berjamaah, mengikuti pengajian, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Mushola ini juga menjadi tempat anak-anak belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama. “Mushola ini sangat penting bagi masyarakat. Selain untuk ibadah, juga sebagai tempat silaturahmi dan belajar agama,” tuturnya.

Renovasi mushola ini diharapkan bisa meningkatkan semangat beribadah dan mempererat tali silaturahmi antarwarga. Mpok Atiek berharap mushola ini akan terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. “Saya sangat terharu dan bangga melihat mushola ini bisa direnovasi berkat kekompakan warga. Semoga mushola ini bisa terus menjadi tempat yang nyaman dan berkah bagi kita semua,” pungkas Mpok Atiek dengan mata berkaca-kaca. Ia berjanji akan terus memantau perkembangan mushola dan memberikan dukungan agar mushola tetap terawat dengan baik. Ia juga akan menjalin komunikasi dengan tokoh agama setempat untuk menyusun program-program keagamaan yang bisa meningkatkan kualitas ibadah dan pemahaman agama masyarakat. ***

Tentang Alvan Rizky

Hello everyone! Nama saya Alvan dan saya adalah content creator yang selalu hunt for viral topics. Kalau kalian mau tau apa yang lagi hot dan happening, follow tulisan saya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru