Sajikabar – Siapa sangka, di balik sensasi membakar lidah dari makanan pedas favoritmu, tersimpan potensi baik untuk kesehatan? Beberapa penelitian mulai menguak kaitan antara kegemaran menyantap hidangan bercita rasa pedas dengan berbagai manfaatnya. Penasaran? Yuk, kita telaah lebih dalam!
Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan
Orang Indonesia memang susah jauh dari rasa pedas. Coba saja lihat, dari sambal terasi rumahan, seblak Bandung yang nampol, sampai ayam geprek yang lagi hits, makanan pedas selalu jadi idola. Tapi, sadar gak sih, selain bikin melek dan nagih, makanan pedas ternyata menyimpan potensi manfaat bagi kesehatan tubuh kita?
“Makanan pedas itu bukan cuma soal rasa yang bikin ketagihan. Di dalamnya ada senyawa aktif yang bisa memberikan dampak positif,” jelas Dr. Amelia Rahmawati, ahli gizi klinis dari sebuah rumah sakit swasta di Jakarta, saat dihubungi via telepon, beberapa waktu lalu.
Senyawa Capsaicin dan Peran Pentingnya
Ternyata, “jagoan” di balik makanan pedas adalah capsaicin. Senyawa inilah yang bertanggung jawab atas sensasi panas yang kita rasakan saat makan cabai. Penelitian menunjukkan, capsaicin ini punya segudang khasiat, mulai dari bantu menjaga berat badan ideal sampai menurunkan risiko penyakit jantung dan bahkan kanker!
“Capsaicin itu bisa meningkatkan metabolisme tubuh, jadi bantu kita membakar kalori lebih banyak. Selain itu, dia juga punya sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang bisa melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan,” terang Dr. Amelia. Lebih jauh, ia menambahkan, capsaicin juga bisa memengaruhi komposisi bakteri baik di usus, yang ujung-ujungnya berdampak positif pada sistem pencernaan dan suasana hati kita.
Bahkan, ada studi yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology yang menemukan bahwa orang yang rutin makan cabai punya risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Sementara itu, penelitian lain di British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa capsaicin bisa membantu menekan nafsu makan dan mengurangi asupan kalori. Keren, kan?
Makanan Pedas dan Pengobatan Tradisional
Gak cuma di dunia medis modern, manfaat makanan pedas juga diakui dalam pengobatan tradisional. Dari zaman dulu, berbagai budaya di dunia sudah memanfaatkan cabai dan rempah-rempah pedas lainnya sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Dalam pengobatan tradisional, makanan pedas itu dipercaya bisa membantu melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, dan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Heri Susanto, seorang praktisi pengobatan herbal dari Yogyakarta. Ia juga menambahkan bahwa rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan cengkeh juga punya khasiat serupa dan sering dipakai dalam ramuan tradisional.
Misalnya, di Meksiko dan Guatemala, cabai sering digunakan untuk membantu penyerapan zat besi dari makanan berbahan dasar jagung. Sementara di Asia, cabai dimanfaatkan karena sifat antimikrobanya yang bisa melawan parasit. Wah, ternyata banyak juga ya!
Tips Menikmati Makanan Pedas dengan Bijak
Meskipun punya banyak manfaat, bukan berarti kita bisa kalap makan makanan pedas setiap hari. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Terlalu banyak makan pedas justru bisa memicu masalah kesehatan, mulai dari sakit perut, mulas, sampai diare.
“Kuncinya itu seimbang. Nikmati makanan pedas secukupnya dan perhatikan bagaimana reaksi tubuh kamu,” saran Dr. Amelia. Ia juga mengingatkan, buat yang punya masalah pencernaan, seperti maag atau GERD, sebaiknya lebih hati-hati saat makan makanan pedas.
Batasan Konsumsi Makanan Pedas
Sebenarnya, belum ada patokan pasti soal batasan konsumsi makanan pedas yang aman. Tapi, secara umum, disarankan untuk makan makanan pedas dalam jumlah sedang dan jangan berlebihan.
“Dengarkan tubuhmu. Kalau kamu merasa gak enak setelah makan makanan pedas, langsung berhenti dan minum air putih atau susu untuk meredakan rasa panasnya,” pesan Dr. Amelia. Ia juga menyarankan untuk mulai dari level pedas yang ringan, lalu tingkatkan secara bertahap supaya tubuh bisa beradaptasi.
Jangan lupa juga untuk perhatikan kandungan bahan lain dalam makanan pedas tersebut. Soalnya, beberapa hidangan pedas mungkin mengandung banyak minyak, garam, atau gula yang bisa berdampak buruk kalau dikonsumsi berlebihan.
Makanan Pedas dalam Berbagai Budaya
Makanan pedas punya tempat spesial di berbagai budaya di seluruh dunia. Di Indonesia, misalnya, sambal itu udah kayak hidangan pelengkap wajib yang selalu ada di meja makan. Mulai dari sambal terasi, sambal bawang, sampai sambal matah, semuanya menawarkan sensasi pedas yang berbeda-beda.
Di negara-negara Asia lainnya, seperti Thailand, Korea, dan India, makanan pedas juga populer banget. Tom Yum, Kimchi, dan kari adalah contoh hidangan pedas yang sudah mendunia.
“Makanan pedas itu bukan cuma soal rasa. Ini adalah bagian dari identitas budaya dan tradisi kuliner yang kaya,” kata Prof. Dr. Budi Santoso, seorang antropolog dari Universitas Gadjah Mada. Ia menjelaskan bahwa makanan pedas seringkali punya makna simbolis dan digunakan dalam berbagai ritual adat.
Jadi, kesimpulannya, menikmati makanan pedas bisa memberikan manfaat kesehatan, asalkan dilakukan dengan bijak dan gak berlebihan. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter atau ahli gizi kalau kamu punya kondisi kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan. Selamat menikmati pedasnya hidup! ***