Taufik Hidayat Blak-blakan, Pelatih Jangan Cuma Cari Aman!
Taufik Hidayat Blak-blakan, Pelatih Jangan Cuma Cari Aman!

Taufik Hidayat Blak-blakan, Pelatih Jangan Cuma Cari Aman!

Sajikabar – Taufik Hidayat, sang legenda bulu tangkis Indonesia yang kini menjabat Wakil Ketua Umum I PP PBSI, baru-baru ini menyuarakan kritik tajam soal evaluasi kinerja di dunia tepok bulu Tanah Air. Menurutnya, evaluasi jangan cuma menyasar para atlet, tapi juga para pelatih. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini menekankan pentingnya target yang jelas dan konsekuensi yang tegas jika target itu meleset.

Evaluasi Pelatih: Jangan Cuma Cari Aman!

Taufik ingin standar evaluasi yang diterapkan ke pelatih sama ketatnya dengan yang diberikan ke atlet. Baginya, jadi pelatih itu bukan cuma cari zona nyaman tanpa ada ambisi untuk meningkatkan prestasi. Kritik pedas ini muncul di tengah sorotan tajam terhadap performa tim bulu tangkis Indonesia di beberapa turnamen terakhir.

“Evaluasi itu harus menyeluruh, jangan cuma atlet doang yang kena. Pelatih juga harus dievaluasi secara berkala. Kita harus berani ambil keputusan yang tegas,” ujar Taufik saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/06/2024). Ia juga menambahkan, pembinaan bulu tangkis butuh perubahan besar, dimulai dari sistem evaluasi yang lebih transparan dan berorientasi pada hasil.

Promosi dan Degradasi Juga untuk Pelatih?

Ide menarik yang dilontarkan Taufik adalah penerapan sistem promosi dan degradasi, bukan cuma buat atlet, tapi juga buat para pelatih. Sistem ini diharapkan bisa memacu para pelatih untuk kerja lebih keras dan lebih kreatif dalam meningkatkan kemampuan atletnya. Soal jangka waktu evaluasi, Taufik berpendapat bisa beda-beda, tergantung kondisi atlet yang dilatih.

“Degradasi itu jangan cuma atlet yang kena, pelatih juga harus. Tapi ya, jangka waktunya tiap pelatih ke pemain beda-beda, nggak bisa disamain,” jelasnya. Intinya, konsep ini mau menciptakan iklim kompetisi yang sehat antar pelatih, biar mereka termotivasi untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik buat bulu tangkis Indonesia.

Kriteria Evaluasi yang Jelas Itu Wajib

Taufik juga menekankan pentingnya kriteria evaluasi yang jelas dan terukur untuk para pelatih. Kriteria ini harus mempertimbangkan banyak hal, seperti peningkatan performa atlet, strategi pelatihan yang efektif, dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan bulu tangkis modern. Ia juga menyinggung soal Surat Peringatan (SP) sebagai tahapan evaluasi sebelum diambil keputusan soal kelanjutan kontrak pelatih.

“Harus ada kriteria buat pelatih yang bisa kena cut off. Jadi, nggak ujug-ujug baru melatih, nggak sesuai target, langsung diberhentikan. Kan ada SP1, SP2, SP3. Gitu kan?” paparnya. Ia menambahkan, perlu pemahaman yang mendalam soal proses yang dilalui seorang pelatih, apalagi kalau melatih atlet yang masih baru. “Atlet yang baru kan nggak mungkin langsung main di level 500, 750, 1000. Ranking juga belum ada. Jadi, harus tahu paradigma dan patokannya yang mana. Setiap pelatih, setiap pemain juga beda-beda. Targetnya juga beda-beda.”

Kerja Sama Tim: Kunci Sukses!

Lebih lanjut, Taufik menyoroti pentingnya kerja sama tim yang solid antara pemain dan pelatih. Menurutnya, kalau nggak cocok, proses latihan dan pencapaian target bisa terhambat. Ia menekankan bahwa pelatih itu bukan cuma melatih teknik, tapi juga harus bisa jadi sosok yang suportif dan memahami kondisi psikologis atlet.

“Kalau nggak cocok kan susah juga. Jadi, pemain dan pelatih itu harus bisa mencocokkan diri. Dulu kita juga begitu, datang nggak langsung milih pelatih, siapa dia? Nah, di sini lah gunanya team work. Jadi, pelatih sama atlet itu harus benar-benar cepat bisa menyatu, bisa ada chemistry,” ungkapnya. Ia menambahkan, pelatih yang baik itu harus bisa berperan sebagai kakak, orang tua, bahkan psikolog bagi atletnya. “Jadi, nggak cuma melatih, tapi di luar itu dia bisa jadi kakak, jadi orang tua, jadi semuanya. Jadi, ya itu, jadi psikolog juga. Kalau semua nggak cocok, matilah kita nggak bisa menyesuaikan. Jadi bos saja kan!” pungkas Taufik.

Pernyataan Taufik ini jadi sinyal kuat buat perubahan sistem evaluasi di tubuh PBSI. Harapannya, dengan evaluasi yang lebih komprehensif dan adil, bulu tangkis Indonesia bisa kembali meraih kejayaan di kancah internasional. Rencana promosi dan degradasi untuk pelatih ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. PBSI berencana menyusun mekanisme yang jelas dan transparan agar sistem ini bisa berjalan efektif dan memberikan dampak positif buat perkembangan bulu tangkis Indonesia. Kejuaraan seperti Japan Open, China Open, dan Macau Open yang akan digelar Juli-Agustus mendatang akan jadi salah satu tolok ukur evaluasi, sebelum Kejuaraan Dunia 2025. ***

Tentang Della Putri

Salam olahraga! Saya sudah bertahun-tahun mengikuti perkembangan dunia sport, baik lokal maupun internasional. Yuk, ikuti analisis dan liputan olahraga dari saya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru