Pagar Stasiun Cikini Bikin Resah? Ini Kata KAI!
Pagar Stasiun Cikini Bikin Resah? Ini Kata KAI!

Pagar Stasiun Cikini Bikin Resah? Ini Kata KAI!

Sajikabar – Pagar pembatas di Stasiun Cikini belakangan ini jadi perbincangan hangat. Banyak yang heran kenapa pagar yang letaknya strategis di tengah jalan itu malah sering dilompati penumpang, bukannya dibuka saja. PT KAI Daop 1 Jakarta akhirnya angkat bicara soal masalah ini.

Kenapa Pagar Stasiun Cikini Tetap Tertutup?

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih pagar itu tidak dibuka saja? Padahal, KAI menyebutkan sudah ada dua akses yang bisa digunakan penumpang untuk keluar masuk stasiun. Satu di sisi utara, dekat taman dan pangkalan ojek. Satunya lagi di sisi selatan, dekat minimarket dan halte Transjakarta. Lantas, apa alasannya pagar “jalan pintas” itu tetap dikunci?

Ini Kata KAI Daop 1 Jakarta

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. “Kami mempertimbangkan banyak hal, terutama soal ketertiban, keamanan, dan kenyamanan di sekitar stasiun,” jelas Ixfan, Jumat (4/7/2025). Ia juga mengakui bahwa KAI memahami keluhan masyarakat, namun keputusan ini diambil demi kepentingan bersama.

Antisipasi Semrawut di Sekitar Stasiun

Salah satu pertimbangan utama KAI adalah mencegah parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) yang bisa bikin macet dan semrawut di sekitar stasiun. “Kalau pagar dibuka, potensi parkir liar dan PKL pasti meningkat. Ini akan mengganggu akses dan kenyamanan penumpang serta warga sekitar,” imbuh Ixfan. KAI punya data yang menunjukkan, stasiun yang aksesnya kurang terkontrol cenderung dipenuhi parkir liar dan PKL, ujung-ujungnya jadi tidak tertib.

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, punya pandangan sendiri. Menurutnya, penataan kawasan stasiun memang harus dilakukan secara menyeluruh. “Pagar pembatas ini bisa jadi solusi sementara. Tapi, dalam jangka panjang, perlu penataan yang lebih baik, termasuk penyediaan lahan parkir yang cukup dan relokasi PKL,” katanya.

Utamakan Keselamatan dan Keteraturan

KAI juga mengingatkan bahwa melompati pagar itu berbahaya dan melanggar aturan. “Melompati pagar itu sangat berbahaya, apalagi kalau lalu lintas sedang ramai. Selain itu, tindakan ini juga bisa mengganggu kelancaran operasional kereta api,” tegas Ixfan. KAI mengimbau semua penumpang untuk selalu menggunakan jalur yang sudah disediakan dan mematuhi aturan demi keselamatan bersama.

KAI mencatat, sudah ada beberapa insiden kecil akibat penumpang nekat melompati pagar, seperti tersandung dan terluka. Ini jadi perhatian serius bagi KAI untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan keteraturan.

Penataan Kawasan Stasiun Terus Berlanjut

Pemasangan pagar sebenarnya adalah bagian dari upaya KAI untuk menata kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi. Tujuannya, menciptakan lingkungan stasiun yang aman, nyaman, dan tertib untuk semua. “Penataan kawasan stasiun ini adalah program berkelanjutan. Kami terus berupaya meningkatkan fasilitas dan infrastruktur stasiun agar lebih baik lagi,” kata Ixfan.

KAI juga berencana merevitalisasi beberapa stasiun lain di wilayah Daop 1 Jakarta. Revitalisasi ini meliputi perbaikan fasilitas, peningkatan keamanan, dan penataan kawasan sekitar stasiun.

Kerja Sama dengan KCI Ditingkatkan

KAI Daop 1 Jakarta akan terus bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengawasi dan memberikan teguran secara persuasif kepada penumpang yang masih nekat melompat pagar. “Kami akan meningkatkan patroli dan pengawasan di sekitar area pagar. Petugas kami akan memberikan teguran kepada penumpang yang melanggar aturan,” ujar Ixfan.

Selain itu, KAI dan KCI juga akan memasang spanduk dan banner berisi imbauan keselamatan dan larangan melompati pagar. Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan dan menjaga keselamatan diri sendiri serta orang lain.

Ke depannya, KAI akan terus mengevaluasi efektivitas pagar pembatas ini. Kalau memang diperlukan, KAI tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penyesuaian atau perbaikan, dengan tetap mengutamakan ketertiban, keamanan, dan kenyamanan bagi semua pengguna stasiun. “Kami terbuka terhadap masukan dan saran dari masyarakat. Tujuan kami adalah menciptakan sistem transportasi yang lebih baik dan lebih nyaman bagi semua,” pungkas Ixfan. ***

Tentang Yoga Prasetya

Perkenalkan, saya seorang wartawan yang sudah malang melintang di dunia jurnalistik. Saya percaya bahwa informasi yang benar dan tepat waktu adalah hak setiap orang. Yuk, ikuti tulisan saya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru