Sajikabar – Indonesia makin getol mempersiapkan diri untuk unjuk gigi di panggung panjat tebing dunia, terutama untuk bisa mengirimkan atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028. Jalan memang terjal, tapi semangat para atlet dan dukungan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) tetap membara. Salah satu buktinya, para atlet terbaik terus dikirim ke berbagai kompetisi internasional, tujuannya jelas: mengasah kemampuan dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya demi tiket Olimpiade.
Mimpi Los Angeles 2028: Persiapan Digencarkan
FPTI punya target ambisius: mengirimkan atlet-atlet terbaik di nomor lead dan boulder ke Olimpiade Los Angeles 2028. Untuk itu, berbagai program pelatihan intensif dan keikutsertaan dalam kejuaraan internasional jadi prioritas utama. “Fokus kami adalah meningkatkan daya saing atlet di level dunia, terutama di nomor lead yang punya potensi besar untuk meraih medali,” ujar seorang sumber di internal FPTI.
Kompetisi Internasional: Ajang Uji Nyali
Kompetisi internasional jadi arena penting bagi para pemanjat tebing Indonesia untuk mengukur kemampuan dan mengumpulkan poin kualifikasi. Beberapa ajang yang diikuti antara lain seri IFSC World Cup dan kejuaraan regional seperti ASEAN Climbing Championship. Ikut serta di ajang-ajang ini bukan cuma soal pengalaman bertanding, tapi juga jadi bahan evaluasi untuk meningkatkan performa.
Contohnya, di seri IFSC World Cup Chamonix, Prancis (11-13 Juli 2025), Indonesia mengirimkan beberapa atlet terbaiknya untuk bertanding di nomor lead dan speed. Di nomor lead, Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang dan Musauwir akan mewakili sektor putra, sementara Sukma Lintang Cahyani jadi satu-satunya wakil dari sektor putri. Untuk nomor speed, Indonesia menurunkan kekuatan penuh dengan lima atlet putra dan lima atlet putri, termasuk Alfian Muhammad Fajri, Antasyafi Robby Al Hilmi, Kiromal Katibin, Raharjati Nursamsa, Veddriq Leonardo, Amanda Narda Mutia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Kadek Adi Asih, Susan Nurhidayah, dan Puja Lestari.
ASEAN Climbing Championship 2025: Kesempatan Emas untuk Atlet Muda
Selain World Cup, FPTI juga mengirimkan atlet lead/boulder ke ASEAN Climbing Championship 2025 di Malaysia (4-6 Juli 2025). Kejuaraan ini jadi ajang unjuk gigi bagi atlet-atlet muda untuk menunjukkan kemampuan dan menambah jam terbang di level regional. Beberapa atlet yang dikirimkan antara lain Muhammad Ramzi Firmansyah, Mahesa Caesar, Ardana Cikal Damarwulan, Alma Ariella Tsany, dan Nur Ismatul Sakdia. “Asean Climbing Championship adalah wadah yang bagus untuk mengasah kemampuan atlet muda sebelum mereka terjun ke kompetisi yang lebih besar,” kata seorang pelatih Timnas Panjat Tebing Indonesia.
Optimisme Tinggi: Performa Atlet Meningkat
Meski persaingan di level internasional sangat ketat, FPTI tetap optimis dengan peluang atlet-atlet Indonesia untuk meraih prestasi. Optimisme ini didasari oleh peningkatan performa yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ditambah semangat juang para atlet yang tak pernah padam.
Tren Positif di IFSC World Cup Innsbruck 2025
Salah satu indikator peningkatan performa atlet adalah hasil yang diraih di IFSC World Cup Innsbruck 2025. Di kejuaraan tersebut, dua wakil putra Indonesia, Muhammad Rizky Syahrafly Simatupang dan Putra Tri Ramadani, berhasil menembus babak semifinal. Rizky menempati posisi ke-12 dengan 42 poin, sementara Putra Tri Ramadani di posisi ke-16 dengan 38+ poin. “Ini adalah pencapaian yang membanggakan. Mereka mampu bersaing dengan atlet-atlet terbaik dunia dan menunjukkan potensi yang luar biasa,” kata seorang pengamat olahraga panjat tebing. Apalagi, Rizky sebelumnya berhasil melaju hingga babak final pada IFSC World Cup Bali 2025. Sukma Lintang Cahyani juga terus berjuang meningkatkan performanya dalam seri yang sama.
Fokus Pengembangan Disiplin Boulder
Selain lead, FPTI juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan disiplin boulder. Meskipun Muhammad Raviandi dan Muhammad Ravianto belum berhasil menembus babak semifinal dan final di IFSC World Cup Bern dan Prague, keduanya menunjukkan perkembangan yang cukup menjanjikan. “Kami melihat adanya peningkatan dalam teknik dan strategi yang mereka gunakan. Ini adalah modal penting untuk meraih prestasi di masa depan,” jelas seorang pelatih disiplin boulder.
Harapan dan Target Jangka Panjang: Medali Olimpiade!
FPTI berharap tren positif yang ditunjukkan oleh para atlet dapat terus berlanjut hingga Olimpiade Los Angeles 2028. Target jangka panjangnya jelas: meraih medali dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Untuk mencapai target tersebut, FPTI akan terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet, termasuk fasilitas pelatihan yang memadai, program pembinaan yang terarah, dan kesempatan untuk berkompetisi di berbagai ajang internasional.
“Kami yakin dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, atlet-atlet panjat tebing Indonesia mampu meraih prestasi yang membanggakan di Olimpiade Los Angeles 2028,” pungkas seorang pejabat FPTI dengan nada optimis. Selain itu, federasi juga terus berupaya menjaring bibit-bibit muda potensial dari seluruh pelosok negeri untuk regenerasi atlet di masa depan. Program pelatihan usia dini dan kompetisi tingkat daerah terus digalakkan untuk menemukan talenta-talenta baru yang siap mengharumkan nama Indonesia di dunia panjat tebing. Dengan strategi yang komprehensif dan dukungan yang berkelanjutan, mimpi Indonesia untuk mengukir sejarah di Olimpiade Los Angeles 2028 bukan lagi sekadar angan-angan, melainkan sebuah target yang realistis dan semakin dekat untuk diwujudkan. ***