Rahasia Miliarder AI, Kenapa Kita Gampang Tergoda Pamer?
Rahasia Miliarder AI, Kenapa Kita Gampang Tergoda Pamer?

Rahasia Miliarder AI, Kenapa Kita Gampang Tergoda Pamer?

Sajikabar – Lucy Guo, sang miliarder AI termuda, baru-baru ini punya celetukan menarik soal kelakuan sebagian orang, khususnya para jutawan, yang doyan banget pamer kekayaan. Dari pengalamannya sendiri dan pengamatannya di lingkaran orang-orang berduit, Guo punya pandangan soal kenapa sih orang suka banget unjuk gigi soal harta? Apa ya yang ada di balik kebiasaan yang sering dianggap norak ini?

Kenapa Sih Doyan Pamer?

Antara Insecure dan Cari Pengakuan

Salah satu alasan utama orang pamer kekayaan itu, ya, karena insecure. Menurut Guo, justru yang begini lebih sering dialami para jutawan daripada miliarder. “Dulu aku juga gitu kok, sering belanja heboh kalau lagi ngerasa insecure dan pengen nunjukkin sesuatu,” katanya sambil nyebutin jam tangan Patek Philippe dan tas Hermes yang dulu sering dipakainya. Di lingkungan yang isinya orang kaya semua, kadang muncul tuh perasaan pengen membuktikan diri. “Temen-temennya kan multijutawan atau miliarder semua, jadi dia ngerasa agak insecure, makanya pengen tampil wah biar orang lain ngeliat, ‘Eh, gue juga sukses lho!'” jelas Guo. Intinya sih, pengen cari validasi dari luar.

Miliarder Juga Kena Kritik, Jadinya Merendah

Kritik pedas yang sering ditujukan ke para miliarder juga ngaruh lho sama kelakuan sebagian orang kaya. Di tengah sentimen negatif soal jurang kekayaan yang makin lebar, beberapa miliarder malah milih buat tampil sederhana aja. “Orang pengen nunjukkin, ‘Gue beda kok sama miliarder lainnya. Gue hemat!'” kata Guo. Mungkin ini cara mereka buat ngindarin sorotan negatif dan biar keliatan lebih relatable di mata masyarakat. Jadi, persepsi publik juga penting banget buat nentuin gimana seseorang nunjukkin kekayaannya.

Miliarder Sekarang: Dari Glamor ke Simpel

Contohnya Lucy Guo: Honda Civic dan Baju Shein

Guo sendiri contoh nyatanya nih. Hartanya kan udah 1,3 miliar dolar AS, tapi sekarang dia lebih milih hidup sederhana. Bukannya naik mobil mewah, dia malah nyetir Honda Civic butut. Baju-baju juga belinya di toko online murah kayak Shein. “Aku udah nggak perlu buktiin apa-apa lagi ke siapa-siapa,” ujarnya. Ini nunjukkin prioritasnya udah berubah, validasi dari orang lain udah nggak penting lagi. Baju-baju desainer sih masih disimpen, tapi cuma dipake buat acara-acara tertentu aja.

Udah Nggak Zaman Buktiin Diri

Menurut Guo, banyak miliarder yang sekarang lebih santai karena udah nggak ngerasa perlu bikin orang lain terkesan. “Mereka nggak perlu pake jas terus-terusan karena udah selesai buktiin diri ke seluruh dunia. Seluruh dunia udah ngejilat mereka,” celetuknya. Ada bedanya emang antara orang yang masih berjuang buat dapetin status dan mereka yang udah di puncak kesuksesan. Buat miliarder yang udah mapan, fokusnya bukan lagi pamer harta, tapi nikmatin hidup dengan cara yang sesuai sama nilai-nilai pribadinya.

Kisah Sukses Lucy Guo dan Scale AI

Perjalanan Karir dan Bisnis Terkini

Lucy Guo dikenal sebagai salah satu pendiri startup Scale AI, perusahaan pelabelan data yang sukses banget. Dia bangun perusahaan itu bareng Alexandr Wang di tahun 2016. Scale AI bantu perusahaan-perusahaan buat ngelatih model kecerdasan buatan dengan nyediain data berlabel yang kualitasnya oke punya. Berkat Scale AI, Guo jadi salah satu orang terkaya di dunia.

Tapi, Guo sama Wang akhirnya pisah jalan. Wang sekarang direkrut sama Meta, perusahaan induknya Facebook. Kalo Guo, sekarang jadi CEO Passes, platform yang dia launching di tahun 2022. Passes itu dirancang buat bantu para kreator digital memonetisasi konten mereka. Platform ini udah berhasil ngumpulin dana 40 juta dolar AS di putaran pendanaan Seri A awal tahun ini. Ini bukti kalo Guo nggak cuma sukses di satu bidang aja, tapi juga punya kemampuan buat berinovasi dan bikin bisnis baru. Semua ini berkat kerja keras, visi yang jelas, dan kemampuan buat ngebaca tren pasar.

Kisah sukses Lucy Guo ini jadi inspirasi buat banyak orang, apalagi para perempuan muda yang pengen bangun karir di bidang teknologi. Pengalamannya nunjukkin kalo dengan kerja keras, dedikasi, dan inovasi, siapapun bisa sukses, bahkan jadi miliarder. Sekarang, di umur 30 tahun, Lucy Guo jadi simbol kalo kesuksesan itu nggak harus diukur dengan kemewahan, tapi dengan dampak positif yang bisa dikasih ke dunia. Dia lebih milih fokus sama bisnisnya, ngembangin ide-ide baru, dan ngasih kontribusi yang berarti buat masyarakat. ***

Tentang Doni Kurniawan

Halo semuanya! Saya seorang financial enthusiast yang senang berbagi tips investasi dan ekonomi. Dunia keuangan memang complex, tapi saya akan coba jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru