Stop! Kebiasaan Minum Obat Ini Diam-diam Bikin Ginjal Kewalahan
Stop! Kebiasaan Minum Obat Ini Diam-diam Bikin Ginjal Kewalahan

Stop! Kebiasaan Minum Obat Ini Diam-diam Bikin Ginjal Kewalahan

Sajikabar – Stop! Kebiasaan minum obat pereda nyeri yang mungkin sering kita lakukan ternyata bisa bikin ginjal kita kerja keras, lho.

Obat pereda nyeri memang gampang banget didapat dan jadi andalan saat sakit kepala atau badan pegal-pegal. Efeknya juga cepat terasa. Tapi, hati-hati ya, kalau keseringan minum obat ini tanpa kontrol, bisa bahaya buat ginjal kita di kemudian hari.

Awas Risiko Jangka Panjang!

Siapa sih yang nggak pernah minum obat pereda nyeri saat kepala pusing atau otot terasa kaku? Sayangnya, banyak dari kita yang jadi keterusan, minum obat ini setiap kali nyeri datang tanpa tahu bahayanya. Padahal, kebiasaan ini bisa memicu masalah kesehatan serius di masa depan.

“Walaupun dosisnya sesuai, penggunaan obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter tetap berpotensi menimbulkan efek samping yang merugikan,” kata Dr. Amelia Prasetyo, ahli farmakologi dari sebuah universitas ternama di Jakarta, saat diwawancarai pada Selasa (18/06/2024). “Kita harus ingat, idealnya konsumsi obat itu harus didampingi tenaga kesehatan.”

Paracetamol dan obat-obatan golongan NSAID seperti ibuprofen, diclofenac, dan naproxen adalah jenis pereda nyeri yang paling umum dikonsumsi. Meski paracetamol dianggap lebih aman dari NSAID, keduanya tetap bisa merusak ginjal kalau diminum berlebihan atau dalam jangka waktu lama.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, makin banyak orang minum obat pereda nyeri tanpa resep dokter dalam lima tahun terakhir. Bahkan, sebuah studi di tahun 2023 menemukan, sekitar 60% orang mengaku pernah minum obat pereda nyeri tanpa konsultasi dokter! Angka ini cukup mengkhawatirkan, ya.

Kenapa Ginjal Bisa Rusak?

Terus, gimana sih obat pereda nyeri bisa merusak ginjal? Jadi gini, obat NSAID itu bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin. Prostaglandin ini sebenarnya penting banget untuk memicu rasa sakit dan peradangan. Tapi, dia juga punya peran penting dalam menjaga kesehatan lambung dan ginjal.

“Prostaglandin itu menjaga aliran darah ke ginjal tetap lancar dan melindungi lapisan lambung dari asam,” jelas Dr. Amelia. “Nah, kalau produksi prostaglandinnya dihambat oleh obat NSAID, fungsi perlindungan ini jadi terganggu.”

Akibatnya, aliran darah ke ginjal jadi berkurang. Kalau aliran darah berkurang, ginjal jadi nggak bisa menyaring darah dengan baik. Lama-kelamaan, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari penurunan fungsi ginjal kronis, radang ginjal, sampai gagal ginjal akut. Risiko ini lebih tinggi lagi buat lansia, orang yang punya masalah ginjal sebelumnya, penderita tekanan darah tinggi, dan orang yang dehidrasi.

“Buat pasien dengan riwayat penyakit ginjal, penggunaan NSAID harus hati-hati banget dan selalu diawasi dokter,” tegas Dr. Amelia. “Obat ini bisa mempercepat kerusakan ginjal dan memperburuk kondisi pasien.”

Sebagai pencegahan, Dr. Amelia menyarankan agar kita hanya minum obat pereda nyeri saat benar-benar dibutuhkan dan sesuai dosis. Jangan lupa baca label obat dengan teliti dan konsultasi ke dokter kalau nyeri nggak hilang atau malah makin parah.

“Pakai dosis yang paling rendah yang masih efektif dan minum selama mungkin,” tambahnya. “Kalau nyeri masih berlanjut setelah beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter.”

Selain itu, pastikan kita minum air putih yang cukup. Dehidrasi bisa memperburuk efek samping obat pada ginjal. Usahakan minum minimal 8 gelas air sehari, terutama saat minum obat pereda nyeri.

Yang lebih penting lagi, Dr. Amelia menekankan pentingnya pencegahan dan perubahan gaya hidup. Nyeri itu seringkali jadi sinyal dari tubuh kalau ada sesuatu yang nggak beres. Cari tahu penyebab nyerinya dan atasi secara menyeluruh, jangan cuma mengandalkan obat pereda nyeri.

“Gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup, bisa membantu mengurangi risiko nyeri kronis dan kebutuhan akan obat pereda nyeri,” pungkasnya. “Dengan begitu, kesehatan ginjal kita juga jadi lebih terjaga.”

Jadi, yuk lebih bijak dalam minum obat pereda nyeri. Jangan anggap obat sebagai solusi instan untuk setiap rasa sakit. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk dapat informasi yang tepat dan penanganan yang sesuai. Ingat, kesehatan ginjal itu investasi jangka panjang yang harus kita jaga baik-baik. ***

Tentang Lelya Mariska

Salam sehat! Saya sudah lama berkecimpung di bidang kesehatan dan senang berbagi pengetahuan tentang gaya hidup sehat. Mari kita wujudkan hidup yang lebih sehat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru