Siapa Sangka? Inilah Daftar Hewan dengan Kecerdasan Paling Rendah di Bumi
Siapa Sangka? Inilah Daftar Hewan dengan Kecerdasan Paling Rendah di Bumi

Siapa Sangka? Inilah Daftar Hewan dengan Kecerdasan Paling Rendah di Bumi

Sajikabar – Siapa sangka, di antara sekian banyak makhluk hidup di planet ini, ada beberapa hewan yang ternyata kurang cerdas? Mungkin terdengar mengejutkan, tapi inilah kenyataannya. Meski begitu, mengukur kecerdasan hewan itu tricky banget, lho. Kita harus mempertimbangkan banyak hal, mulai dari kemampuan belajar, kesadaran diri, sampai cara mereka memecahkan masalah. Sementara lumba-lumba dan gagak bikin takjub dengan kepintarannya, beberapa spesies lain tampaknya kurang beruntung dalam urusan kognitif.

Deretan Hewan yang Otaknya Kurang Cerdas

1. Panda

Siapa yang bisa menolak kelucuan panda? Tapi, di balik tampangnya yang menggemaskan, panda ternyata masuk daftar hewan dengan kecerdasan rendah. Padahal, sebagai anggota ordo karnivora, panda punya cakar kuat dan gigi tajam. Tapi, alih-alih berburu, mereka lebih memilih makan bambu sepuasnya. Lebih dari 10 kilogram bambu harus mereka lahap setiap hari cuma buat memenuhi kebutuhan energi!

“Pola makan panda yang super bergantung pada bambu punya dampak besar pada tingkah lakunya,” kata Dr. Ani Setiadi, seorang ahli zoologi dari Universitas Nasional. “Karena cuma makan makanan rendah nutrisi, energi mereka jadi terbatas untuk hal lain, termasuk perkembangan otak.”

Kurangnya protein dan lemak dari bambu bikin panda kekurangan energi buat berburu, manjat pohon, bahkan kawin. Ini juga jadi salah satu alasan kenapa populasi panda di alam liar terus menurun. Selain itu, panda juga dikenal ceroboh dan sering jatuh dari pohon. Meski lucu, perilaku ini nunjukkin kurangnya koordinasi dan kesadaran spasial yang bisa bahayain mereka.

2. Kalkun

Kalkun, si unggas yang sering kita lihat di peternakan, juga dikenal kurang cerdas. Salah satu buktinya adalah kebiasaan mereka menganggap hal pertama yang mereka lihat saat menetas sebagai induknya. Alhasil, kalkun bisa ngikutin manusia, anjing, atau bahkan benda mati dan menganggapnya sebagai ibu mereka!

Beberapa peternak cerita, kalkun mereka sering mendongak ke langit saat hujan dengan mulut terbuka. Sambil nikmatin hujan, airnya masuk ke tenggorokan mereka dan kadang bikin mereka mati. Perilaku ini nunjukkin kurangnya pemahaman soal sebab-akibat dan potensi bahaya. Selain itu, kalkun cenderung ramah, tapi ini malah sering bikin mereka celaka. Gerakannya yang lambat dan bobotnya yang berat bikin mereka jadi incaran empuk predator.

3. Kakapo

Kakapo, burung unik dari Selandia Baru yang nggak bisa terbang dan mirip burung hantu. Dulu, di habitat aslinya, kakapo hidup di lingkungan yang makanannya melimpah dan nggak ada predator alami. Makanya, mereka nggak punya naluri buat ngenalin bahaya dan bertahan hidup.

“Kakapo adalah contoh menarik tentang gimana evolusi bisa membentuk perilaku hewan,” jelas Dr. Budi Santoso, seorang ahli ekologi dari LIPI. “Karena nggak ada predator alami, kakapo nggak perlu mengembangkan strategi pertahanan diri yang rumit.”

Tapi, sejak manusia datang ke Selandia Baru, hewan-hewan yang lebih cerdas mulai bermunculan. Ini bikin kakapo jadi mangsa yang gampang buat predator baru. Salah satu perilaku aneh kakapo adalah ritual kawinnya. Kakapo jantan bakal ngeluarin suara keras berfrekuensi rendah buat narik perhatian betina. Suara ini bisa kedengeran sampai lima kilometer jauhnya, yang mana sama aja kayak ngasih tau predator di mana mereka berada.

4. Koala

Koala, si marsupial imut yang jadi ikon Australia, ternyata juga nggak terlalu pintar. Alasan utamanya adalah pola makan mereka yang hampir seluruhnya terdiri dari daun eukaliptus. Daun ini rendah nutrisi dan mengandung banyak racun, jadi tantangan berat buat sistem pencernaan koala.

Otak koala sangat kecil dibanding ukuran tubuhnya. Bahkan, otaknya salah satu yang terkecil di antara semua mamalia. Otaknya juga sangat halus, yang nunjukkin proses berpikir yang kurang kompleks. Koala dikenal kikuk dan lemah, jadi mereka sering nggak berusaha kabur saat ada bahaya.

5. Flamingo

Burung flamingo, yang terkenal karena penampilannya yang cantik dan gayanya yang fotogenik, ternyata kurang cerdas dibanding spesies burung lainnya. Proses berpikir mereka sangat sederhana. Otak mereka cuma berfungsi buat naluri bertahan hidup dasar, kayak makan, kawin, dan ngindarin predator.

Mereka nggak punya kemampuan kognitif buat mecahin masalah, belajar dari pengalaman, atau nunjukkin perilaku sosial yang kompleks. Keterbatasan kecerdasan flamingo bisa dilihat dari cara mereka makan. Flamingo makan alga dan invertebrata kecil yang mereka saring dari air dengan paruhnya. Cara makan ini nggak cuma nggak efisien, tapi juga bikin mereka rentan terhadap berbagai risiko. Mereka harus ngabisin banyak waktu dengan kepala di dalam air, jadi gampang diserang predator. Sikap mereka berdiri dengan satu kaki juga nggak punya tujuan kognitif yang signifikan.

6. Burung Sekretaris

Kemampuan terbang adalah anugerah buat burung. Sayap bikin mereka bisa berburu dengan lebih efisien dan ngindarin predator. Tapi, burung sekretaris, yang punya sayap besar, jarang banget terbang. Mereka seringnya cuma terbang buat nyampe ke sarang.

Mereka juga nangkep mangsanya sambil jalan di tanah. Padahal, cara itu bikin penglihatan mereka terbatas dan malah berisiko jadi mangsa. Saat nangkep reptil atau hewan pengerat, burung ini malah pake paruh, bukan cakarnya, yang nunjukkin kurangnya pemahaman soal penggunaan alat yang efektif.

7. Kungkang

Kungkang, hewan arboreal yang dikenal dengan gerakannya yang lambat dan gaya hidup yang santai, juga masuk daftar hewan dengan kecerdasan rendah. Kungkang itu lamban, sering ceroboh, dan nggak peduli dengan lingkungan sekitar.

Hewan ini ngabisin sebagian besar hari mereka buat tidur. Kadang, mereka tidur nyenyak banget sampai-sampai jatuh tanpa sadar dan mati. Nggak jarang, kungkang juga salah ngira dahan pohon sebagai anggota tubuhnya, yang nunjukkin kurangnya kesadaran spasial dan kemampuan ngebedain objek.

Meski beberapa hewan dalam daftar ini mungkin nggak punya tingkat kecerdasan yang tinggi, penting buat diingat bahwa setiap spesies punya peran unik dan penting dalam ekosistem. Memahami keterbatasan dan kelebihan masing-masing hewan bisa bantu kita dalam upaya konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati di Bumi. Penelitian lebih lanjut diperlukan buat mengungkap lebih banyak soal kompleksitas kognitif hewan-hewan ini dan gimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya. ***

Tentang Dini Novitasari

Hi tech lovers! Saya seorang tech enthusiast yang passionate banget sama perkembangan teknologi. Dari gadget terbaru sampai tips digital, saya akan share semuanya dengan kalian!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru