Sajikabar – Rachel Aseelah, si selebgram sekaligus brand ambassador tim e-sports Bigetron Esports (BTR), lagi gerah banget nih. Soalnya, belakangan ini namanya keseret isu penipuan yang rame diomongin di media sosial. Nggak terima dengan tuduhan itu, Rachel langsung buka suara lewat beberapa postingan di akun pribadinya. Dia bilang nggak nyaman dan pengen banget ngelurusin semua omongan yang simpang siur itu.
Awal Mula Tuduhan, Dari Mana Sih?
Jadi gini, semua bermula dari sebuah unggahan yang viral banget di media sosial. Di situ, Rachel dituduh terlibat penipuan online. Narasi yang beredar bilang Rachel diduga nyalahgunain dana atau promosiin produk yang nggak sesuai sama kenyataannya. Sumber unggahannya sih belum jelas, tapi efeknya lumayan gede, bikin netizen jadi rame berdebat dan berspekulasi.
Dari informasi yang dikumpulin, tuduhan ini kayaknya terkait sama promosi produk yang dilakuin Rachel. Jenis produknya apa, belum ketahuan pasti. Beberapa netizen ngaku produk yang dipromosiin itu nggak sesuai deskripsi, bahkan ada yang udah bayar tapi barangnya nggak dateng. Tapi, sampai sekarang belum ada laporan resmi ke polisi soal tuduhan ini.
“Kami lagi nyari tahu dari mana asal-usul tuduhan ini, sambil ngelakuin investigasi internal soal promosi yang dimaksud,” kata sumber terpercaya dari manajemen Rachel Aseelah, Jumat (14/7/2023). Sumber ini minta namanya dirahasiain. “Yang penting diinget, tuduhan tanpa bukti yang jelas itu bisa ngerusak reputasi orang.”
Reaksi Rachel: Nggak Tinggal Diam!
Nggak terima dituduh yang enggak-enggak, Rachel langsung pasang badan. Lewat akun media sosialnya, dia ngejelasin semuanya dan ngebantah semua tuduhan penipuan. Rachel negasin, dia selalu junjung tinggi integritas dan profesionalisme dalam setiap kerjaannya, termasuk soal promosi.
“Aku kaget banget dan kecewa sama tuduhan ini. Aku nggak pernah terlibat penipuan apapun,” tulis Rachel di salah satu post-nya. “Aku selalu berusaha ngasih yang terbaik dan jujur ke followers aku.”
Rachel juga bilang siap kerja sama sama pihak berwajib kalau emang dibutuhin buat buktiin dia nggak bersalah. Dia juga ngingetin masyarakat buat nggak gampang percaya sama informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Aku percaya kebenaran pasti kebuka. Aku minta semua pihak ngasih aku kesempatan buat buktiin kalau tuduhan ini nggak bener,” tambahnya.
Banyak penggemar dan influencer lain yang ngasih dukungan ke Rachel. Mereka percaya banget sama integritas Rachel dan nyayangin ada tuduhan yang belum jelas gini. “Rachel itu profesional banget dan bertanggung jawab. Aku yakin dia nggak mungkin ngelakuin hal kayak gitu,” kata salah satu temen Rachel yang ikut ngasih dukungan.
Dampak ke Reputasi: Lumayan Berasa
Tuduhan penipuan ini jelas ngasih dampak ke reputasi Rachel. Walaupun belum terbukti bener, isu ini udah bikin citranya jadi jelek sebagai selebgram dan brand ambassador. Kabarnya, jumlah followers-nya sempet turun, dan beberapa brand yang kerja sama sama dia mulai mikir-mikir lagi buat ngelanjutin kerja sama.
Dari pantauan di media sosial, sentimen negatif ke Rachel meningkat tajam setelah isu ini muncul. Banyak netizen yang komen negatif, bahkan sampe nyemarkan nama baiknya. Tapi, ada juga yang tetep ngasih dukungan dan berharap masalah ini cepet selesai dengan adil.
Para ahli komunikasi bilang kasus ini jadi pengingat buat para influencer dan selebgram buat lebih hati-hati milih produk atau jasa yang mau dipromosiin. Mereka harus riset dan verifikasi dulu sebelum kerja sama sama sebuah brand.
“Influencer punya tanggung jawab moral ke followers mereka. Mereka harus pastiin produk atau jasa yang dipromosiin itu beneran bagus dan sesuai sama deskripsi yang dikasih,” kata seorang pakar komunikasi pemasaran.
Soal dampak jangka panjang dari tuduhan ini ke karir Rachel, belum bisa dipastiin. Tapi yang pasti, dia harus kerja keras buat balikin reputasinya dan buktiin dia nggak bersalah. Proses ini butuh waktu, sabar, dan dukungan dari banyak pihak.
Kasus ini juga nunjukkin pentingnya literasi media di masyarakat. Masyarakat harus lebih kritis nerima informasi yang beredar di media sosial dan nggak gampang kepancing sama berita yang belum jelas benernya.
Sementara itu, tim legal Rachel lagi mikirin langkah hukum yang bakal diambil terkait penyebaran informasi yang nggak bener dan pencemaran nama baik. “Kami bakal ngambil tindakan tegas ke pihak-pihak yang terbukti nyebarin fitnah dan ngerugiin nama baik klien kami,” tegas kuasa hukum Rachel. Kasus ini masih terus jalan, dan kita bakal terus pantau perkembangannya. ***