Dewi Yull: Dari Penyanyi Jadi Pembicara Parenting

Siapa sangka, Dewi Yull kini menjadi sosok inspiratif di dunia parenting. Kariernya sebagai penyanyi memang tak ditinggalkan, tapi kini ia lebih sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum dan acara yang membahas tentang bagaimana cara mengasuh anak. Dedikasinya di dunia parenting ini berawal dari pengalamannya membesarkan keempat buah hatinya, di mana dua di antaranya memiliki kebutuhan khusus.

Berbagi, Bukan Menggurui

Dewi Yull selalu menekankan bahwa ia berbicara bukan sebagai seorang ahli atau ustazah, melainkan sebagai seorang ibu yang berbagi pengalaman. “Saya ini bukan menggurui, tapi sharing,” ujarnya dalam sebuah kesempatan di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Ia bercerita bahwa undangan untuk berbicara datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga majelis taklim. “Saya sharing tentang suka dukanya membesarkan anak, bagaimana menghadapi tantangan, dan bagaimana menemukan kebahagiaan di setiap langkahnya.”

Dalam setiap sesinya, Dewi Yull tak hanya membahas teori parenting secara umum, tetapi juga terbuka menceritakan perjalanan hidupnya. Ia berbagi bagaimana ia dan keluarganya menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mendidik anak-anak dengan disabilitas. Kisah-kisah yang penuh dengan ketegaran dan cinta ini ternyata mampu menyentuh hati banyak orang tua.

Fokus pada Pendidikan Inklusif

Salah satu fokus utama Dewi Yull saat berbagi pengalaman adalah tentang pendidikan anak-anak disabilitas. Ia menyadari bahwa masih banyak orang tua yang merasa malu atau bingung bagaimana memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. “Dulu, mungkin banyak yang menyembunyikan atau merasa minder. Tapi alhamdulillah, sekarang semakin banyak orang tua yang terbuka dan mau belajar,” ungkapnya.

Dewi Yull menceritakan bagaimana ia berjuang untuk memberikan pendidikan yang setara bagi kedua putranya yang memiliki keterbatasan pendengaran. Ia menekankan pentingnya deteksi dini, intervensi yang tepat, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitar. Ia juga menyoroti pentingnya figur inspiratif, seperti putranya, Surya Sahetapy, yang berhasil meraih gelar sarjana meski memiliki keterbatasan pendengaran. “Surya adalah bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak disabilitas juga bisa meraih cita-cita mereka,” tegasnya. Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa jumlah anak disabilitas di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, menjadikan peran Dewi Yull sebagai advokat pendidikan inklusif semakin penting.

Harmoni Keluarga: Kunci Kebahagiaan Dewi Yull

Selain fokus pada parenting, Dewi Yull juga dikenal sangat dekat dengan keluarganya, termasuk para menantunya. Ia percaya bahwa keharmonisan keluarga adalah kunci kebahagiaan dan keberhasilan dalam mendidik anak-anak. “Keluarga adalah tempat kita kembali, tempat kita mencari kekuatan,” ujarnya.

Dewi Yull selalu berusaha menjaga komunikasi yang baik dengan semua anggota keluarga, termasuk para menantunya. Ia menghargai kesibukan masing-masing dan berusaha memanfaatkan waktu berkualitas bersama. “Kami tidak setiap hari bertemu, tapi kalau bertemu, kami benar-benar menikmati waktu bersama,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya saling menghormati dan mendukung dalam keluarga. “Setiap anggota keluarga punya peran dan kontribusi masing-masing. Kita harus saling menghargai dan mendukung agar tercipta suasana yang harmonis.”

Hubungan harmonis dengan menantu, menurut Dewi Yull, bukan hanya menciptakan suasana keluarga yang nyaman, tetapi juga berdampak positif pada perkembangan cucu-cucunya. “Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka melihat dan merasakan cinta kasih serta keharmonisan dalam keluarga,” pungkasnya. Kisah Dewi Yull, dari penyanyi legendaris hingga pembicara parenting yang menginspirasi, menunjukkan bahwa hidup punya banyak sisi dan kesempatan untuk berkontribusi. Dedikasinya terhadap keluarga, pendidikan anak-anak disabilitas, dan keharmonisan hubungan, menjadikannya sosok yang dikagumi dan dihormati banyak orang. Semoga langkahnya ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan inklusif dan membangun keluarga yang harmonis di Indonesia. ***