Sajikabar – Pelatih Bayern Munich, Vincent Kompany, tak bisa menyembunyikan emosinya saat melihat Jamal Musiala terkapar di lapangan. Momen itu terjadi saat Bayern berhadapan dengan Paris Saint-Germain (PSG) dalam perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Minggu (6/7/2025) dini hari WIB. Bukan cuma Kompany yang terpukul, mimpi Bayern Munich untuk melaju lebih jauh di turnamen bergengsi itu pun terancam sirna.
Musiala Cedera Parah, Bayern Terpuruk Lawan PSG
Cedera yang menimpa Jamal Musiala ini benar-benar jadi tamparan keras buat Bayern Munich. Soalnya, pemain muda berbakat ini adalah salah satu jantung permainan tim. Kehilangan Musiala, apalagi karena cedera serius, jelas jadi masalah besar buat “Die Roten”.
Kronologi Mimpi Buruk Musiala
Kejadiannya sendiri cukup mengerikan, terjadi menjelang akhir babak pertama. Musiala coba merebut bola dari kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, di kotak penalti. Dalam usahanya, Donnarumma melakukan tekel yang sayangnya mengenai kaki kanan Musiala. Engkel kaki Musiala terlihat bergeser, dan ia langsung terkapar kesakitan. Tim medis Bayern langsung bergerak cepat memberikan pertolongan pertama sebelum akhirnya Musiala ditarik keluar dan digantikan pemain lain. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan ada indikasi patah tulang di engkelnya, dan sudah pasti Musiala akan absen lama.
Reaksi Spontan Vincent Kompany
Reaksi Vincent Kompany jadi perhatian utama setelah kejadian itu. Pelatih asal Belgia itu terlihat sangat terpukul dan marah melihat anak asuhnya cedera parah. Beberapa kali ia menggelengkan kepala dan mengusap wajahnya, menunjukkan betapa frustrasi dan simpatinya ia terhadap Musiala.
“Ini sangat berat,” kata Kompany usai pertandingan, dengan nada bicara yang menunjukkan kekecewaannya. “Saya jarang marah, apalagi sama pemain sendiri. Tapi melihat Jamal cedera seperti itu, hati saya hancur. Ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup, tapi buat pemain seperti Jamal, sepak bola itu segalanya.”
Kompany menambahkan, Musiala adalah pemain yang sangat mencintai sepak bola dan selalu memberikan yang terbaik untuk tim. “Orang seperti Jamal hidup untuk ini. Dia selalu hadir dan bersemangat. Setelah beberapa kemunduran kecil, dia bangkit lagi, dan sekarang ini terjadi. Anda merasa tidak berdaya,” lanjutnya. “Kami mencoba untuk mengambil kekuatan dari situasi ini, kami ingin menang untuk Jamal, tapi sayang itu tidak terjadi. Yang bikin saya marah bukan hasil akhirnya, saya ngerti ini sepak bola; tapi fakta bahwa ini terjadi pada seseorang yang sangat menikmati permainan dan sangat penting bagi kami.”
Langkah Bayern Terhenti di Perempat Final
Nasib buruk Jamal Musiala seolah jadi pertanda kurang baik buat Bayern Munich di laga itu. Meski bermain di kandang sendiri dengan dukungan ribuan suporter, “Die Roten” justru tampil di bawah performa terbaiknya. PSG berhasil mencuri gol di babak pertama lewat Kylian Mbappe, lalu menggandakan keunggulan di babak kedua melalui Neymar.
Bayern Munich kesulitan mengembangkan permainan dan menciptakan peluang berbahaya. Meski PSG harus bermain dengan sembilan pemain setelah dua pemainnya kena kartu merah, Bayern tetap gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Pertandingan berakhir dengan skor 0-2 untuk kemenangan PSG, sekaligus memastikan mereka melaju ke semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Kekalahan ini jadi pukulan telak buat Bayern Munich, yang sebelumnya menargetkan juara di turnamen ini. Tersingkirnya Bayern dari perempat final juga memupuskan harapan para pendukung untuk melihat tim kesayangan mereka mengangkat trofi juara di akhir musim.
Dengan cedera horor Jamal Musiala dan tersingkirnya Bayern Munich dari Piala Dunia Antarklub, Vincent Kompany kini menghadapi tantangan berat. Ia harus segera mencari solusi untuk mengatasi krisis cedera pemain dan membangkitkan semangat tim agar bisa kembali bersaing di kompetisi domestik dan internasional. Situasi ini jadi ujian nyata buat kemampuan Kompany sebagai seorang pelatih. Pihak klub sendiri belum memberikan pernyataan resmi soal berapa lama Musiala akan absen, tapi diperkirakan ia baru bisa bermain lagi awal musim depan. Bayern Munich kini harus fokus pada sisa pertandingan musim ini dan bersiap menghadapi musim kompetisi baru dengan segala tantangan di depan mata. ***