Sajikabar – Sering Dikira GERD, Padahal Bisa Jadi Kanker Lambung! Yuk, Kenali Bedanya
Pernah merasa sakit perut melilit, mual, atau sensasi terbakar di dada? Mungkin kamu langsung berpikir ini GERD. Tapi, waspadalah! Gejala-gejala itu bisa jadi pertanda kanker lambung yang seringkali terlambat dideteksi karena kemiripannya dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Padahal, makin cepat terdeteksi, makin besar peluang untuk pengobatan yang sukses. Jadi, penting banget untuk tahu bedanya supaya bisa ambil tindakan yang tepat. Mari kita bahas bersama perbedaan GERD dan kanker lambung, plus gejala-gejala kanker lambung yang sering bikin salah paham, biar kita semua lebih aware dan peduli sama kesehatan.
Apa, sih, Kanker Lambung Itu?
Kanker lambung, atau sering juga disebut kanker gastrik, adalah pertumbuhan sel abnormal yang nggak terkendali di lapisan lambung. Lambung itu, kan, organ penting di perut bagian atas yang tugasnya mencerna makanan. Nah, kanker ini bisa menyerang berbagai area lambung, tapi yang paling sering terjadi adalah adenokarsinoma, yang muncul dari sel-sel di lapisan dalam lambung.
Sayangnya, penyakit ini seringkali nggak ketahuan di tahap awal karena gejalanya mirip banget sama masalah pencernaan lain. “Deteksi dini itu kunci utama keberhasilan pengobatan kanker lambung,” kata Dr. Ani Susanti, ahli onkologi dari RSUD Jakarta, waktu seminar kesehatan beberapa waktu lalu. “Semakin cepat kita tahu, semakin besar harapan pasien untuk sembuh.”
Meskipun kanker lambung bisa diobati, mirisnya, banyak kasus baru terdiagnosis udah stadium lanjut, pas penyakitnya udah nyebar ke organ lain. Alhasil, tingkat keberhasilan pengobatan jadi lebih rendah. Makanya, penting banget buat kita semua untuk paham faktor risiko, kenali gejala awalnya, dan rajin periksa, apalagi kalau ada riwayat keluarga dengan kanker. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan kalau kanker lambung termasuk salah satu jenis kanker yang sering terjadi, dengan angka kejadian yang lumayan tinggi di beberapa daerah.
Gejala Kanker Lambung yang Sering Ketuker Sama GERD
Sering banget orang cuek sama gejala awal kanker lambung karena dikiranya cuma GERD biasa. Padahal, ada beda tipis yang perlu kita perhatikan, lho! Ini dia beberapa gejala kanker lambung yang sering disalahartikan sebagai GERD:
1. Sakit Perut atau Nggak Enak di Perut
Sakit perut atau rasa nggak nyaman di area lambung itu salah satu keluhan paling umum dari pasien kanker lambung. Sensasinya sering digambarin kayak rasa terbakar, nyeri tumpul, atau rasa nggak nyaman yang terus-terusan ada di perut bagian atas. “Pasien sering mikir ini cuma masalah pencernaan biasa atau asam lambung naik,” ujar Dr. Budi Santoso, spesialis penyakit dalam dari klinik swasta di Surabaya.
Bedanya sama GERD, rasa sakit atau nggak nyaman karena kanker lambung cenderung lebih konstan dan nggak mempan sama obat antasida yang dijual bebas. Terus, sakitnya bisa lebih parah di pagi hari pas perut lagi kosong. Nah, kalau sakit perutnya terus-terusan muncul tiap pagi selama beberapa minggu, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter, ya!
2. Mual-Mual
Mual dan muntah itu gejala umum yang bisa disebabkan banyak masalah pencernaan, termasuk GERD. Tapi, kalau mualnya sering kejadian di pagi hari, apalagi kalau ada gejala lain kayak berat badan turun atau nggak nafsu makan, bisa jadi itu tanda masalah yang lebih serius, contohnya kanker lambung.
“Mual pada pasien kanker lambung bisa terjadi karena tumornya menghalangi atau memperlambat proses pengosongan lambung,” jelas Dr. Ani Susanti. “Akibatnya, makanan dan asam lambung numpuk di dalam lambung, jadinya mual.” Muntah darah atau ada cairan berwarna gelap kayak bubuk kopi di muntahan juga jadi tanda bahaya yang harus segera diperiksain ke dokter.
3. Nggak Nafsu Makan
Kehilangan nafsu makan atau ngerasa kenyang padahal baru makan dikit juga sering banget diabaikan. Padahal, tumor di dalam lambung bisa ganggu kemampuan organ itu untuk meregang dan mengosongkan makanan. Alhasil, kita jadi ngerasa kenyang lebih cepat dari biasanya.
“Pasien kanker lambung sering bilang kalau mereka nggak lapar di pagi hari atau ngerasa kenyang padahal baru makan beberapa suap,” kata Dr. Budi Santoso. Kondisi ini bisa bikin berat badan turun drastis tanpa disadari dan badan jadi lemas. Kalau kamu ngerasa nafsu makan hilang banget dan berat badan turun tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
4. Berat Badan Turun Drastis
Berat badan turun tanpa disengaja dan tanpa alasan yang jelas itu jadi salah satu lampu kuning kanker lambung. Soalnya, kanker ini bisa ganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan dengan maksimal.
Banyak pasien kanker lambung ngalamin penurunan berat badan yang signifikan, apalagi di pagi hari pas tubuh lagi puasa. Mereka mungkin ngerasa lemas atau gampang capek, dan sadar kalau baju mereka jadi lebih longgar. Kalau kamu ngalamin penurunan berat badan yang signifikan tanpa diet atau olahraga berlebihan, sebaiknya langsung periksain diri ke dokter.
5. Ada Darah di Tinja
Adanya darah di tinja, atau tinja yang warnanya gelap banget sampai kayak aspal, itu tanda penting yang nggak boleh diabaikan. Kondisi ini bisa terjadi kalau ada perdarahan dari tumor di dalam lambung.
“Perdarahan dari tumor kadang nggak kelihatan langsung, tapi bisa bikin warna tinja jadi hitam,” jelas Dr. Ani Susanti. Gejala ini sering muncul di pagi hari pas pertama kali buang air besar. Kalau kamu nemuin darah di tinja atau tinja berwarna gelap, segera konsultasikan ke dokter, ya!
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun gejala-gejala di atas bisa disebabkan berbagai kondisi, termasuk GERD, penting untuk nggak mengabaikannya, apalagi kalau gejalanya terus-terusan muncul dan nggak membaik dengan pengobatan biasa. Segera periksakan diri ke dokter kalau kamu ngalamin:
* Sakit perut yang terus-menerus atau malah makin parah.
* Mual dan muntah yang sering kejadian, apalagi di pagi hari.
* Kehilangan nafsu makan dan berat badan turun tanpa disengaja.
* Ada darah di tinja atau tinja berwarna gelap.
* Susah nelen.
* Capek yang nggak ketulungan.
Pemeriksaan dini bisa bantu deteksi kanker lambung di tahap awal, pas pengobatannya masih lebih efektif. Dokter mungkin bakal nyaranin pemeriksaan kayak endoskopi, biopsi, atau tes pencitraan untuk bantu diagnosis kondisi kamu.
“Jangan tunda untuk periksain diri ke dokter kalau kamu khawatir sama kesehatan kamu,” imbau Dr. Budi Santoso. “Deteksi dini itu kunci untuk ningkatin peluang kesembuhan.” Selain itu, penting juga untuk jaga gaya hidup sehat, kayak makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan hindari rokok dan alkohol, buat ngurangin risiko kena kanker lambung. Informasi lebih lengkap soal pencegahan dan pengobatan kanker lambung bisa kamu dapetin dari sumber terpercaya kayak website Kementerian Kesehatan atau organisasi kanker terkemuka. ***