Sajikabar – Tradisi pacu jalur, kebanggaan warga Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, lagi jadi perbincangan hangat nih. Ajang tahunan yang meriah ini mendadak ramai diomongin di media sosial gara-gara ada klaim dari Malaysia yang nyebut itu bagian dari warisan budaya mereka. Jelas aja, hal ini langsung bikin banyak pihak, terutama masyarakat Riau, bereaksi keras. Nah, gimana ya tanggapan orang nomor satu di Riau soal klaim yang lagi heboh ini?
Heboh di Medsos: Malaysia Klaim Pacu Jalur?
Awal mula keramaian ini dari unggahan warganet Malaysia di berbagai media sosial. Mereka bilang pacu jalur itu warisan budaya “Negeri Jiran”. Sontak aja, unggahan ini langsung memicu perdebatan seru antara netizen Indonesia dan Malaysia. Banyak yang menyayangkan klaim tersebut, mengingat pacu jalur udah lama jadi identitas dan kebanggaan masyarakat Kuansing, Riau. Isu ini pun cepet banget nyebar dan jadi perhatian publik, sampai akhirnya banyak tokoh yang angkat bicara.
Kata Gubernur Riau: Asimilasi Budaya Itu Wajar
Menanggapi kehebohan ini, Gubernur Riau, Abdul Wahid, bilang semua orang punya hak buat klaim sesuatu, apalagi Indonesia dan Malaysia kan negara serumpun. “Ya, sah-sah aja orang mau klaim, namanya juga kita negara serumpun. Asimilasi budaya itu pasti terjadi,” ujarnya waktu dikonfirmasi hari Senin (7/7/2025). Tapi, beliau tetap menekankan bahwa sejarah dan fakta yang ada nunjukkin jelas kalau pacu jalur itu tradisi yang lahir dan berkembang di Kuantan Singingi, Riau. Bahkan, tradisi ini udah dijaga dan dilestarikan sejak abad ke-17, tepatnya sekitar tahun 1890-an.
Sejarah Pacu Jalur: Tradisi dari Abad ke-17
Sejarah panjang pacu jalur jadi bukti kuat bahwa tradisi ini emang berakar di Bumi Lancang Kuning. Gubernur Wahid jelasin, tradisi ini udah ada dan dipertahanin sama masyarakat Kuansing sejak ratusan tahun lalu. “Ini udah lama banget, tapi sekarang coba lihat siapa yang ngembangin dan mempertahanin? Ya, baru Riau yang ngembangin dan mempertahanin,” tegasnya. Fakta ini jadi dasar penting buat ngebantah klaim yang lagi beredar.
Dulu Moda Transportasi, Sekarang Festival Meriah
Lebih lanjut, Gubernur Wahid cerita, jauh sebelum jadi lomba yang meriah kayak sekarang, jalur atau perahu panjang di Sungai Kuantan itu dulunya dipake buat transportasi utama sama masyarakat setempat. Jalur dipake buat ngangkut hasil pertanian dan barang dagangan dari seberang sungai. Pas jaman penjajahan Belanda, pacu jalur juga sering diadain buat ngerayain ulang tahun Ratu Wilhelmina, dan waktu itu, tradisi ini bener-bener jadi festival yang ditunggu-tunggu sama masyarakat. Oh iya, jalur itu sendiri asalnya dari kata ‘Menjulur’, yang artinya panjang menjulur, ngegambarin bentuk perahu yang khas itu.
Pacu Jalur: Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia makin memperkuat identitas pacu jalur sebagai warisan budaya asli Riau. Sejak tahun 2014, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) udah menetapkan pacu jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Penetapan ini jadi bukti nyata kalau pacu jalur bukan cuma lomba perahu tradisional, tapi juga panggung budaya dan simbol solidaritas antar-kampung yang punya nilai-nilai luhur. Warisan ini terus dilestarikan dan dijaga sampai sekarang.
Kata Kepala Dinas Pariwisata Riau: Klaim Itu Salah Besar!
Senada sama Gubernur Riau, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, juga tegas ngebantah klaim dari Malaysia. Menurutnya, bukti-bukti sejarah udah nyatet jelas kalau pacu jalur itu punya Kuantan Singingi. “Salah besar kalau diklaim orang. Kan bukti-bukti sejarah ada. Ada ritual, ada upacara, ada proses panjang sejak jaman nenek moyang,” ujarnya. Beliau nambahin, prosesi pacu jalur itu bukan cuma sekadar perlombaan, tapi juga ngelibatin ritual dan upacara adat yang udah diwarisin turun-temurun dari nenek moyang. “Kalau dari sisi sejarah udah terdaftar dan jadi warisan budaya tak benda. Itu aja kan udah jelas kalau ini warisan budaya Riau, khususnya Kuantan Singingi,” tegas Roni.
Polemik klaim pacu jalur ini jadi momen penting buat makin memperkuat identitas dan ngelestarikan warisan budaya Indonesia. Walaupun ada klaim dari pihak lain, fakta sejarah dan pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia jadi bukti tak terbantahkan kalau pacu jalur itu tradisi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi, Riau, yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus berupaya buat mempromosikan pacu jalur ke tingkat nasional dan internasional, biar makin dikenal dan diakui sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. ***