Sajikabar – Nirina Zubir masih terus berjuang melawan dugaan mafia tanah yang menyeret mantan asisten rumah tangganya, Riri Khasmita. Meski enam sertifikat tanah almarhum ibunya sudah kembali ke tangan keluarga, perjuangan di meja hijau ternyata masih panjang dan berliku.
Perjuangan Belum Usai, Sidang Jalan Terus
Nirina mengungkapkan, meski secara administratif sertifikat sudah aman, ia dan keluarga masih harus bolak-balik pengadilan. “Surat-surat memang sudah di kami. Tapi ironisnya, kami masih dituntut. Jadi sekarang fokusnya bukan lagi di suratnya, tapi sidang yang tiada henti. Bisa tiga kali seminggu!” ujarnya saat ditemui di Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Proses hukum yang berlarut-larut ini jelas menguras tenaga dan pikiran. Nirina bahkan sampai harus mengurangi aktivitas di media sosial demi menjaga kewarasan. Walaupun para pelaku sudah divonis, upaya banding dari pihak-pihak terkait terus memperpanjang drama ini.
“Rumitnya itu di banding mereka. Jadi, kepastian hukum atas tanah ini kayak digantung,” keluhnya. “Rasanya kayak jalan di lorong panjang, nggak tahu kapan ujungnya. Kami terus berjuang sekuat tenaga. Harapannya cuma satu, setelah palu diketuk, nggak ada lagi tuntutan. Pengennya sih cepat selesai.”
Mental Tertekan, Tapi Pantang Menyerah
Nggak bisa dipungkiri, sidang demi sidang itu bikin Nirina stres berat. Belum lagi sorotan media yang terus mengarah padanya. Ia berusaha tegar demi keadilan bagi keluarganya dan jadi contoh buat korban mafia tanah lainnya. “Saya coba untuk kuat, walau jujur, capek banget. Harus bagi waktu antara kerjaan, keluarga, dan urusan hukum ini. Tapi saya yakin, kebenaran pasti menang,” tegasnya.
Tekanan mental yang dirasakan Nirina nggak cuma dari proses hukum yang panjang, tapi juga komentar negatif di media sosial. Beberapa netizen bahkan menuduhnya cari sensasi. Tapi Nirina memilih cuek dan fokus pada perjuangannya.
“Saya tahu nggak semua orang ngerti apa yang saya alami. Tapi ya sudahlah. Yang penting saya tahu saya berjuang untuk yang benar. Semoga ini bisa kasih semangat buat korban mafia tanah lain untuk nggak nyerah.”
Secercah Harapan di Tengah Badai
Di tengah perjuangan yang masih jauh dari kata selesai, Nirina menyimpan harapan besar. Ia berharap proses hukum ini segera menemukan titik terang dan memberikan keadilan seadil-adilnya bagi keluarganya. Ia juga berharap kasusnya jadi pelajaran buat semua orang tentang bahaya mafia tanah.
“Harapan saya sederhana, kasus ini cepat kelar dan keluarga saya bisa dapat keadilan. Terus, masyarakat juga lebih hati-hati sama praktik mafia tanah, jangan gampang percaya sama orang yang baru kenal.”
Nggak cuma itu, Nirina juga berharap pemerintah lebih serius menangani kasus mafia tanah. Ia ingin pemerintah memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para korban dan menindak tegas para pelaku.
Solidaritas untuk Sesama Korban & Kritik untuk Pemerintah
Nirina mengaku banyak menerima pesan dari orang-orang yang mengalami kejadian serupa. Meski belum sempat membalas semuanya karena kesibukannya, ia memberikan dukungan moral bagi para korban.
“Buat teman-teman yang senasib, kalian nggak sendiri. Kita berjuang bareng. Jangan pernah nyerah, terus cari keadilan!” pesannya.
Selain itu, Nirina juga mengingatkan pemerintah untuk serius memberantas mafia tanah, sesuai janji yang pernah diucapkan. Ia menekankan agar pemerintah nggak menunda-nunda penanganan kasus ini, karena sudah terlalu banyak korban berjatuhan.
Nirina Tagih Janji Pemerintah
Nirina menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk memberikan solusi dan keadilan bagi para korban mafia tanah. Ia berharap pemerintah memberikan bimbingan dan arahan yang jelas tentang cara menyelesaikan kasus ini.
“Kami sekarang nagih pemerintah, ayo berantas mafia tanah! Apa yang harus kami lakukan? Tolong bimbing kami, kasih tahu penyelesaiannya seperti apa, dan selesaikan sampai tuntas!” pungkas Nirina dengan nada tegas.
Kasus yang menimpa Nirina jadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya laten mafia tanah. Perlindungan hukum yang kuat dan tindakan tegas dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberantas praktik keji ini dan memberikan keadilan bagi para korban. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menuntaskan kasus-kasus mafia tanah yang masih marak terjadi di Indonesia. Ketegasan dan tindakan nyata dari pemerintah akan memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi masyarakat dalam memiliki dan mengelola aset tanah mereka. ***