Sajikabar – Syifa Hadju, si manis yang namanya makin kinclong di dunia hiburan tanah air, lagi jadi buah bibir nih. Gara-garanya, dia blak-blakan lebih milih “nganggur” sementara daripada ambil peran yang kelewat dewasa. Pengakuan ini langsung bikin heboh, dari fans sampai orang-orang di industri film ikut nimbrung diskusi. Keputusan cewek yang baru 24 tahun ini nunjukkin banget, dia punya prinsip kuat soal milih-milih proyek yang sreg di hati.
Kiprah Syifa Hadju di Dunia Hiburan
Awal Mula Nggak Sengaja Jadi Artis
Sebenarnya, Syifa Hadju bukan pemain baru di layar kaca. Malah, dia udah mulai nyemplung ke dunia hiburan dari kecil, tepatnya tahun 2014. Dari dulu, bakat aktingnya emang udah keliatan banget. Nggak heran, dia langganan main di berbagai sinetron dan film, bukti kalau dia emang konsisten di dunia yang dia cintai ini. Dari awal kemunculannya, Syifa emang udah nunjukkin dedikasi yang tinggi banget buat profesinya sebagai aktris.
Sinetron yang Pernah Dibintangi
Perjalanan karir Syifa Hadju di dunia sinetron bisa dibilang panjang dan warna-warni. “Bintang di Langit” jadi sinetron pertamanya, dan dari situ dia mulai meniti karir. Abis itu, dia kebanjiran tawaran main di sinetron-sinetron hits kayak “Catatan Hati Seorang Istri”, “Aladin dan Putri Yasmin”, “Mermaid in Love”, “Dear Nathan The Series”, “Ada Dua Cinta”, “Jangan Minta Jatuh Cinta”, “Magic Tumbler”, “17 Selamanya”, sampai yang paling baru “Saleha”. Sinetron-sinetron ini nggak cuma bikin namanya makin dikenal, tapi juga bikin kemampuan aktingnya makin terasah. Berbagai macam peran yang dia ambil nunjukkin kalau dia emang fleksibel sebagai aktris.
Kenapa Syifa Hadju Lebih Milih Nggak Syuting Dulu?
Fokus Sama Proyek yang Bener-Bener Oke
Di tengah kesibukannya jadi aktris, ternyata Syifa Hadju punya prioritas sendiri soal milih proyek. Katanya, sekarang dia lebih fokus sama kualitas proyek daripada kuantitas. Buat dia, yang penting bisa terlibat di proyek yang bener-bener dia suka dan nikmatin. “Aku pengin dapat project yang benar-benar bisa bikin aku enjoy dan aku suka banget sama ceritanya,” gitu katanya Syifa suatu waktu. Pendekatan kayak gini nunjukkin kalau dia nggak cuma ngejar popularitas, tapi juga pengin kasih yang terbaik buat penonton.
Nggak Mau Adegan yang Terlalu Dewasa
Salah satu alasan utama Syifa Hadju lebih milih istirahat sebentar dari dunia sinetron adalah karena banyak tawaran peran yang mengharuskan dia beradegan dewasa. Waktu lagi live di Instagram, dia jelasin kalau tren film dan series sekarang emang lagi condong ke konten yang lebih dewasa. “FYI juga nih, dari kemarin sebenarnya ada aja tawaran yang masuk, tapi kalau kalian tahu, market film dan series itu sekarang lagi kiblatnya ke 17/21+. Jadi banyak adegan-adegan yang mengharuskan aku untuk begitu (beradegan dewasa). Aku tuh tidak ke situ arahnya,” jelas Syifa. Penolakan ini nunjukkin prinsip pribadinya dalam milih peran yang sesuai sama nilai-nilai yang dia yakini. Syifa pengin ngasih sesuatu yang beda dan spesial buat para penggemarnya.
Film dan Lagu yang Pernah Dirilis Syifa
Film-Film yang Pernah Dibintangi
Selain sibuk di dunia sinetron, Syifa Hadju juga udah main di beberapa film layar lebar. Debutnya di dunia perfilman dimulai tahun 2016 lewat film “Beauty and the Beast” dan “Selebgram”. Abis itu, dia ikutan main di film-film populer kayak “Ayat-Ayat Cinta 2”, “Bebas”, “Danur 3: Sunyaruri”, “Toko Barang Mantan”, “200 Pounds Beauty”, “Catatan Si Boy”, “Mohon Doa Restu”, “Ayo Balikan”, dan “Dinda”. Keterlibatannya di film-film ini makin ngukuhin posisinya sebagai salah satu aktris muda yang menjanjikan di industri film Indonesia. Macam-macam genre film yang dia lakoni nunjukkin kemampuannya buat beradaptasi sama berbagai karakter dan cerita.
Single yang Pernah Dikeluarin
Nggak cuma jago akting, Syifa Hadju juga nyoba peruntungannya di dunia tarik suara. Dia udah ngeluarin beberapa single, di antaranya “Cinta Terakhirku” duet sama Arsy Widianto, “Cinta Hebat”, “Jangan Kau Henti” bareng Lingua, serta “Aladin dan Putri Yasmin”. Walaupun dunia tarik suara bukan fokus utamanya, tapi dia tetep berusaha ngasih yang terbaik di setiap karya musiknya. Keterlibatannya di dunia musik nunjukkin kalau dia punya bakat yang beragam dan nggak cuma terbatas di bidang akting aja.
Keputusan Syifa Hadju buat lebih selektif milih proyek syuting, terutama yang ada adegan dewasanya, nunjukkin perubahan yang signifikan di industri hiburan Indonesia. Sekarang, makin banyak aktor dan aktris yang berani nyuarain pendapat mereka dan milih peran yang sesuai sama prinsip pribadi. Ini nunjukkin kalau makin banyak yang sadar soal pentingnya kualitas proyek dan relevansinya sama nilai-nilai sosial.
“Ini adalah langkah strategis buat masa depan karir saya. Saya pengin dikenal karena kualitas akting, bukan cuma sensasi,” kata seorang sumber anonim yang deket sama Syifa Hadju.
Industri hiburan Indonesia sekarang lagi ada di persimpangan jalan, dengan tuntutan pasar yang makin beragam. Di satu sisi, ada tekanan buat ngikutin tren dan bikin konten yang menarik perhatian banyak orang, termasuk adegan dewasa. Di sisi lain, ada juga keinginan buat bikin karya yang berkualitas, mendidik, dan ngasih dampak positif buat masyarakat.
Menurut data dari Lembaga Sensor Film (LSF), jumlah film dan series dengan adegan dewasa yang lolos sensor makin banyak dalam beberapa tahun terakhir. Ini nunjukkin kalau pasar buat konten kayak gini makin gede. Tapi, data ini juga bikin perdebatan soal dampak konten dewasa ke generasi muda.
Ke depannya, tantangan buat industri hiburan Indonesia adalah gimana caranya nyeimbangin antara tuntutan pasar dan tanggung jawab sosial. Aktor dan aktris kayak Syifa Hadju punya peran penting dalam ngebentuk arah industri ini, dengan keberanian mereka buat milih peran yang sesuai sama prinsip pribadi dan nilai-nilai yang mereka yakini. Pilihan ini diharapkan bisa nginspirasi generasi muda buat lebih selektif milih tontonan dan ngedukung karya-karya yang berkualitas dan ngasih dampak positif. ***